Senja menemani kesendirian di sore hari. Angin sore yang berhembus begitu kencang menerpa wajah yang menikmatinya
Meski begitu banyak orang yang ingin menikmati senja karena senja hanya datang sesaat yang membuat semua orang menunggunya
Aleta pergi ke pantai seorang diri karena ingin menikmati senja, rasanya ia sudah lama sekali tak menikmati senja. Terakhir kali ia menikmati senja, kini entah ada apa dengan Deon. Aleta pun terpaksa harus menikmati senja seorang diri
"Hemm... Sepi banget hari ini" Aleta menghela nafas berat, tangannya dilipat di dadanya dengan tatapan yang fokus kearah mentari yang kini mulai tenggelam
"Hey" Sesorang menepuk bahu Aleta
Aleta yang terkejut langsung berbalik badan melihat siapa yang menepuk bahunya
"Askar!" Aleta terkejut, hatinya berdebar "Ya Tuhan, kenapa hati ini? Ku mohon kontrol lah hati ini" Fikir Aleta sembari menatap mata Askar
"Kamu sendirian aja?" Tanya Askar
"A--Iya, kamu kok bisa ada disini?" Tanya Aleta yang terus menenangkan dirinya
"Aku kebetulan aja lewat sini, gak sengaja liat kamu, jadi aku samperin aja"
"Emm... Biasanya aku kesini sama Deon, tapi... " Aleta menggantung kalimatnya
"Tapi kenapa Al?" Tanya Askar yang penasaran akan kelanjutan kalimat yang tidak Aleta lanjutkan
"Tapi... Lagi pengen sendiri aja!" Ucap Aleta seraya tersenyum. Ia tak mau orang lain mengetahui masalah Aleta dan Deon, cukup mereka saja yang mengetahuinya
"Bisa aja! Aku boleh temenin kamu?" Askar pun tersenyum menanggapi perkataan Aleta
"Boleh" Jawab Aleta seraya tersenyum
Mereka berdua berjalan di tepi pantai menikmati senja bersama. Bersama Askar Aleta pun merasa nyaman seperti saat bersama Deon
Ditengah perjalanan, Askar berhenti lalu menahan tangan Aleta. Aleta pun terkejut, ia langsung terdiam dan berbalik badan
"Kenapa?" Tanya Aleta yang gugup dan kebingungan
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu?" Askar merubah suasana menjadi serius
"Ngomong apa?" Jantung Aleta kini berdetak semakin kencang
"Aleta mungkin kita kenal baru sebentar, tapi aku ngerasa nyaman saat bersama kamu" Jelas Askar sembari memegang kedua tangan Aleta
"Maksudnya?" Aleta semakin gugup, kini tangannya terasa dingin
"Aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?"
"PACAR!?" Aleta terkejut mendengar pengakuan Askar, kini jantungnya seakan berhenti berdetak dan tubuhnya pun terasa kaku tak bisa digerakkan
"Semenjak aku ketemu kamu pertama kali, entah kenapa aku merasa nyaman kalau di dekat kamu dan aku fikir kamu wanita yang sempurna yang pernah aku temui" Jelas Askar yang terlihat penuh harapan
"Askar aku gak sesempurna yang kamu fikir, malah sebaliknya aku lebih banyak kekurangan yang gak memungkinkan aku bisa sempurna"
"Aku tai Al, manusia tidak ada yang sempurna, tapi kamu bisa menyempurnakan hidup aku Al"
"Tapi... " Aleta tak tahu harus menjawab apa
"Aku gak maksa kamu buat jawab sekarang juga, aku akan nunggu jawaban kamu kapanpun Al"
"Askar, apa kamu yakin dengan keputusan kamu?"
"Aku yakin Al, dengan memilih kamu itu adalah keputusan tepat bagi aku Al"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMPA ✔
Roman pour AdolescentsSetiap orang pasti memiliki hati yang perlu diisi, salah satunya diisi dengan seseorang yang bisa membuat hati merasa bahagia. Tetapi semua itu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Kita harus bersabar dan menunggu sampai tiba saatnya ada...