Chapter 3

5.3K 742 20
                                    

Vote-lah dulu sebelum membaca reader-nim.

Happy Reading 🌈

[ FLORESCENE ]

Selepas mereka meninggalkan restoran tadi, Yerim langsung membawa Heeju pulang ke rumah. Setelah itu, ia menyuruh Heeju tidur siang dan meninggalkan Heeju bersama sang Ibu.

"Eomma, Heeju sudah tidur, aku pergi ke tempat Irene eonni dulu." Pamit Yerim pada Nyonya Kim.

Nyonya Kim pun mengangguk. "Hati - hati di jalan Rim." Ujar Nyonya Kim.

Setelah pamit, Yerim langsung pergi ke rumah Irene, tujuannya sangatlah penting. Ia langsung menancap gas mobilnya itu meninggalkan rumahnya menuju tempat Irene.

Setelah setengah jam perjalanan, Yerim pun sampai di rumah Irene.

Ting nong

Pintu rumah pun terbuka, menampilkan sosok pria jakung  yang merupakan suami dari Irene.

"Oppa, Irene eonni ada?" Tanya Yerim.

Pria itu menganggukan kepalanya. "Ya, dia sudah menunggumu. Ada Seulgi juga di atas Rim." Balasnya sambil menyuruh Yerim masuk.

Yerim pun menganggukan kepalanya mengerti. "Terima kasih oppa." Ujar Yerim lalu pergi menuju ke tempat dimana Irene berada.

Klek

"Eonni..." Panggil Yerim

Irene dan Seulgi langsung menoleh pada Yerim yang baru masuk.

"Rim, ada apa kau menelpon tadi tergesa - gesa. Bahkan Seulgi rela izin dari rumah sakit." Tanya Irene.

Yerim duduk di dekat kedua wanita itu. Tangannya dingin, jantungnya berdebar.

"Eonni..." Ujar Yerim lagi, matanya berlinang.

"Rim, ada denganmu? Ayo ceritakan. Jangan membuat kami khawatir seperti ini." Ujar Seulgi khawatir.

"Aku bertemu dengannya eonni." Ujar Yerim parau.

"Bertemu siapa Rim?" Tanya Irene, tak mengerti.

"Pria itu, pria brengsek yang menghamiliku." Ujar Yerim tercekat. Air matanya mengalir dan dadanya sesak, tak kuat menahan rasa sakit yang dirasanya.

"MWO?!" Pekik Irene dan Seulgi terkejut.

Yerim mengangguk sembari terisak. Air matanya mengalir di pipinya.

"Dia.... Bahkan dengan mudahnya bercanda dengan Heeju." Ujar Yerim serak.

"Pria itu seolah - olah tak pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya yang sempurna itu eonni. Aku membencinya." Jelas Yerim sesegukan.

Irene dan Seulgi pun mengusap punggung Yerim. Memberi adik kecil mereka itu kekuatan untuk melewati masalah.

"Astaga Rim, aku tak tahu harus berbuat apa. Apa Taehyung mengetahuinya?" Tanya Seulgi.

Yerim menggeleng. "Dia bahkan tak tahu bagaimana wajah dan nama orang yang menghamiliku. Aku hanya bilang aku tak ingat orangnya. Dan sekarang aku semakin membenci orang itu karena muncul kembali di hadapanku eonni." Ujar Yerim.

Irene dan Seulgi hanya dapat memberi adik mereka itu dorongan agar adik mereka itu kuat dalam menghadapi masalah pada saat ini.

"Rim, kami ada untukmu Rim. Tenang saja." Ujar Irene lembut.

***

Jungkook mendungus ketika mendengar celotehan Namjoon yang sejak tadi sibuk berasumsi.

[1] FLORESCENCE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang