Suasana malam khas ibu kota, dengan bulan yang sedikit tertutup oleh awan, menemani malam seorang gadis di bangku taman. Seperti inilah malam-malamnya jika ia sedang bosan di rumah.
Duduk di salah satu bangku taman dengan memegang sebuah minuman cokelat yang ia genggam dengan kedua tanganya. Pandangannya tertuju ke atas. Menatap deretan bintang yang indah, sambil sesekali menghirup udara malam.
"Coba aja setiap hari gue bisa bebas kayak gini. Sekolah libur, Papah gak ada di rumah, Abang pergi maen, dan---"
Dia sempat memikirkan kata-kata yang akan di ucapkannya. Dia masih tidak habis fikir dengan laki-laki dingin yang selalu memaksanya untuk belajar. Kenapa tiba-tiba sekali dia ingin membatalkan acara belajarnya? Apakah dia sudah mulai sadar bahwa belajar itu melelahkan? Atau mungkin ada yang salah dengan dirinya? Mungkin.
"Si Khong Guan kenapa tiba-tiba banget gak mau belajar yah? Biasanya kan dia yang selalu semangat buat urusan belajar"
Flashback.
"Ini si Khong Guan mau dateng jam berapa? Kalo gue tidur dulu, takut tiba-tiba dateng. Kalo gue tunggu, takut kena harapan palsu" *Bucinnn:/
"Tumben sekaleh si bambank. Tapi baguslah jadinya kan hari ini gue bisa bebas""Dek! Y/n!" Panggil seseorang dari arah dapur.
"Iya Pah? Kenapa?" Teriak y/n, sambil menghampiri Ayahnya.
"Dek, kamu sampe kapan libur?"
"Hmm sampe kelas 12 selesai ujian Pah, emang kenapa?"
"Enggak, gini loh, Papah harus pergi ke Bandung siang ini. Ada kerjaan di sana. Kamu mau ikut Papah ke Bandung sekalian liburan, atau mau diem di rumah sama Abang?"
"Hmmm kayaknya mending di rumah deh"
"Yaqueen?"
"Iya yaqueen aque"
"Ya udah, baik-baik kamu di rumah. Jangan keluyuran sampe malem, Oke?"
"Okeoke shiaaaap" ucap y/n seraya berbalik menuju kamar.
End.
•••
"Bosen juga yah lama-lama cuman duduk sambil ngeliatin orang-orang. Jalan-jalan sekitaran sini, enak kali yah" Monolog y/n sambil bangkit dari tempat duduknya.
'Ah kadang gini nih keselnya kalo gak ada temen. Dulu, biasanya selalu ada Dhella yang nemenin gue pas lagi gabut gini. Sekarang, Dhella gimana yah? Apa dia bahagia sama Ayen? Apa dia baik-baik aja? Apa dia baik-baik aja tanpa gu-- ah pasti dia udah bahagia sama Ayen. Yah gue harap sih gitu' batinnya.
Saat sedang asyik-asyiknya y/n berkutat dalam pikirannya, tiba-tiba ia berhenti. Melihat pada seorang laki-laki di depannya-- yang sepertinya tak asing bagi dirinya. Pencahayaan di jalanan kota memang tak terlalu terang. Ditambah lagi penglihatan y/n juga tidak terlalu jelas menangkap sosok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOBROK - Guanlin
Fanfiction"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin "Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn ❗WARNING❗ • Bahasa kasar • No plagiat-plagiat • Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))