"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin
"Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn
❗WARNING❗
• Bahasa kasar
• No plagiat-plagiat
• Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))
"DEK!!! WOY BANGUN!" Suara gedoran pintu dan teriakan kakaknya, membuat tidur y/n sedikit terganggu. Padahal hari ini adalah hari libur. Dan ini adalah kesempatannya untuk bangun lebih siang. Tapi karena kegaduhan yang dibuat kakaknya, membuat y/n mau tak mau terbangun.
"APAAN SIH BANG? BERISIK TAU!" Teriak y/n tanpa membukakan pintu sama sekali.
"BANGUN! ADA YANG NUNGGUIN DI LUAR"
"SIAPA?"
"AU AHH. SONO LIAT SENDIRI!"
'Ahh elah, siapa sih yang ganggu tidur gue siang-siang gini?!'
.
.
.
Akhirnya, dengan malas dia keluar rumah untuk melihat siapa yang datang.
"Hai y/n"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lah Ayen? Lo ngapain disini?"
"Ihh masa lo lupa sih? Kemaren kan lo janji mau nemenin gue"
'Ah iya anjir! Kemaren kan Ayen minta gue ikut kesana. Harusnya tadi gue tidur aja' gumam y/n dalam hati.
"Duhh gi-gimana yah Yen, hari ini gue mau nemenin abang gue pemotretan" ucap y/n berbohong.
"Masa sih? Tadi gue tanya abang lo, katanya dia gak akan kemana-mana"
'Ehmm mampus! Salah nyari alesan gue'
"O-oh ya? Masa sih? Ya-iya udah deh gue ganti baju dulu" ucap y/n pasrah.
.
.
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka berdua sampai di salah satu restoran megah yang ada di Jakarta.
"Y/n bantuin gue buat nyiapin semuanya yah" pinta Ayen.
"Lah kenapa gak didekor sama pelayannya aja?"
"Gak ahh, gue mau bikin sendiri biar romantis" jawab Ayen sambil tersenyum memperlihatkan gigi behelnya.
"Serah lo lah. Sekarang gue bantu apa?"
"Itu nyalain lilinnya terus ditata yang rapih"
"Simpen dimananya? Gue gak ngerti. Di kolong mejanya? Apa di bangkunya?"
Ayen hanya tertawa melihat wajah polos y/n yang seperti orang kebingungan.
"Aduhh ya kali lo simpen di situ. Nihh sini nih, di sekitarnya aja" ucap Ayen seraya memegang tangan y/n dan mengarahkannya.
'Astagfirullah! Kenapa gue deg-degan gini?? Aduh tolong!!! Papa tolong y/n! Jantung y/n rasanya mau keluar ini Pah!' Gumam y/n dalam hati.
