°°°Aku akan menunggu mu sampai kapanpun yang kau mau. Aku akan menunggu mu sampai kau siap melepas masa lalu mu. °°°
-UNKNOWN-
~~~~~(25)~~~~~
Enam hari telah berlalu dengan cepat nya, dan selama itu pula seorang Kim Sejeong menghabiskan hari-harinya di kamar rawat inap rumah sakit. Gadis itu sempat kehilangan kesadaran nya selama dua hari akibat darah yang terus menerus keluar dari pergelangan tangan nya. Dokter bilang hasil sayatan Sejeong itu sangat dalam, tapi untung nya benda tajam itu belum sampai memutus urat nadi gadis itu, jadi nyawa Sejeong masih bisa diselamatkan. Berita tentang kondisi Sejeong yang seperti ini pun sudah tersebar luas bersamaan dengan berita kecelakaan pesawat yang dinaiki ibunya, dan ini membuat para penggemar gadis itu turut sedih dan merasa sangat khawatir pada sang idola, terlebih lagi promosi lagu Star Blossom harus dilakukan Doyoung sendirian selama dua minggu kedepan.
Selama enam hari dia menghabiskan waktu di rumah sakit tak ada satupun kata yang terucap dari mulut nya, tak ada satupun makanan yang masuk kedalam mulut nya yang pada akhirnya membuat dirinya harus lebih lama memakai selang infus, tak ada senyum yang kembali terukir di wajah nya, dan bahkan tak ada setetes air mata pun yang keluar dari mata gadis itu. Dia seolah hidup layak nya patung. Tatapan mata gadis itu selalu kosong, dan gadis itu hanya mau membuka matanya ketika kakak nya mengajak nya berbicara, ya meskipun tidak dia jawab. Melihat kondisi Sejeong yang seperti itupun akhirnya membuat Wonwoo mengundur keberangkatan nya ke Amerika, pria itu ingin tetap disini, menemani dan merawat gadis yang masih sangat dia cintai. Setidaknya sampai senyum indah milik gadis itu kembali terukir, meski hanya sedikit.
Gadis itu tengah bersiap menghadiri pemakaman sang ibu, yang jasat nya baru ditemukan kemarin dan langsung diantar kembali ke negara asalnya, Korea. Gadis itu yakin jasat sang ibu pasti sudah membiru, ibunya pasti sangat kedinginan, dan itu semakin menambah rasa sesak yang ada di dalam dada nya. Seperti enam hari yang lalu, gadis itu masih belum bisa menerima takdir menyedihkan nya, terlebih lagi Taehyung nya masih dalam daftar korban hilang, sedangkan pencarian akan ditutup besok. Haruskah seperti ini? Haruskah dia menerima kepergian Taehyung nya bahkan tanpa pernah melihat wajah nya untuk yang terakhir kali nya?
"Ayo Sejeong-ah, appa sudah menunggu diluar," ucap Seok Jin lalu membantu adik nya turun dari ranjang rumah sakit dan mendudukkan nya di kursi roda bersama dengan tiang infus gadis itu.
"Kau mau pakai masker mu? Penggemar mu pasti sudah ramai di depan," tanya nya lagi sambil menyodorkan masker hitam milik Sejeong pada gadis itu.
Sejeong menerima masker hitam nya lalu memakai nya bersama dengan topi hitam yang juga disodorkan oleh sang kakak. Seok Jin memakaikan Sejeong jaket hitam yang ada di sofa lalu mendorong kursi roda itu keluar dari kamar rawat inap gadis itu. Sebenarnya Seok Jin juga hancur dan masih sulit menerima kenyataan pahit ini, kehilangan ibu, sahabat dan juga hampir kehilangan sang adik. Tapi, dia harus tetap kuat untuk adik-adik nya dan juga ayah nya. Dia tidak ingin membuat adik-adik nya semakin terpuruk.
Begitu sampai di lobi rumah sakit pemandangan pertama yang dia lihat adalah penggemar nya yang berkerumun rapih di depan sana sambil membawa spanduk dengan berbagai tulisan, seperti 'Sejeong semangat!' atau 'Sejeong kami ada untuk mu' dan masih banyak lagi. Sejeong menundukkan kepalanya ketika dirinya dan sang kakak serta beberapa pengawal yang baru tiba melewati kerumunan itu.
"Kim Sejeong semangat!"
"Eonnie kau pasti kuat!"
"Nuna kami ada untuk mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [END]
FanfictionTakdir mempertemukan mereka melalui rinai hujannya, memaksa mereka untuk untuk saling bertemu dengan segala perbedaan yang ada. Perlahan perasaan mereka berubah seiring berjalannya waktu, lubang hati yang menganga hebat di relung hati gadis itu mula...