"Kostan lo yang mana nih" tanya saaih yang memecahkan pandangaku ke wajahnya.
"Oh.." aku melihat sekelilingan untuk memastikan kalau kami ada di mana.
"Naik tangga satu kali lagi dan belok kiri terus kamar nomor 34" jelasku kepada saaih yang menatapku yang ada di pampaan tangan nya.
Saaih hanya membulatkan mulutnya dan langsung berjalan menuju kamar kost ku.
Setelah lama saaih mencari kamarku dengan posisi dia membopongku akhirnya kami sampai di kamar kostku, terlihat dari raut wajah nya yang letih membopongku meski tidak di tampakan nya terlalu jelas, hehe tapi aku gak berat-berat amat sih dasar saaih nya yang lemah.
"Mau minum apa?" Tanyaku saat saaih menurunkanku.
"Gak usah repot-repot, gue gak mau ngerepotin lo" ucap singkat saaih
"Oh, yaudah kalo gitu. Makasih ya kamu udah mau tolong aku tadi, kalau gak ada kamu tadi aku gak tau bakal gimana"
"Udah ah gak usah lebay, lagian lo kalo jalan gak usah ngelamun juga jadinya kayak gini kan.."
Saaih yang melihat lututku merah dan lecet segera memegang nya.
"Aww, sakit" ucapku
"Ada obat merah" tanya saaih.
Aku menggelengkan kepala.
"Ya ampun jaman sekarang gak ada persiapan obat p3k, kalo entar ada apa-apa gimana. Lo mau biarin nih luka sampe infeksi dan itu bakal nyiksa diri lo sendiri. Setidak nya lo nyimpen tuh obat p3k buat keselamatan lo sendiri" dibalik sikapnya yang dingin terdapat perhatian yang tulus dari seorang saaih halilintar.
Aku melongo mendengar saaih berkata se care gitu yang menurut ku ini sisi lain dari seorang saaih, selain mulutnya yang judes tapi hatinya baik.
"Ya udah lo tunggu sini, biar gue beliin lo obat merah" ucap saaih sambil beranjak pergi.
Aku masih tak percaya dengan sikap saaih sekarang, aku mengira jika saaih adalah seorang iblis yang di ciptakan oleh tuhan untuk menyakiti perempuan. Tetapi ternyata salah, saaih sama seperti laki-laki biasanya hanya saja sifat nya yang dingin yang membuat sisi baiknya tertutupi.
'Andai saja aku bisa dapetin kamu, aku gak bakal nyakitin kamu saaih. Aku janji kalau suatu saat nanti kita bakal terus bersama' batinku
Tidak menunggu waktu lama, hanya sekitar 15 menit saaih telah sampai.
"Sini biar gue yang bersihin" saaih berjongkok hendak membersihkan lukaku.
"Eh, gak usah. Biar aku aja" tolakku
"Udah gak apa-apa, anggap aja ini tanda perminta maafan gue soal kejadian kemaren" ucap saaih dengan telaten membersihkan luka ku.
Aku tersenyum bahagia'gak nyangka sumpah, kita bisa sedekat ini. Selama ini aku hanya bisa menciptakan khayalan di pikiranku bahkan menjadiakan sebuah mimpi di setiap tidurku dan sekarang semua mimpi dan khayalan itu sedikit demi sedikit telah terukir nyata' batinku.
"Udah nih, lo tinggal ganti plester nya aja setiap hari dan ini gue udah beliin obat p3k buat lo" sudah saaih sembari memberikan kotak p3k kepadaku.
"Oh iya makasih saaih, aku berhutang budi sama kamu" ucapku menerima kotak itu.
"Udah ah gak usah bilang gitu, toh wajarkan seorang idola bersikap baik dengan fansa nya" saaih tersenyum menatapku dan kembali duduk di kursi plastik yang ada di hadapanku.
Kini kami saling menatap satu sama lain, dengan tatapan sangat dalam. Terdapat bola mata saaih yang begitu indah, firasatku baik menghantuiku aku merasakan jika kami akan bahagia bersama.
"Maaf kemarin gue buat lo nangis" ucap serius saaih
Aku menganggukkan kepala dan tersenyum kepada nya.
"Gak seharusnya gue bikin lo nangis padahal lo udah relain waktu lo buat ketemu gue, dan nyatanya balasan gue sangat lah gak sebanding ke lo.."
"Gue malah mengacuhkan lo tanpa mau melihat perngorbanan lo untuk gue, gue juga pantes kok di hujat sama netizen dengan sikap gue yang kayak gini. gue emang gak pantes di sayang sama para sasquad karena sifat gue yang egois kayak gini, maaf cuma itu yang bisa gue ucapain ke kalian semua.."
"Gue janji bakal ngerubah sikap buruk gue dan bakal jaga hubungan gue sama sasquad karena nyatanya gue gak ada arti tanpa kalian semua" ucap saaih dengan menghembuskan nafas lesu.
Kini terlihat wajah saaih yang sedih dan kecewa, matanya berkaca-kaca. Dia menundukan kepala nya seakan dia menyesali perbuatan nya selama ini.
"Kamu gak salah saaih, yang salah itu aku. Karena aku udah maksain keadaan buat ketemu sama kamu saaih lalu kami para sasquad mengerti kok dengan keadaan kamu sekarang dan kami gak pernah sedikitpun ada niat untuk ngehujat kamu, kami akan selalu ada di samping kamu kapan pun dan dimana pun and we are one big family" ucapku yang menenang kan saaih.
"Makasih atas segala dukungan kalian, gue bakal terus anggap kalian sebagai keluarga kedua ku" balas saaih dengan senyuman di wajah nya.
.
.
.Peringatan!!!!!!
Warning!! Ini bukan real ya ini hanya fikti belaka atau hanya khayalan seorang author✌Tentunya Saaih kita itu orangnya baik dan sangat baik dengan siapa pun tanpa terkecuali💚
NoBully ya para readers🙌
Boleh minta pendapat? Gimana cerita di part ini? Baperkah?atau melow?atau apalah?
Jangan lupa di vote comment 💚Tetap stay read🙌
And stay tune😘See you next part
Saya milanda septia syahrul selaku author pamit undur diri😃Salam persahabatan and peach✌
Jangan lupa apa😆
.
Jangan lupa follow ig kesayangan kalian@Saaihalilintar
@milaputriamanda
@mi_time01
840 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Myidols Is Saaih (Hiatus)
Novela JuvenilHy SaSquad💚 disini Author akan buat cerita yang berbeda terhits terkece dan terkeren (upss itu yelyel nya bang atta)kita akan menceritakan yang pemerannya berkaitan dengan Saaih halilintar GenH ke-6 sedikit deskripsi cerita yang akan di buat . seor...