°°percuma untuk ku memiliki nya, jika hanya raga nya yang aku miliki sedangkan hatinya milik pria lain°°
-JWW-
~~~~18~~~~
Matahari mulai memancarkan cahaya nya, angin berhembus menerpa permukaan kulit seorang pria yang tengah mengendarai motornya menembus padat nya jalanan pagi ini bersama seorang gadis yang belum lama ini dia kenal. Dengan sejuta rasa penasaran yang dia tahan sejak hari kemarin pria itu menyalip kendaraan kendaraan yang ada di depan nya dengan lihai, demi menemui sang kunci dari semua pertanyaan nya.
Semalam Nayeon sudah menghubungi orang itu dan meminta nya meluangkan waktu untuk bertemu dengan mereka hari ini, dan untung nya orang itu setuju.
Motor hitam milik pria itu memasuki sebuah gerbang besar berwarna emas dan berhenti di pekarangan sebuah rumah yang tak terlihat seperti rumah melainkan lebih terlihat seperti istana.
Wonwoo melepas helm nya dan menaruh nya di atas tangki motor nya, "kau serius dia tinggal disini?" tanya Wonwoo yang sedikit takjub dengan pemandangan yang ada di hadapan nya saat ini.
Gadis itu mengangguk mantap,"aku sudah bilang bukan kalau kau akan terkejut begitu mengetahui siapa dia." Gadis itu turun dari motor Wonwoo lalu melepaskan helm yang biasanya Sejeong kenakan.
"Sumpah demi apapun kau membuat ku penasaran Im Nayeon," seru nya.
"Sudah simpan dulu rasa penasaran mu, ayo masuk. Jarang jarang dia mengundang seseorang ke rumah nya, ya kecuali mantan kekasih nya itu." Setelah berhasil menyulut rasa penasaran seorang Jeon Wonwoo gadis itu melangkah masuk mendekati pintu utama rumah bak istana di hadapan nya.
Wonwoo berdecak kesal lalu mengikuti langkah gadis di depan nya. "Dasar menyebalkan," gerutu nya.
Setelah menekan bel dan mengucapkan maksud dan tujuan mereka datang ke rumah itu, pintu besar yang membatasi bagian dalam dan luar rumah itu pun terbuka dengan otomatis. Mereka pun masuk ke dalam rumah megah itu, dan di sambut oleh beberapa pelayan cantik yang masih terlihat muda.
"Silahkan nona tuan tunggu disini, saya akan memanggilkan tuan muda," ucap seorang pelayan yang kini tengah mengarahkan Nayeon dan Wonwoo ke sebuah ruang tamu di dalam rumah itu.
Wonwoo dan Nayeon pun duduk di sofa besar yang ada di belakang tubuh mereka saat ini. Tak lama kemudian seorang pria ber-hodie hitam dengan kupluk yang menutupi sebagian wajah nya terlihat menuruni anak tangga yang ada di samping tempat duduk Wonwoo dan Nayeon.
Wonwoo mengerenyitkan dahi nya dan menyipitkan ke dua matanya begitu melihat postur tubuh pria itu, "sepertinya aku mengenal postur tubuh nya."
"Kau memang mengenal nya bodoh!" celetuk Nayeon dengan suara kecil nya, hingga pria itu tidak dapat mendengar suara nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [END]
FanfictionTakdir mempertemukan mereka melalui rinai hujannya, memaksa mereka untuk untuk saling bertemu dengan segala perbedaan yang ada. Perlahan perasaan mereka berubah seiring berjalannya waktu, lubang hati yang menganga hebat di relung hati gadis itu mula...