14 Maret 2017
Hari Selasa ini adalah hari yang paling ditunggu oleh semua murid di kelas. Karena pada hari ini mereka belajar hanya sampai jam 10 pagi. Guru yang mengajar di jam pelajaran selanjutnya pasti tidak akan masuk karena berbagai alasan pribadi.
Keadaan kelas mulai ricuh ketika guru terakhir melangkahkan kaki keluar. Beberapa siswa bahkan sudah bersiap pergi ke kantin untuk mengisi waktu kosongnya.
"Jin, mau ikut gak?" Tanya Chani teman sebangku Woojin.
Woojin menatap pada teman disebelahnya kemudian menggeleng pelan. "Enggak,"
Woojin memutuskan untuk tak ikut dengan Chani karena ia tahu tujuan Chani kemana. Dia pasti akan pergi ke belakang sekolah dan berkumpul dengan teman-temannya, yang kebanyakan merupakan kakak kelas.
Setelah Chani pergi, Woojin mengeluarkan sebuah cokelat dari laci mejanya. Cokelat yang entah kenapa dia beli di pinggiran jalan sebelum berangkat sekolah.
Woojin mulai melihat cokelat ini dengan seksama. Fokus pada tulisan berlatar putih dengan tulisan "White day".
'White day, yah? Ngasih cokelat ke siapa? Jangankan pacar, jodoh aja masih dijagain sama yang punya.'
"Jin!"
Woojin sedikit terkejut ketika merasa terpanggil ditengah lamunannya. Dia buru-buru memasukkan cokelat itu pada saku jas dan menoleh pada arah suara tadi.
"Apa?"
"Jalan-jalan yuk! Bosen nih." Ujar gadis tersebut sambil menarik-narik lengan Woojin dan memohon.
Woojin terlihat berpikir sebentar, kemudian menoleh pada gadis di sebelahnya.
"Ayoo dong! Please!"
"Iya deh, yuk!"
Selama mereka berjalan mengitari sekolahan, gadis disebelahnya terus bercerita tanpa henti. Mulai dari kekesalannya karena pagi tadi dia berangkat terlambat, buku kamus yang lupa ia bawa, dan bahkan soal cokelat white day yang sudah 10 kali ia tolak hari ini.
Sampai saatnya mereka tiba di sebuah bangku taman di pinggir lapangan basket. Mereka mulai memutuskan untuk duduk sebentar dan beristirahat disana.
"Eh, waktu valentine kemaren kamu pasti dapet cokelat banyak." Ucap gadis itu sambil memicingkan matanya.
Woojin hanya tertawa geli mendengarnya, "Enggak juga, masih banyakan Guanlin kali."
Gadis itu hanya menimpali dengan tertawa dan mulai terpikir sesuatu. "Oh iya, Guanlin kemana? Gak keliatan dari pagi. Padahal mau aku ajak jalan-jalan."
"Berarti kalo ada dia, kamu gak ngajak aku gitu?" Ucap Woojin dengan malas.
Gadis itu kembali tertawa, " Ya, enggak gitu. Maksudnya bertiga, kayak biasanya."
"Hari ini dia izin, mau nganter ibunya berobat lagi."
"Kamu gak dikasih tau, Clar?"Gadis ber-name tag Clara itu hanya menggeleng sambil menunjukkan deretan giginya.
Selanjutnya keadaan menjadi hening kembali, tak ada yang berbicara satu pun. Keduanya sama-sama bergelut dengan pikirannya masing-masing.
Clara sibuk memandang lapangan yang kosong, sedangkan Woojin sibuk dengan cokelat nya lagi. Pikirannya mulai semakin tak karuan ketika memikirkan harus pada siapa ia berikan cokelat ini.
Tiba-tiba Woojin terbelalak kaget ketika Clara berbicara, namun dengan mata yang masih terfokus pada lapangan di depan sana.
"Huft, pasti enak banget yah bisa dapet cokelat dari orang yang kita sayang."

KAMU SEDANG MEMBACA
BOBROK - Guanlin
Фанфик"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin "Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn ❗WARNING❗ • Bahasa kasar • No plagiat-plagiat • Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))