.
.
.
HAPPY READING YEOROBUN~
Ini sudah sebulan lamanya dimana pertemuan pertama antara jungkook dan lisa sudah terjadi. Kandungan lisa sudah memasuki bulan kelima. Proyek pembangunan itu berjalan lancar seiring waktu namun, ada yang tak beres disini. Dana untuk proyek pembangunan tersebut berkurang entah mengapa. Sebagai ketua keuangan dalam kelompok pembangunan itu, lisa sangat pusing dibuatnya. Lisa menyimpan uang itu di tabungan rekening perusahaan, bagaimana mungkin itu bisa berkurang. Hanya orang orang tertentu yang bisa mengetahui sandi simpan perusahaan tersebut.
"Lisa,bagaimana ini? Kita tidak mungkin mengganti dana tersebut, perusahaan ini tak sebesar yangbkau kira, bagaimana bisa dananya hilang?" Stres minho sambil memijit keningnya yang berkerut itu.
"Saya juga tak tau pak, saya hanya mengambil dana yang dibutuhkan dan tak lebih, saya tidak tau bagaimana ini bisa terjadi" seru lisa masih menundukkan wajahnya.
"Tapi, hanya kamu yang tau sandi perusahaan ini karena kau ada di bidang keuangan, aku percaya padamu lisa-ah" terang minho
"Maafkan aku jika aku mengecewakan bapak, aku akan menyelidiki ini terlebih dahulu" ucap sopan lisa dan berlalu dari sana.Lisa berjalan keluar dari ruangan tersebut dan ingin kembali ke tempat kerjanya namun dirinya lebih dulu dihentikan oleh seorang perempuan. Siapa lagi jikalau buka Irene, istri dari mantan suami bejatnya.
"Bagaimana bitch? Apa kau suka dengan permainanku?" Tanya irene melirik lisa.
"Permainan apa maksudmu? Aku tak punya waktu meladenimu" ketus lisa dan ingin berlalu dari sana namun tangannya dicekal oleh irene.
"Ohhh..lihatlah jalang ini, dengan sombongnya hanya melewatiku, bagaimana jika aku katakan, aku yang mengambil dana itu? Bukankah istru jeon jungkook mempunyai akses untuk kesaana? haha..dan yahh..bagaimana dengan anakmu itu yang akan sepertimu nanti, jalang mura-" ucapan irene belum habis namun lisa langsung menamparnya.Plakk
"Jika kau ingin menghinaku, hina saja aku lagipula aku sudah bebal dengan hinaan seperti itu, aku bahkan selalu mendapatkannya seuumur hidupku, aku juga tak akan melarangmy melukaiku atau semacamnya tapu jangan pernah bicarakan tentang anakku, ankku tidak pernah bersalag disini, anakku, dia malaikatku, anakku tidak ada hubungannya dengan permasalahan yang kita alami, jangan sekali kali mengina anakku karena dia tidka bisa menentukan dengan siapa iya hadir dan dengan siapa dia akan lahir. Apa kau tak melihat dirimu sendiri? Kau sebut diriki jalang tapi kau tak bercerimin, bukankah dirumah besar tuan jeon suamimu tak punya cermin? Berkacalag dulu" balas lisa, entah mengapa dia berani untuk berbicara panjang lebar saat ini.
"Dasar wanita tak diri!! Kau pikir jungkook peduli denganmu?? Bahkan dia tak tau anak itu, itu mungkin bukan anaknya jungkook, dasar wanita lemah!!" Balas kesal irene karena ucapan lisa itu.
"Ini memang bukan anaknya jungkook, jungkook sudah membunuh anaknya, jungkook sudah membunuhnya saat dimana dia tak menginginkanku dan memilih yang lain" ucap lisa menahan dirinya agar tak mengeluarkan air matanya didepan wanita seperti irene. Dia menggigit bibir bahwanya untuk menahan isakannya."Akhirnya kau mengaku juga bahwa itu bukan anakku, lalu itu anak siapa bitch? Apakah anak yang kau peroleh karena ditiduri oleh orang lain?" Ucap seseorang dibelakang lisa yang ternyata tak lain adalah jungkook.
"J-jungkook?" Lirih lisa
"Ya aku jungkook, kenapa? Kau tak bisa menjawabnya?" Tanya jungkook menyungginkan smirknya.
"Aku kira kau mengenalku dengan sangat baik kookie, aku kira kau sudah mengingatnya, aku kira kau sudah berubah, aku tau kau membenciku tapi tak bisakah kau melihatku sekali saja? Melihat ketulusanku padamu, kau sangat berubah menjadi lebih bajingan dari sebelumnya!! Jangan pernah menghina anakku, aku tak punya masalah dengan kalian!! Teriak lisa tak terima dengan anggapan jungkook.Jungkook semakin menarik senyum smirknya itu kala melihat lisa sudah menumpahkan air matanya.
"Aku memang bajingan kau tau itu, ayo sayang kita masih ada pekerjaan" ucap jungkook dan berlalu dari sana sambil memegang pergelangan tangan irene.Lisa pergi dari sana karena para karyawan sudah banyak yang daritadi telah memperhatikan persebatan mereka yang tak ada habisnya.
Other side:
Somi sedang packing untuk berangkat ke busan menemui menantunya, ralat mantan menantunya itu. Dia akan berangkat besok bersama sang suami, baekhyun.
"Chagi, apa aku harus memasukkan underwear iron man mu itu?"teriak somi kamar karena memang baekhyun sedang membaca koran diruang tamu.
"Itu bukan punyaku Sayang, itu punya jungkook, punyaku itu yang hulk" balas teriak baekhyun.
"Yasudah, bagaimana dengan baju spongebob mu ini? Apa kita juga harus membawanya?" Teriak somi lagi.
"Tentu saja!! Dibusan kan ada pantai dan spongebob memanf dari laut, aku akan mengembalikannta ke laut" teriak baekhyun lagiDan begitulah seteruanya teriak teriak tak jelas yang membongkar aib saru sama lain, bahkan para maid yang ada dirumah itupu mendengarnya tapi mereka malas atau bahkan tidak ingin menghiraukannya karena setiap hari rumah itu pasti dipenuhi dengan suara teriakan baik itu dari somi maupun baekhyun. (Memang gblk yah keluarga si jk😂)
************************************
Saat ini namjoon dan jisoo sedang sibuk sibuknya membersihkan rumah dan si kecil jeno pun ikut membantu. Umurnya pun sudah 2 tahun.
(Yang belum tau jeno itu siapasih sebenarnya..yasokk saya kasi lihat, aku pilih karakter dedek jinwoo karena lucu gitu, gemesss)
"Sayang hati hati membawa kotak itu" jisoo
"Ya, mama" balas jeno."Chagi, apa masih ada barang yang perlu diangkat?"tanya namjoon
"Tidak ada joonie, kay jaga jeno saja, aku akan membereskan sisanya" suruh jisoo
"Yayaya" balas pasrah namjoon,namjoon tidak pandai dalam mengurus anak anak namun dia suka anak. Dia senang buatnya tapi malas ngurusnya🌚TBC
Jangan lupa vote yahh....
Pai pai❤💜Itha X Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS HURT
Fanfiction"Hidup begitu singkat untuk mencintaimu sekali, Aku berjanji akan mencarimu dikehidupan berikutnya"-Jeon Jungkook "Jika aku telah melangkahkan kakiku ke dalam jurang maka aku tidak akan menariknya kembali dan pergi dari tempat itu karena itulah yang...