Vote dulu yuk!
Selamat membaca 🌈
[ FLORESCENCE ]
EPILOG
Jungkook memegang kepalanya yang terasa sakit. Pekerjaan kantor terlalu banyak hingga membuat tubuhnya lelah, di tambah ia belum makan apapun. Tadi pagi, ia hanya memakan roti yang di buatkan oleh Yerim.
Sesampainya di rumah, Yerim sudah menyiapkan makanan untuknya. Ia berjalan sempoyongan ke meja makan.
"Yerim - ah..." Panggil Jungkook.
Yerim yang tengah menyusun makanan pun mendongak pada Jungkook. Ia segera menghampiri Jungkook yang sempoyongan.
"Oppa kau baik - baik saja?" Tanya nya khawatir.
"Kepalaku sakit." Ujar Jungkook.
Yerim pun membantu Jungkook duduk di salah satu kursi. Setelah itu ia pergi ke dapur untuk membuat teh hangat.
"Appa gwaenchana?" Tanya Heeju.
Jungkook menganggukan kepalanya. "Gwaenchana. Heeju makanlah." Ujar Jungkook.
Tak lama, Yerim pun datang dengan segelas teh hangat. Ia menyuruh Jungkook untuk minum teh tersebut agar sakit kepalanya terasa lebih ringan.
"Apa kau belum makan dari tadi?" Tanya Yerim.
Jungkook terdiam sejenak. Ia memang belum makan. Tapi ia tak ingin membuat Yerim khawatir.
"Ku tebak pasti belum." Ujar Yerim.
Jungkook pun akhirnya mengangguk ringan. "Pekerjaan sangat banyak. Aku tak sempat makan." Balas Jungkook.
Yerim pun mengurut tekuk Jungkook. "Sudah ku bilang. Jangan menyikasa dirimu sendiri. Jika kau tak sempat makan di kantor, cukup telpon aku. Aku akan membawakan makanan untukmu." Jelas Yerim.
Yerim pun menyodorkan nasi beserta lauk pauknya pada Jungkook. Baru saja Jungkook ingin menyuap nasinya, tiba - tiba perutnya terasa terkocok. Jungkook menutup mulutnya dan berlari menuju wastafel yang berada tak jauh dari sana.
Huek huek
Jungkook memuntahkan isi perutnya di sana. Keringat mengalir di sekujur tubuhnya. Yerim langsung menghampiri Jungkook. Dengan segera ia menompang tubuh besar berotot milik Jungkook itu agar tidak ambruk. Dengan perlahan Yerim mengusap tekuk Jungkook, memberikan pijitan ringan agar Jungkook terasa lebih lega. Setelah itu, ia menuntun Jungkook ke salah satu sofa.
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Yerim khawatir.
Jungkook menggelengkan kepalanya. "Kepalaku sakit, perutku mual." Balas Jungkook pelan. Ia tak kuat berbicara rasanya.
Heeju memeluk Jungkook karena melihat keadaan Jungkook yang terlihat mengerikan. Wajah berkeringat dan pucat. Seolah memberikan kekuatan pada sang Appa.
Yerim pun akhirnya memutuskan untuk memanggil dokter.
Dan setelah dokter sampai dan memeriksa Jungkook, sang dokter berkata Jungkook mungkin kelelahan akibat bekerja. Dokter juga memberi resep obat pada Yerim untuk di tembus di apotek nanti.
***
Pagi hari-nya Yerim terbangun akibat mendengar suara Jungkook muntah di kamar mandi. Ia segera menghampiri suaminya itu.
"Apa masih belum baikan?" Tanya Yerim sembari terus mengusap tekuk Jungkook.
"Yer---aku tak kuat. Perutku mual." Balas Jungkook yang masih terduduk di kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] FLORESCENCE ✔
FanficCover by @jenren__ Takdir mempertemukan mereka kembali. Ibaratnya bak menggali kembali luka yang terkubur. Kim Yerim membenci Jeon Jungkook. Kalau bisa, Yerim tak pernah melihat eksistensi Jungkook di sekitarnya. Start : 2 April 2019 End : 2 Juli...