44

2.1K 135 2
                                    

Happy reading
⚠️TYPO BERSEBARAN⚠️





Akhirnya setelah sekian lama mengurus perusahaannya di Jepang, Jungkook memutuskan kembali ke Kanada untuk menjemput Lisa. Dia berharap Lisa ingin ikut dengannya lagipula dia sangat rindu dengan putri kecilnya itu.

"Jadwalkan penerbanganku malam ini, kita harus sampai disana secepatnya" titah jungkook pada asistennya
"Baik pak, laksanakan" patuh asisten tersebut.

Lain halnya dengan Jungkook, kini Lisa sedang berberes rumah. Gara gara Jungra semua perabotan dirumah ini berserakan kemana mana. Maklum jika anak anak berperilaku seperti itu. Tapi beda dengan Jungra. Alasan Jungra marah seperti ini gara gara dia tidak diperbolehkan oleh Lisa untuk berbicara dengan Jungkook.

"Aku mau Kookie appa!!" Teriak Jungra
"Jungie, jangan seperti ini sayang, eomma sangat lelah, Jungkook tidak di kanada sekarang" lelah Lisa menasihati Jungra
"Tapi aku ingin menelpon kookie appa! Eomma ayolah, jungie sekarang sudah besar, sudah 6 tahun"balas anak itu.
"Tapi eomma harus membersihkan semua ini" pasrah lisa.
"Baiklah, aku bantu eomma kalau sudah selesai kita telepon kookie appa nee? Kata jungra dan dibalas deheman oleh Lisa.

Perlu 1 jam untuk mmebereskan semua kekacauan yang dibuat oleh Jungra sekaligus membuat makan siang untuj anak manja itu. Lisa bisa saja menolak permintaan Jungra tapi apa boleh buat, Jungra juga pasti membutuhkan ayahnya.

"Eomma, ayo telpon kookie appa" seru lisa membuyarkan lamunan Lisa.
"Makan dulu jungie" titah lisa dan dengan segera Jungra menghabiskan Makan siangnya itu habya dalam 5 menit. Sangat cepat bukan?

Setelah makan siang, lisa membersihkan peralatan makanan dan ke ruang tengah untuk mengahampiri Jungra yang kini duduk manis menunggu sang eomma menelponkan kookie appa kesayangannya.
"Ayo telpon! Telpon! Telpon!" Ceria jungra dan lisa memencet sesuatu dihandphonenya kemudian seseorang menjawab dari sana.

"Kau jangan GR!! Aku hanya menghubungimu untuk Jungra" teriak lisa memaki maki orang tua yang hanya dibalas kekehan dari orang tersebut.
"Eomma, handphonenya" jinjit jungra berusaha meraih ponsel lisa.
"Kookie appa!! Jungie kangen sama kookie appa, kapan kembalinya?"
"Jinjja? Nanti malam? Yeayyy..jangan lupa belikan jungie boneka kelinci otte?"
"Jangan lupa juga untuk datang kerumah jungie kookie appa"
"Kookie appa mencari eomma? Baiklah aku serahkan ponselnya"

Jungra kemudian mengahampiri lisa dan menyerahkan ponsel kepadanya dan memberitahu bahwa jungkook mencarinya. Untuk apa si brengsek itu mencarinya? Tidak ada kerjaan saja.

"Lisa, aku akan pulang malam ini"
"Siapa?"
"Aku jungkook, akan pulang malam ini"
"Siapa yang nanya? Kalau mau pulang ya pulang saja, apa peduliku toh kau bukan siapa siapaku"
"Kau cintaku selamanya"
Ucapana itu membuat pipi lisa merona namun dia tepis jauh jauh perasaan itu dan membalas perkataannya jungkook.
"Terserah kau, kalau bisa jangan pulang sekalian!!" Teriak lisa lalu menutup telponnya secara sepihak.

Other Side:

"Yoongi-ah, kepalaku sakit, perutku juga"
"Apa hubungannya denganku ha?!"
"Bisakah aku kedokter?"
"Pergi saja, untuk apa izin kepadaku, dasar bi*ch
"Kau suamiku, maafkan aku"

Jung Hana akhirnya memeriksakan dirinya disebuah rumah sakit yang berlokasi dekat dengan rumah itu. Sudah lama sekalu rasanya tidak jalan jalan keluar, ternyata sekarang seoul makin indah seperti itulah pemikiran Hana.

Setelah sampai di Rumah sakit, Hana memberitahukan keluhannya kepada sang dokter. Setelah 30 menit menunggu hasilnyapun keluar dan dia dipanggil oleh dokter untuk masuk keruangannya.

"Jadi Saudari Jung Hana, anda harus menjaga kesehatan ada karena saat ini anda mengandung dengan usia 3 minggu, ini sungguj rentan terhadap ibu hamil muda seperti anda, dan usahakan jangan strees berat, itu akan membuat kepala anda sakit" jelas panjang lebar dokter tersebut.
"Saya hamil dok? Benarkan? Anda tidak salah? " tanya sekalu lagi Hana dan dijawab oleh dokter tersebut.
"Terima kasih dok, ini adalah kabar yang sangat gembira untukku" setelah mengucapkan itu Hana meninggalkan rumah sakit membawa berkas berkasnya.

Setelah sampai dirumah, dia melihat rumah itu sangat berantakab sehingga dia memutuskan untuk memberiskannya dan meletakkan berkas eumahsakit diatas meja makan. Dia merapikan baju baju yang akan dicuci, menyapu dan mengepel lantai, membersihkan jendela dan sebagainya sampai sebuah tangan kekar memegang tangannya begitu kencang.

"Apa maksudnya ini!!" Teriak Yoongi didepan Hana
"Aku hamil Yoongi, ini anak kita" jawab Hana seadanya
"Aku tidak yakin itu, gugurkan!" Perintah Yoongi
"Aku tidak mau" jawab Hana
"Apakah aku perlu cara kekesaran untuk membuatmu sadar?" Smirk Yoongi

Yoongi kemudian mengambil tongkat baseball yang tergeletak didaour dan menghantam tubuh Hana dengan tongkat itu. Hana mencoba melindungi perutnya namun pukulan Yoongi benar benar kuat sehingga tanpa sadar dia mengalami pendarahan dan Yoongi hanya tersenyum puas akan karyanya.

Setelah melakukan itu, Yoongi pergi begiru saja mengendarai Mobilnya namun baru beberapa meter dia memutar balik mobilnya dan berlari kedalam rumah itu membawa seseorang yang tergelatak hampir tak sadarkan diri.

"A-aku y-yakin Yoongiku akan kembali, Aku mencintaimu" ucap Hana sebelym mata itu benar benar tertutup dan Yoongi dengan kepalang melaju dengan kecepatan yang sangat cepat menghawatirkan sang Istri

"Maafkan aku Hana, aku sudah banyak menyakitimu, maafkan aku sayang bangunlah, kumohon bertahannlah untukku" frustasi Yoongi

Setelah sampai di rumah sakit, Yoongi berteriak seenaknya memanggil perawat untuk merawat Hana.
"Sayang, bangunlah, bertahannlah demi aku"
"Hey bangun!! Jangan bercanda, maafkan aku, aku menyesal"
"Maaf pak kami akan menanganinya, anda bisa menunggu diluar" dan yoongi hanya pasrah.

Sekarang, Yoongi harus berperang dengan bantinnya, apakah dia harus menelpon Hoseok selaku kakak Hana atau tidak. Yoongi takut Hoseok akan mengambil Hana darinya. Tapu Hoseok harus tau mengenai hal ini. Setelah sekian lama berperang batin akhirnya Yoongi memutuskan untuk menelpon Hoseok dan dia terima apapun konsekuensinya. Saatnya mengakui semua kesalahanmu.

"Yeoboseyo"
"Ini aku Yoongi, hyung"
"Jangan memanggilku hyung! Ada apa kau menelponku?! Dimaba adikku! Apa yang terjadi dengannya"
"Maafkan aku atas segalanya, aku hanya tidak ingin kehilangan Hana, kau tau itu"
"Jangan berbasa basi, cepar katakan ada apa sebenarnya!"
"I-itu Hana sedang dirumah sakit"
"Apa yang kau lakukan kepada adikku brengsek!! Aku akan menghajarmu!" Teriak Hoseok dan memutuskan telepon itu secara sepihak.
















"Kuharap kita masih bisa bersama Min Hana"































PIECE:)

ITS HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang