"Ya ampun, y/n! Kaki lo berdarah." Tiba-tiba Woojin berteriak saat Guanlin hendak meraih pintu mobil.
'Hah Berdarah?!'
Tanpa basa-basi Guanlin langsung masuk ke dalam mobil dan membuka bagian dashboard-nya.
'Duh, mana sih?,'
Guanlin terus mengacak-ngacak dashboard mobil Woojin tanpa perduli terhadap barang-barang yang ia jatuhkan.
Setelah mencari-cari di dashboard mobil namun tak menemukan apa yang dicari, Guanlin mulai keluar dan beralih pada bagasi mobil.
Dengan cekatan, ia langsung membuka bagasi tersebut dan mulai mencari diantara kunci-kunci mobil yang berserakan.
Ia bahkan tak memperdulikan keadaan tangannya yang mulai kotor karena terkena oli dari perkakas mobil.
Setelah mengacak-acak bagasi mobil, akhirnya Guanlin menemukan apa yang ia cari. Sebuah kotak berwarna putih dengan tanda plus merah ditengahnya.
'Naro P3K di bagasi, bikin orang susah aja.'
Setelah mengambil kotak tersebut, Guanlin langsung berlari ke arah y/n.
Namun belum sampai Guanlin di hadapan y/n, tiba-tiba ia menghentikkan langkahnya.
"Oh gue baru inget! Di mobil ada kotak P3K,"
Mendengar kata-kata Woojin, entah kenapa membuat Guanlin malah menyembunyikan kotak itu di belakang tubuhnya dan berlari ke arah mobil.
Guanlin buru-buru masuk dan menutup pintu mobil. Kemudian menaruh kotak P3K di dashboard. Tak lupa ia pun membersihkan tangannya dari sisa-sisa oli supaya siapa pun tak curiga.
Entahlah, rasanya ada sedikit rasa gengsi dan takut yang menguar dalam dirinya.
"Gue gapapa, Jin. Gak perlu dibantu sampe segininya."
"Udah gak usah banyak ngomong dulu."
Guanlin pura-pura bersikap tak perduli dengan Woojin dan y/n. Menyenderkan punggungnya lalu memasang seatbelt dengan santai.
Namun saat memasang setabelt, entah kenapa matanya terpaku pada kaca spion back seat. Memandang seseorang yang duduk di kursi belakang sambil terpejam dan menghela nafas beratnya.
'Capek banget kayaknya,'
Tiba-tiba Guanlin melihat Woojin membuka bagian pintu belakang dan duduk di sebelah y/n.
"J--"
"Lo ngapain disini?"
Belum sempat bicara, sudah terwakilkan.
"Cuma mau ngobatin kaki lo."
Mendengar jawaban Woojin, membuat Guanlin menghela nafasnya dengan kasar.
'Modusin aja terus, Jin.'
Guanlin tak mau ambil pusing dan langsung menghidupkan mobilnya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah cepat pulang. Entah kenapa rasanya kesal lama-lama berada di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBROK - Guanlin
Fanfic"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin "Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn ❗WARNING❗ • Bahasa kasar • No plagiat-plagiat • Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))