"Bisa diem gak sih?!" - Guanlin
"Hahh diem? Sorry dorry morry, gue bukan patung ataupun manusia es macem lo" - yn
❗WARNING❗
• Bahasa kasar
• No plagiat-plagiat
• Jika ada typo, mohon dimaklumi yaw:))
"Lima tujuh... lima delapan... lima sembilan...lima pul---" "Eh bener gak sih itungan gue? Kok perasaan dari tadi gue itung gak lebih dari lima puluh terus dah" ucap Woojin seraya terus memperhatikan deretan motor di parkiran.
Ya, Kim Woojin. Seorang siswa yang kini tak memiliki tujuan memilih untuk berdiam diri di sebuah taman sembari terus menghitung jejeran motor di parkiran.
Entah apa yang ada di pikirannya, tapi dia selalu penasaran mengenai jumlah motor yang ada di sekitarnya sekarang.
"Ahh pusing ah!"
Tak lama, setelah dia merasa kelelahan menghitung banyaknya motor di parkiran, dia memilih untuk duduk di salah satu bangku taman.
"Capek juga ternyata ngitungin motor" ucap Woojin seraya menyenderkan punggungnya dan seolah menyalurkan rasa lelahnya pada bangku tersebut.
"Huaaaa!!! Mamah mau itu!!!"
Tiba-tiba suara tangisan anak kecil membuat Woojin tersentak dan langsung mencari arah dari sumber suara tersebut berasal. Dari bangkunya, terlihat seorang anak yang sedang menangis sambil menunjuk ke arah jalan, dan seorang ibu yang sedang mencoba menenangkan anaknya.
"Nanti yah, nanti kita beli. Sekarang kita pulang dulu"
"Gak mau!!! Nana mau itu. Huaaaa!!!!" Jeritnya sambil terus menunjuk ke arah jalan.
Woojin mulai melihat arah telunjuk anak itu, dan dia tersenyum sekilas. Setelah itu, dia langsung menghampiri anak kecil yang berada tepat di bangku sebelah kanannya.
"Hai dek!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara tangisan anak itu mulai mereda, pandangan sang ibu pun langsung mengarah pada Woojin.
"Adek mau es krim?" Tanya Woojin memastikan.
Anak itu langsung mengangguk sambil menatap Woojin dengan mata yang masih sembab.
"Iya dek, anak saya dari tadi minta beli es krim terus. Tapi dompet saya baru aja ilang. Ini aja bingung mau pulang gimana" jelas ibunya dengan raut wajah sedih.
"Inanillahi Bu. Yang sabar yah, semoga kalo masih rezeki bisa ketemu"
"Iyaa aamiin, terima kasih untuk doa nya"
"Iya sama-sama Bu" "Kalo gitu, biar saya aja yang beliin es krim buat adeknya. Kalo masalah pulang, nanti biar saya panggilin taksi"
"Sekali lagi makasih yah dek, maaf jadi ngerepotin"
"Iya gapapa bu" Lalu tiba-tiba Woojin berjongkok dan menyetarakan tingginya dengan anak kecil tersebut. "Adek tunggu yah, biar kakak beliin dulu es krimnya. Jangan nangis lagi oke!"