©motonoona
Aku kacau.Aku galau.
Aku abu.
Tidak tahu harus bagaimana. Kebahagiaan serta harapan yang tersisa, secara sepihak direnggut paksa.
Aku tahu aku tak berhak, aku tahu aku tak pantas, tapi aku marah pada semesta. Penopang yang selalu kuelukan tiap malam, disetiap harapan yang terdalam, pergi tanpa salam.
Harus bergantung pada siapa lagi aku ini? Semuanya pergi, meninggalkan aku sendiri meratapi.
Aku membutuhkanmu.
Entah pada siapa kalimat itu tertuju, aku hanya ingin mengatakannya saat ini.
Seseorang, tolong dengar aku.
Mungkin bagi kalian, ini hanya kisah percintaan yang sederhana. Sudah sering terjadi, sudah banyak orang yang mengalami. Ditinggal menikah sang pujaan hati? Jangan terlalu dipikiri.
Tapi, aku tidak bisa.
Kalian sendiri tahu bagaimana kondisiku. Dimulai dari Ayah yang pergi untuk selamanya, Johnny yang hanya memikirkan harta, Nakamoto Yuta yang selalu merendahkan, lalu sekarang? Jung Jaehyun akan menikah.
Aku merasa sendiri. Aku merasa ditinggalkan.
Belum genap dua minggu kami kembali bertemu. Belum genap dua minggu dia mengucap kata rindu sambil mencubit pipiku. Dan minggu depan, tangan lembut itu sudah sah menjadi milik seseorang.
Satu hal yang kusesal. Aku belum sempat menyatakan. Jaehyun belum sempat mendengar, kalau aku memiliki perasaan tulus yang terpendam.
Menangis semalaman, aku jadi tidak bisa melihat dengan jelas sekarang. Beberapa kali nyaris terjungkal dari tangga, untung Johnny sigap dibawah.
Entah dia peka atau bagaimana, sejak semalam tidak banyak bicara. Pagi ini pun, dia mengantarkan sarapan ke kamar.
Sekarang aku berada di rumah Nakamoto Yuta. Sebenarnya, kepalaku sakit. Berdenyut nyeri, walau sudah aku obati. Ingin meminta izin untuk libur sehari, tapi bisa apa kalau Yuta sudah memaksa untuk kemari?
Dan hari ini, sang kekasih anime bernyawa datang lagi. Berkeliaran disekitar rumah, sambil menari dan bernyanyi tidak jelas.
Aku semakin pusing melihatnya.
Yuta hanya mendiamkan. Menatapnya dari sofa ruang tengah, dengan latar suara dari tv yang menyala.
Aku sedang duduk di kursi depan meja dapur. Tidak tahu harus melakukan apa. Niatnya ingin kembali ke kamar saja, tapi Yuta meminta aku tetap di tempat.
"Grace, gue mau buah. Apel dan pir. Jeruk juga boleh."
Ucap sang gadis, yang bahkan sampai hari ini aku tidak tahu siapa namanya. Dia masih bernyanyi sesuka hati. Berlari kecil menuju Yuta, lalu mendudukkan diri di pangkuan.
Tuhan, harus sekali aku melihat pemandangan ini?
Membuka kulkas, mengambil beberapa buah yang tadi disebutkan, aku mulai memotongnya kecil-kecil. Tidak lupa menatanya serapi mungkin, lalu meletakkan garpu kecil disisi piring.
![](https://img.wattpad.com/cover/186240981-288-k72771.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Paruh Waktu | Nakamoto Yuta
Storie d'amoreNakamoto Yuta. Dia adalah suamiku. Suami yang sah secara agama dan hukum. Suami yang memintaku datang saat fajar menyapa, lalu menyuruhku pulang kala senja tiba. Iya, Nakamoto Yuta adalah suamiku, yang melamarku sebagai istri paruh waktunya. © mot...