20 (스물)

988 125 2
                                    

PLAK!

PLAK! 

PLAK!

Mungkin kalian berpikir ini adalah suara tamparan seseorang, atau mungkin juga suara orang yang sedang menampar dirinya sendiri(?). Sudah pasti bukan. Ini adalah suara tepukan tangan y/n. Bukan tanpa alasan juga y/n menepuk tangannya berkali-kali.

Sebenarnya, sedari tadi tidur nyeyaknya telah terganggu oleh seekor --oke ralat-- oleh banyaknya nyamuk yang terus mengerubuninya.

Dengan terpaksa, akhirnya y/n terbangun. Dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka y/n melihat sekitarnya. Banyak rak-rak tinggi menjulang dan banyak buku yang terdapat di dalamnya.

Oke. Sekarang y/n sadar ini dimana. Dia teringat saat tadi siang ia memutuskan tidur di dalam perpustakaan karena tidak ingin ada seorang pun yang mengganggunya saat tidur.

Tangannya terulur untuk mengambil tas yang tadi ia jadikan bantal. Lalu y/n merogoh handphone-nya untuk melihat ini jam berapa. Karena jujur y/n sendiri tidak tahu bagaimana keadaan diluar. Selain karena memang semua jendela tertutup oleh tirai, posisi y/n saat ini juga berada di pojok ruangan yang tertutup oleh rak buku yang tinggi.

Saat handphone-nya sudah menyala dan menampilkan layar kunci, betapa terkejutnya y/n saat menyadari ini sudah jam tujuh malam. 

'Gila! Gue tidur atau pingsan?!' monolog y/n seraya langsung membereskan tasnya dan berlari ke arah pintu perpustakaan. 

Sedari awal y/n sudah merasa tidak enak. Ternyata benar saja. Penjaga perpustakaan sudah pulang. Bahkan pintu perpustakaan pun sudah terkunci rapat.

BRAK!

Y/n berusaha mendobrak pintu perpustakaan dengan sekuat tenaga. Tapi seberapa kalipun y/n mencoba, rasanya tetap mustahil. Pintu perpustakaan yang sangat besar itu tidak mungkin bisa terkalahkan hanya dengan satu orang saja. 

Y/n mulai panik. Ia bingung harus apa. Sedari tadi ia bahkan sudah mencoba menggedor pintu dengan keras. Berharap akan ada seseorang yang mendengarnya lalu membantunya keluar dari dalam sini.

Saat y/n masih saja terus mencoba mencari cara untuk keluar, tiba-tiba ia mendengar suara lenguhan seseorang dari ujung sana.

'Gak mungkin hantu kan?' Batin y/n.

"Siapa disana?" Teriak y/n dengan gemetar. Y/n tak bisa melihat dengan jelas orang itu. Yang y/n tau dia laki-laki dan wajahnya tertutup oleh buku. 

Dengan perlahan laki-laki itu terbangun. Sedikit demi sedikit y/n bisa melihat wajah laki-laki itu. 

BRUGH!

Buku yang menutupi wajahnya itu terjatuh dan menampakkan sosok laki-laki yang tak asing.

"Ngapain lo disini?" Bukan, itu bukan y/n yang berbicara. Itu Guanlin yang berbicara dengan suara serak khas orang bangun tidur. Ya, laki-laki itu adalah Guanlin.

"Lah lu juga ngapain tidur disitu?" Ucap y/n seraya menghampiri Guanlin di mejanya.

Guanlin terdiam sebentar. Lalu melihat sekeliling dan menggaruk belakang kepalanya.

"Kayaknya gue ketiduran," ujar Guanlin.

Setelah itu, Guanlin memilih untuk membereskan berkasnya dan beranjak dari kursi.

"Mau kemana?" Tanya y/n sambil terus memperhatikan Guanlin yang sedang membereskan berkasnya.

"Balik lah,"

Setelah berbicara seperti itu, Guanlin berjalan ke arah pintu dan siap untuk membuka pintu tersebut. Namun seberapa kuat pun ia mendorongnya, pintu tersebut tetap enggan terbuka.

BOBROK - GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang