"KAU ITU TAK LEBIH DARI SEORANG PECUNDANG YANG TAK BISA MENERIMA KEADAAN!!!" Bentak nya lagi.
Mendengar bentakkan adik nya tangan Seokjin langsung bergerak melayang di udara untuk menampar adik nya. Namun seseorang berhasil menghentikan tangan Seokjin yang sudah hampir menyentuh pipi Sejeong.
"Kau sakiti dia maka kau berurusan dengan ku!" hardik seseorang dengan tatapan tajam dan urat tangan nya yang menonjol. Ya, orang itu sedang menahan emosi nya.
"Apa urusan mu!" bentak Seokjin pada laki laki itu.
"Urusan ku adalah melindungi gadis ini dari orang orang bodoh seperti mu! Orang bodoh yang berani melukai adik nya sendiri hanya karena ego nya! Hanya karena kau tak menerima keadaan bukan berarti kau berhak menyakiti siapapun! Kau tidak hidup sendirian, dia juga tersakiti! Kau butuh dia, bahkan hati mu tahu itu! Tapi sayang nya kau terlalu bodoh untuk menyadari apa mau hati mu sendiri!" bentak pria itu lalu melepaskan dengan kasar tangan Seokjin yang sejak tadi dia cengkram.
"Sudah cukup kau sakiti dia!" bentak nya lagi, lalu matanya berpindah menatap pria di samping Seokjin dengan begitu tajam.
"Dan kau! Berhenti menyia nyiakan perasaan nya! Jika kau tak peduli lagi maka lepaskan dia! Cinta bukan untuk main main!" bentak nya, lalu setelah dia selesai mengucapkan kata kata itu pria itu langsung menarik tangan Sejeong untuk keluar dari cafe itu meninggalkan ketujuh pria yang masih terdiam membeku.
"Kau itu keterlaluan hyung!" seru Jimin lalu pergi dari tempat itu meninggalkan Jin sambil membawa kotak kotak vitamin yang Sejeong berikan tadi.
"Aku tidak menyangka kalau kau tega menyakiti adik mu sendiri! Aku kecewa padamu hyung!" sahut Jungkook yang notabene nya begitu dekat dengan Sejeong, lalu dia pun ikut pergi dari tempat itu
"Kau kelewatan Jin! Tidak pantas mengihana eomma mu seperti itu!" celetuk Suga yang terlihat begitu kecewa, namun dia tetap ada di samping Jin dan tidak meninggalkan pria itu sendiri.
"Tae kejar Sejeong! Dia masih kekasih mu!" titah Namjoon pria paling dewasa diantara para sahabat nya.
"Dia sudah memiliki pria lain!" jawab Taehyung dingin lalu pergi meninggalkan tempat itu entah kemana tujuan nya. Namun sebelum dia pergi dia menatap kecewa pada Jin, hyung terdekatnya.
"Aku tahu perasaan mu hancur, tapi tidak seharusnya kau seperti itu," ucap Hoesok.
Jin membenarkan semua yang dikatakan sahabat nya, dan diapun merasa kecewa pada diri nya sendiri. Dia marah pada dirinya sendiri yang tak pernah bisa mengendalikan emosi nya hanya karena melihat wajah Sejeong yang kemabali mengingatkan nya pada wanita yang dia benci.
Perlahan semua anggota Bangtan pergi meninggalkan Jin untuk memberinya waktu sendiri. Dilain sisi Chungha tengah khawatir dengan keberadaan Sejeong, sampai sekarang sahabat nya ini tak tahu dimana Sejeong sebenarnya. Hoshi dan Wonwoo pun tak kunjung kembali dari toilet, entah apa yang mereka kerjakan di dalam toilet itu. Namun tak lama kemudian satu pesan masuk kedalam hp nya.
Sejeongie
Aku baik baik saja, kau kembalilah ke tempat semula kita berkumpul. Aku menyusul nanti.Chungha mengembuskan nafas lega setelah membaca pesan tersebut, setidaknya kini dia tahu kalau sahabat nya baik baik saja. Kini dia hanya tinggal memikirkan keberadaan kekasih nya dan Wonwoo.
"Mereka kemana sih kok kekamar mandi lama banget!" grutu Chungha.
Tak lama kemudian Hoshi datang dengan membawa nampan berisikan makanan pesanan mereka.
"Loh kok sendiri Wonwoo mana?" tanya Chungha pada kekasih nya.
"Gatau tuh tu orang kemana, aku keluar dari kamar mandi tiba tiba udah ilang aja tuh bocah," jawab Hoshi seraya duduk di samping Chungha.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [END]
FanfictionTakdir mempertemukan mereka melalui rinai hujannya, memaksa mereka untuk untuk saling bertemu dengan segala perbedaan yang ada. Perlahan perasaan mereka berubah seiring berjalannya waktu, lubang hati yang menganga hebat di relung hati gadis itu mula...