Chapter 8

4.6K 690 35
                                    

Vote-lah dulu sebelum membaca reader-nim.

Selamat Membaca 🌈

[ FLORESCENCE ]

Hari - hari Jungkook terasa sangat sulit karena akhir - akhir ini beban pikirannya sangat banyak. Terlebih entah kenapa ia memikirkan Yerim dan Heeju. Sejak kemarin Wendy bercerita padanya pikirannya tak pernah teralihkan dari seorang Kim Yerim--- adik dari Taehyung.

Ada apa dengan dirinya?

Kenapa ia malah memikirkan orang lain yang tak ada hubungan apa - apa dengannya? Wendy bilang apakah ia mengingat Yerim? Apakah dulu ia kenal dengan Yerim? Apa ia hanya mengetahui Yerim sebatas teman Wendy dulu?

Klek

Pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok Jimin yang terkejut dan tergesa - gesa mendekati dirinya.

"Jung! Jung!"

Jungkook pun mengerinyit bingung. "Ada apa?"

"Ya ampun! Mataku tak mungkin salah kan?! Aku melihatnya Jung!" Ujar Jimin.

"Dia siapa hyung? Kau melihat Kang Seulgi berduaan dengan pria lain? Kau cemburu? Kasihan sekali dia menolak cintamu." Cibir Jungkook.

Jimin pun menatap tajam Jungkook atas penghinaan yang di layangkan Jungkook pada dirinya. "Kemarin, aku melihat --- Lee Jieun!!" Balas Jimin.

Jungkook pun lantas terkejut.

Lee Jieun? Mustahil!

Tangan Jungkook terkepal di atas meja. Entah kenapa ada sebuah gejolak yang ingin keluar dari dirinya.

"Ck, bukan urusanku." Ujar Jungkook datar.

"Ya aku kan cuma memberitahumu. Aku kemarin melihatnya di hotel Jaehyun, kemarin kan aku ada rapat di sana dan aku melihatnya. Mataku ini tak minus Jung." Cerocos Jimin.

"Oh, lebih baik kau keluar hyung." Balas Jungkook dingin.

Jimin pun menuruti permintaan Jungkook. Sebenarnya Jimin tak ingin memberitahu Jungkook, tapi mulutnya gatal dan tak bisa di tahan.

Setelah kepergian Jimin, Jungkook semakin merenung. Pikirannya semakin bercabang - cabang.

Lee Jieun?

Astaga. Padahal ia tak ingin mengingat kembali kisah pilu yang ia dapatkan.

Jungkook menggelengkan kepalanya lalu memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya yang selalu ada seperti daun berguguran. Setidaknya dengan bekerja ia bisa mengalihkan pikirannya dari urusan pribadi-nya yang sangat tak elok itu.

***

Yerim baru saja mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang ada di restorannya. Pelanggan hari ini cukup ramai hingga ia sedikit kelelahan karena membantu Joy dan Daehwi melayani pelanggan. Ia memijat pelan betisnya yang terasa pegal.

Klek

Mendengar pintu berbunyi, Yerim lantas bangkit dari duduknya untuk melayani sang pelanggan karena Joy dan Daehwi sedang sibuk di belakang.

"Eoseo ose--- Eonni? Oppa?" Ujar Yerim terkejut melihat kedatangan tamu.

"Annyeong Rim!" Sapa Wendy ceria sambil melambai kecil pada Yerim.

Yerim pun memeluk pelan Wendy. Sangat tak menyangka Wendy akan datang ke restorannya, ia kira Wendy hanya bercanda kemarin sewaktu menelponnya karena nada bicara Wendy kemarin terdengar seperti candaan.

[1] FLORESCENCE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang