22

3.5K 269 18
                                    

.

.

.

.

HAPPY READING

Terlihat dua orang sedang duduk berhadapan disebuah kafe dengan minuman didepan masing masing orang tersebut.

"Jadi, bisa kau jelaskan kenapa kau tiba tiba berada dibusan?" Tanya jimin sambil menyesap kopinya.
"I-itu...aku memang bekerja disini" jawab lisa agak gugup
"Bukannya kau tinggal diseoul?" Tanya jimin lagi
"Ahh..itu, aku hanya menginap beberapa hari dirumah kakak sepupuku kemarin setelah itu pulang kembali disini" jawab lisa bohong. Dia tidak mungkin menceritakan kisah hidupnya pada orang lain. Walaupun jimin adalah orang yang membantunya kemarin tapi itu hanyalah sekali dan lisa belum terlalu mengenal jimin.

Jimin percaya percaya saja kepada apa yang diucapkan oleh lisa dan mereka berdua menikmati minuman mereka masing masing.
"Kau ingin kemana setelah ini?" Jimin
"Aku akan kembali kerumah, aku hanya bekerja sampai sore hari" jelas lisa
"Baiklah, aku antar dan tak ada penolakan, kita ini teman" jawab jimin tegas.

Akhirnya jimin mengantarkan lisa pulang kerumahnya dan tentu saja sekarang jimin tau alamat rumah lisa.


Setelah pulang lisa langsung membaringkan dirinya dikasur empuknya sebelum itu dia menyapa song ahjumma terlebih dahulu. Lisa menatap kamarnya dan pandangannya tertuju pada sebuah foto sang mendiang ayah yang terseyum manis disana. Rasanya lisa sangat merindukan sang ayah. Kemudian matanya berpencar kesamping tepatnya disamping diatas(?)meja nakas terdapat foto pernikahannya dengan tuan jeon jungkook itu.

"Ahh..aegy, apakah appamu akan senang akan kehadiranmu? Apakah appa sudah bisa menerima ibumu ini? Apakah appa sudah mengingatnya? Apakah appa masih menyayangi kita? Tidak mungkin kan? Haha, dia itu membenci kita aegy, cepatlah tumbuh sayang, eomma menanti kelahiranmu hikss hikss" tangis lisa kemudian.





Drrttt

Drttt

Suara dering ponsel menyadarkan lisa dan kemudian mengangkatnya dengan nama yang terpampang jelas diponsel itu "EOMMA JEON"

"Yeoboseyo"

"Nee, bagaimana kamarmu sayang?"

"Aku baik eomma, bagaimana denganmu eomma?"

"Eomma juga baik, bagaimana kabar cucu eomma?"

"Dia baik sangat baik eomma hehe"

"Tapi ada apa dengan suaramu, kenapa serak? Kau habis menangis?"

"Tidak eomma, aku memang batuk batuk akhir akhir ini"

"Jaga kesehatanmu sayang, jagan meminum obat karena itu akan mempengaruhi janinmu, jaga pola makanmu, eomma dan appa akan mengunjungimu ketika ada waktu"

"Nee eomma, tidak usah sering sering kesini karena appa akan kesusahan dan kelelahan, pekerjaan appa masih banyak eomma"

"Hahah iya sayang kau benar yasudah eomma tutup dulu telponnya, eomma menyayangimu"

"Nee eomma, lisa juga sayang eomma"

Tuttt

Tuttt



Panggilan itu diakhiri namun bagaimana somi bisa tau mengenai kehamilan lisa? Yah, somi tau. Jisoo yang memberitahu somi mengenai kehamilan lisa. Jisoo betpikir jika hanya dia yang mengetahui itu tidak adil, somi adalah neneknya. Jisoo memang melanggar janjinya pada lisa namun itu semua adalah untuk kebaikan lisa. Lagipula somi sangat senang mengetahui hal itu. Tapi bagaimana dengan jungkook? Dia tidak tau dan sampai kapanpun tidak akan pernah tau. Jika kau merusak sesuatu maka perbaiki namun tidak semua perbaikan itu mulus, dia akan tetap meninggalkan bekas.

.

.

.

.

Hari berikutnya, yaitu hari kedua perencanaan pembangunan sektor. Semua persiapam telah dilakukan dan semuanya telah dalam proses yang terkendali.

"Hari ini rekan kerja sama PARK COOPERATION akan tiba sebentar lagi" jelas jimin
"Baik tuan park, kami akan menyambutnya dengan sebaik mungkin" jelas tuan choi

Sekitar 10 menit kemudian seorang dari Choi Corp datang dan memberitahu bahwa Rekan kerja sama Tuan Park telah tiba.

"Lisa, bisakah kau menjeput dan mengantarkan mereka kesini?" Tanya minho
"Tentu saja pak" jawab lisa dan bangkit keluar.

Lisa kemudian turun kelantai paling dasar bermaksud menyambut tamu itu. Namun langkahnya terhenti ketika melihat siluet seseorang yang selama ini dia rindukan, merindukan wajahnya, merindukan semuanya. Sosok yang selama ini dia cintai hingga sekarang. Dialah Jeon Jungkook. Lisa berpikir "cobaan apa lagi ini tuhan? Tidak cukupkah kau menyiksaku?".

"Bukan saatnya untuk lemah lisa, kau bisa! Ada aegy yang akan menemanimu, jgan menjadi lisa dulu, jangan takut, tidak usah panik, dia jeon jungkook, orang yang membencimu maka seharusnya kau juga membencinya namun kenapa kau tidak bisa lisa-ah? Dasar lisa paboya!" Batin lisa.

Lisa tetap berjalan dengan perlahan kehadapan jungkook. Tanpa sadar mereka sudah berhadapan namun lisa menundukkan kepalanya.
"Kau bisa lisa" semangat lisa pada dirinya.

"Mari saya antarkan keruangan pak choi" ucap lisa kemudian mengangkat kepalanya.
"Lihatlah ini siapa? Perempuan tak tau diri, jangan mengangkat kepalamu dihadapan suamiku" bentak orng yang tak lain adalah irene.
"Jgan marah sayang" tenang jungkook pada irene.
"Oh, Hai bitch" sapa jungkook dengan smirknya.

"B-bitch? Ini kah kata pertama yang kau ucapkan saat pertama kali kita bertemu? Kau masih membenciku kookie?"batin lisa.












TBC
jangan lupa voment yah gaess
Bye




















Itha X Jimin

ITS HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang