Sorry for typo
Jgn pelit pelit para readers❤
Pastinya budayakan Vote sebelum membacaHappy reading~~~
AUTHOR PROV
"Aku ada dimana?" Knapa semuanya putih? Apa aku sudah menyerah?" Monolog lisa. Lisa berada disebuah ruangan yang berwarna putih namun lama kelamaan ruagan putih itu menghilang dan digantikan dengan sebuah taman yang sangat indah. Bunga bunga yang bermekaran serta harum bunga yang meruak. Lisa segera berlari kesana kemari. Dia sangat senang berada disana. Namun dia tidak sengaja melihat seorang pria yang memebelakanginya.
Karena penasaran lisa mengahampiri pria tersebut dan mencoba untuk berbicara dengannya.
"Permisi, apa yang sedang anda lakukan disini?" Tanya lisa pada pria itu.
Pria tersebut kemudian berbalik dan mengahadapkan wajahnya kewajah lisa. Mata hazel itu bertemu dan dia sangat terkejut. Pria itu adalah ayahnya. Chanyeol, nama ayahnya."A-yah...?"tanya lisa gugup
"Yah....ini ayah,kenapa kau disini?"
"Aku yang harus bertanya knapa ayah disini?? Ayo kita pulang ayah" tanya balik lisa dan matanya berkaca kaca sepertinya ingin menangis.
"Tidak, tempat ayah disini tpi ini bukan tempatmu sayang, kembalilah" ucap chanyeol sambil mengelus surai hitam lisa."Aku tidak mau ayah....disana aku hanya merasa sakit,hatiku sakit dan mentalku jga,aku tidak sanggup melihat suamiku akan menikahi orang lain,aku tidak sanggup ayah" ucap lisa.
"Jgan menyerah sayang...diluar sana masih banyak yang peduli padamu,bukankah ayah pernh mengatakan bahwa kebahagiaan akan tiba setelah adanya kesusahan,cinta akan hadir apabila terbiasa, mana mungkin anak ayah cepat menyerah seperti ini?" Kata chanyeol
"Ta-pi ayah...hiksss...dia tidak menginginkanku, dia hanya ingin aku mati, dia...hikkss" ucap lisa terpotong oleh ucapan chanyeol
"Baiklah, ayah memberimu pilihan kau ingin ikut ayah atau kembali kesana, jgan membuat pilihan saat kau merasa tertekan sayang, diluar sana ayah masih menemanimu disini" ucap chanyeol sambil menyentuh tangan lisa dan menaruhnya di bagian jantung."Aku..ingin kembali ta-pi a-ku menghawatirkan ayah"ucap lisa.
"Jgan menghawatirkan ayah, ayah selalu bersamamu, kau yang harus menghawatirkan dirimu" ucap chanyeol
"Ayahh...ada seseorang yang memanggilku,suaranya sperti choi ahjumma" kata lisa
"Ayah tau, pergilah ini bukan tempatmu sayang, ayah selalu berdoa supaya kau selalu bahagia,ayah selalu bersamamu tenang saja" ucap chanyeol.Lisa kemudian berjalan menjauh meninggalkan sang ayah dan dia seperti melihat cahaya yang begitu terang dan dia tidak ingat lagi apa yang terjadi setalh itu.
AUTHOR PROV END
Real
"Nona lisa, lisa sayang bangunlah...ini choi ahjumma" kata choi ahjumma membangunkan lisa dengan menguncangkan tubuh lisa
"Ah-jumma, aku kenapa?" Lirih lisa dengn kepala yang sangat pening dan pencahayaan yang blum dia sesuaikan.
"Syukurlah...kau baik baik saja, kau membuat eomma sangat takut" choi ahjumma dengan air mata yang menetes.
"Bagunlahh...eomma akan memapahmu ke kamarmu dan mengobati lukamu itu" choi ahjumma
"Kenapa bisa eomma ada disini?" Tanya lisa
"Aku akan menceritakannya nanti" choi ahjummaLisa kemudian di bantu oleh choi ahjumma untuk berdiri dan membawanya ke kamar jungkook namun aneh lisa justru menolah katanya lisa tidak ingin membangunkan jungkook karena ini sudah sangat malam dan sehabis sudah acara jungkook pasti lelah. Choi ahjumma hanya menganggukkan kepalanya paham karena dia tidak ingin menanyakan lebih lanjut dikarenakan kondisi lisa yang tak memungkinkan.
Lisa kemudian dibawa kekamar choi ahjumma itu disebabkan supaya choi ahjumma lebih mudah untuk mengobatinya.
Perlahan lahan lisa mendudukkan bokongnya ditempat tidur serta membawa kakinya jga ikut berbaring. Choi ahjumma kemudian memangsangkan selimut sebatas dada dan pergi mengambil P3K. Chou ahjumma mengobatinya dengan alkohol dan kapas yang sudah dia sediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS HURT
أدب الهواة"Hidup begitu singkat untuk mencintaimu sekali, Aku berjanji akan mencarimu dikehidupan berikutnya"-Jeon Jungkook "Jika aku telah melangkahkan kakiku ke dalam jurang maka aku tidak akan menariknya kembali dan pergi dari tempat itu karena itulah yang...