Holla ketemu lagi kita👋maaf dah lama ga upload ya guys. Biasa author nya sok sibuk hehehe, selamat menikmati cerita para reader nim. Jangan lupa Vote dan Comment nya ya.
.
.
.
.
.
.
°°Kau tahu? Cinta itu buta, yang buruk bisa jadi baik, yang jelek bisa jadi bagus, dan yang menyakitkan bisa jadi menyenangkan. Seburuk apapun kesalahan nya, dia tetaplah orang yang ku cintai. Sekarang, esok, atau bahkan selamanya. Bodoh memang, tapi memang itu kenyataan nya°°
-Unknown-
~~~~~17~~~~~
Seorang wanita berbaju putih tengah duduk terdiam di tepi sungai nan indah, hembusan angin sejuk menerpa kulit putih milik nya. Rasa sakit di dada nya seakan menghilang entah kemana, dia damai di sana. Dan kedamaian itu membuat nya enggan untuk kembali.
"Nuna bukankah seharusnya kau kembali ke alam mu? Jangan berlama lama disini!" ucap seorang pria dari belakang perempuan itu.
"Sanggyun? Kau disini?" tanya gadis itu dengan mata yang berbinar binar.
"Kembalilah nuna, tempat mu bukan disini," ucap pria itu lagi.
Gadis itu menggeleng kecil, "aku tidak ingin kembali. Aku merindukan mu, dan kini aku bisa bersama dengan mu selamanya."
"Mereka membutuhkan mu nuna. Jin hyung, Mingyu, ayah, ibu, dan orang yang kau cintai itu menanti kehadiran mu kembali. Jangan seperti ini nuna," balas sang pria.
Gadis itu tersenyum miris dan menggeleng lemah, "tidak ada yang menanti kehadiran ku Gyunn-ie. Ayah tidak menganggap ku sebagai anak nya lagi, bahkan dia tidak sudi melihat wajah ku lagi. Ibu sudah pergi dengan selingkuhan nya, itu yang dikatakan semua orang. Jin oppa akan lebih bahagia jika tidak ada aku di sisinya, dan Mingyu sudah menemukan wanita yang dia cintai yang bisa membahagiakan dan menjaganya lebih dari yang ku bisa. Mereka tidak lagi membutuhkan ku, lagi pula kehadiran ku hanya akan menyakiti banyak orang."
"Kenapa kau berubah menjadi gadis yang lemah seperti ini nuna? Aku tidak menyukai dirimu yang seperti ini! Masalah datang untuk dihadapi bukan dihindari, selama ini dari atas sana aku memperhatikan mu, kau adalah wanita yang kuat nuna lalu kenapa sekarang wanita kuat itu menghilang?" tanya pria itu.
"Bukankah kau ingin memperbaiki hubungan ibu dan ayah? Bukankah kau ingin mengembalikan sikap hangat Jin hyung? Dan bukankah kau ingin menjaga Mingyu jauh lebih baik lagi? Kasih sayang perempuan yang Mingyu cintai itu berbeda dengan kasih sayang mu nuna. Berjuanglah untuk semua keinginan mu itu nuna, semua akan indah pada waktunya," lanjut nya.
"Tidak Sanggyun-ah, aku tidak ingin menyakiti orang lain lagi. Kau pergi karena aku, Taehyung celaka pun karena melindungi ku, ayah berubah itu juga karena aku dan selama ini hati ayah banyak tersakiti karena hubungan ku dengan Taehyung. Sahabat ku pun terluka karena hubungan ku dengan pria itu. Eomma pergi juga karena aku mempertemukan dia dengan lelaki yang pernah dia cintai. Dan yang lebih parah aku mencintai pembunuh mu, aku melukai hati mu Sanggyun-ah. Aku tidak pantas hidup," isak nya.
"Tidak nuna, aku pergi karena takdir bukan karena dirimu. Eomma pergi juga bukan karena dirimu melainkan takdir, kalaupun kau tidak mempertemukan nya dengan pria itu takdir akan mempertemukan mereka melalui jalan lain. Taehyung, pria itu celaka bukan karena dirimu tapi karena rasa cintanya padamu. Jika aku menjadi pria itu aku juga akan melakukan hal yang sama, melindungi orang yang ku cintai. Dan satu lagi, hati ku sama sekali tidak sakit kau mencintai pria itu. Aku bahagia melihat mu bahagia, sekali lagi aku pergi karena takdir bukan karena pria itu atau pun dirimu," jawab Sanggyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [END]
Fiksi PenggemarTakdir mempertemukan mereka melalui rinai hujannya, memaksa mereka untuk untuk saling bertemu dengan segala perbedaan yang ada. Perlahan perasaan mereka berubah seiring berjalannya waktu, lubang hati yang menganga hebat di relung hati gadis itu mula...