SaaihQ12💚

465 25 2
                                    

"Gue pamit pulang" kata saaih setelah lama bercertita denganku.

"Oh iya udah kamu hati-hati di jalan ya" jawabku

Saaih hanya tersenyum menyimbolkan iya lalu di pergi dari hadapanku ataupun dari kamarku.

Aku yang melihat saaih pergi ada rasa sedih dan bahagia, sedihnya gaes saya gak mau pisah maunya nempel terus sama si saaih ganjen amat lo, biarin wlek. Dan bahagia nya saat saya mengingat perbincangan kami tadi, gak nyangka saya bisa ngobrol dengan seorang Saaih Halilintar yang selama ini saya dambain sekrang dia sudah didepan mata bahkan sebentar lagi tangan kami akan selalu tergenggam dengan erat.

Tentunya kami sudah tukar nomor handphone dan follback ig saya. Ya ampun rasa kayak mimpi ya.

Aku terlamun sejenak dan seketika aku mengingat kejadian ku dengan sultan, tapi aku menepis pikiran itu karena aku tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan entahlah kalian mau bilang aku cewek murahan atau apalah pastinya kalian gak tau rasanya gimana perasaanku sekarang. Ibaratkan gado-gado semuanya campur jadi satu tuh kan jadi laper gue .

***

"Assalamu'alaikum tante.." suara terdengar dari balik pintu kamarku.

"Iya wa'alaikumsalam, tunggu sebentar" ucapku langsung membuka pintu

"Eh anis, ada apa dek" tanyaku kepada seorang anak perempuan berumur sekitar 12 tahunan.

"Pagi tante manis, ini ada makanan dari bunda kata bunda dimakan ya" ucap gadis itu sambil menyodorkan rantang yang biasa ia bawakan.

"Oalah, gak usah repot-repot bilangin ke bunda. Tante mila bisa kok masak sendiri, kalau tiap hari kayak gini entar ngerepotin bunda aja nih" ucapku sambil mengambil rantang itu sayang derr kan mumbazir kalau nolak rezeki😁

"Ihh kok tante ngomong gitu sih, kan bunda udah anggap tante kayak anak nya sendiri"

"Hehe yaudah deh makasih ya bilangin ke bunda, entar rantang nya tante antar pas berangkat kerja"

"Oke siap tante" gadis itu lalu berlari  meninggalkanku.

"Hey.." kejut rio saat aku hendak menutup pintu.

"Astaghfirullah"

"Haha ekspresi kamu lucu sumpah" geli rio

"Ihh ngeselin" jutekku.

"Oh iya gue mau numpang makan nih, lo udah masak kan" rio menaik-naikan alis.

"enggak kok aku belum masak, tapi kayak biasanya bunda anis nganterin aku makanan, nih" aku menunjukan rantang yang ada di tanganku.

"Yaps bagus sekali, gue bisa makan puas nih" ucap rio yang memegangi perutnya.

Kami pun masuk ke kamarku tapi dengan pintu yang terbuka, agar tak ada pikiran negatif dari warga sekitar.

"Biasa mil, bulan tua. Gaji udah abis sebelum waktu yang tepat" kata rio yang sedang makan sama seperti aku.

"Haha iya deh aku ngerti kok, kita sebagai anak kost harus saling mengerti.." ucapku

"Dan membagi" serentak kami lalu kami tertawa ria dan melanjutkan makan.

Seperti biasanya rio selalu mencuci piring setelah makan, entah kenapa pria itu selalu ngeyel ketika aku tidak menyuruhnya mencuci piring kotor itu.

Myidols Is Saaih (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang