Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Suasana masih sangat pagi. Bahkan mentari pun masih belum sepenuhnya keluar dari tempat persembunyiannya.
Berbeda dengan seorang gadis yang kini sudah berada di depan sekolah dengan seragam abu-abu dan tas yang bertengger di pundaknya. Senyumnya mengembang kala melihat pria di hadapannya mulai membuka kaca helm dan menunjukkan wajah yang sedari tadi disembunyikannya.
"Makasih yah Kook udah nganterin gue lagi. Maaf juga jadi ngerepotin karena berangkat sepagi ini" ucap gadis tersebut dengan wajah menyesal.
"Iya gapapa santai aja, lagian juga gue gak ngerasa di repotin kok" ucapnya seraya tersenyum menampilkan deretan gigi kelincinya.
"Oke, kalo gitu gue masuk dulu yah. Biar bisa belajar dulu sebelum ujian"
"Iya-iya, semangat yah! Jangan lupa juga berdoa. Gue doain semoga bisa dapet nilai yang memuaskan"
"Aamiin" ujar gadis tersebut dengan mengusapkan kedua telapak tangan pada wajahnya.
"Ya udah, kalo gitu gue duluan. FIGHTING!" Ucap sang pria sambil mengepalkan tangannya ke atas.
"FIGHTING!" Timpal y/n dengan semangat.
Pria yang diketahui bernama Jungkook itu hanya terkekeh pelan lalu mengacak rambut gadis di hadapannya dengan gemas. Setelah itu, mereka berdua sama-sama tertawa karena merasa lucu dengan tingkahnya sendiri.
•••
"Wey! Ngapain lo?" Ujar Woojin ketika melihat sahabatnya sedang serius memandang sesuatu lewat jendela kelas.
"..."
"Liatin apa sih?" Sambungnya ketika sahabatnya tak juga memberikan jawaban.
"Apaan sih?" Ketus Guanlin ketika menyadari Woojin mulai memaksakan dirinya melihat ke arah jendela. Dan itu sedikit mengusik keberadaannya.
"Yah lagian lo ditanya diem aja. Liatin apa? Kok serius banget?" Tanya Woojin sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan orang gue cuman liat suasana di luar doang" jawab Guanlin dengan santai.
"Oh gitu,"
"Btw, y/n kemana yah? Katanya mau dateng pagi. Kok belum dateng?"
"Gak tau." Ketus Guanlin sambil pergi duduk di bangkunya.
Tak lama setelah Guanlin duduk, seorang wanita datang menghampirinya.
"Lin!"
"Ya Na?" Ucap Guanlin ketika melihat Kharina sudah ada di sebelahnya.
"Bisa tolong ajarin gue Bab 5 gak? Gue udah mumet banget nih" pinta Kharina.
"Oh coba gue liat!" Ujarnya seraya mengambil buku yang sedari tadi dipegang Kharina.
"Oh ini mah gampang,"
"Lo tinggal masukkin rumus ini terus bla bla bla..."
Dengan fokus, Kharina mendengarkan penjelasan Guanlin dan terus memperhatikan setiap angka yang dituliskan di atas bukunya. Lambat laun, tanpa mereka sadari, Kharina mulai duduk di sebelah Guanlin dan menghapus jarak di antara mereka. Keduanya sama-sama terfokus pada buku dihadapan mereka. Guanlin fokus menjelaskan, sedangkan Kharina fokus mendengarkan dan sesekali bertanya.
Saking fokusnya, sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa sedari tadi sudah ada seorang gadis yang memperhatikan mereka dari sebelah Kharina.
"Ekhem!!!" Gadis tersebut berdeham lumayan keras. Membuat keduanya tersadar dan mengalihkan pandangannya pada sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBROK - Guanlin
أدب الهواة"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin "Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn ❗WARNING❗ • Bahasa kasar • No plagiat-plagiat • Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))
