Chapter 15

5K 721 84
                                    

Vote-lah dulu sebelum membaca reader-nim.

Selamat membaca 🌈

[ FLORESCENCE]

"Mworago?" Gumam Taehyung.

Taehyung memandang Jungkook tak percaya. Ia menatap tajam Jungkook dan memasang tampang dingin.

Taehyung menarik Jungkook berdiri lalu mencengkram kerah baju Jungkook. Ia menatap Jungkook dengan pandangan kecewa.

"Brengsek!"

Bug

Satu pukulan melayang tepat di wajah Jungkook hingga ia tersungkur. Jungkook hanya pasrah mendapat pukulan itu, itu tak sebanding dengan apa yang sudah ia lakukan.

Bug

"Brengsek kau!!"

Bug

"Sialan! Bajingan kau Jung!"

Bug

Pukulan - pukulan itu kembali ia layangkan pada wajah Jungkook hingga darah keluar dari sudut bibir Jungkook.

"Kau brengsek sialan Jung!" Desis Taehyung dan siap melayangkan satu pukulan pada Jungkook lagi.

"Taehyung-ah! Hentikan!"

Pekikan Aera membuat Taehyung menahan pukulannya pada Jungkook.

"Astaga Taehyung-ah, apa yang kau lakukan? Apa yang terjadi?" Tanya Aera panik.

Perempuan itu menghampiri Taehyung dan Jungkook yang tergeletak di lantai dengan bibir yang berdarah dan wajah memar.

Taehyung berdiri dan melangkah menuju kursinya sambil memijat kepalanya, pening.

Sedangkan Aera membantu Jungkook bangkit dan menuntun Jungkook duduk di sofa.

"Kau tak papa Jungkook-ah?" Tanya Aera.

Jungkook menganggukan kepalanya dan mendesis menahan perih. Aera pun mengobati luka yang ada di wajah Jungkook lalu menghampiri Taehyung.

"Ada apa Tae? Hm?" Tanya Aera lembut pada Taehyung.

Taehyung hanya memasang tampang dingin sembari menatap Jungkook.

"Apa pakai otot dapat menyelesaikan masalah Tae?" Tanya Aera lembut.

Taehyung menatap pacarnya itu dengan tatapan lelah lalu menggeleng. Aera pun menepuk pundak Taehyung sembari tersenyum. "Selesaikan baik - baik, hm? Aku akan menunggumu di luar." Ujar Aera lalu pergi meninggalkan ruangan Taehyung.

Selepas kepergian Aera, Taehyung pun menghampiri dan duduk di hadapan Jungkook. Ia menarik nafasnya berat.

"Apa sakit?" Tanya Taehyung.

Jungkook mendongak dan melihat Taehyung meringis pelan. Apa Taehyung baru saja menanyai keadaannya?

"Maaf, aku terlalu emosi tadi." Balas Taehyung.

Jungkook menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku pantas mendapatkannya hyung." Ujar Jungkook.

Lagi, Taehyung menghela nafasnya. "Aku tak menyalahkanmu sepenuhnya Jung. Setidaknya dengan kau sudah mengingat itu dan bertanggung jawab pada adikku itu sudah lebih dari cukup bagiku. Aku sedih melihat keponakanku selalu menunggu Appa-nya pulang. Ia sangat merindukanmu Jung. Aku bahkan merasa sakit ketika Yerim harus berbohong pada Heeju dan mengatakan kau bekerja di luar negeri." Jelas Taehyung

Hati Jungkook berdenyut mendengar itu. Matanya memanas begitu mengingat Heeju. Heeju-nya.

"Aku segera akan menikahi Yerim hyung. Aku harus bertanggung jawab. Izinkan aku bertanggung jawab dan menikahi Yerim." Ujar Jungkook.

[1] FLORESCENCE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang