Dua puluh dua

2.1K 79 0
                                    

Elang tak sadar air matanya menetes mendengar cerita Kanya barusan

Kalau boleh jujur ia memang pernah mencintai Kanya namun ia tidak mengungkapkanya karena rasa takut,takut kehilangan sahabat untuk kedua kalinya

"Kenapa Lang,kenapa lo ngak jujur sama gue,kalau kalian berantem karena gue dan Aura,kenapa Lang"ucap Kanya
Elang menoleh menatap Kanya yang kini munkin pandangannya blur karena ia bisa melihat disana masih ada air mata yang mengenang dan tak henti hentinya mengalir

"Gue takut,gue takut kalau lo akan benci sama gue,gue takut lo ngejahuin gua sama kayak Leon,gue takut lo nuduh gue kalau Aura pergi karena gue"ucap Elang melirih membuat Kanya tiba tiba melunak

"Denger gue Lang,gue ngak akan benci sama lo,karena gue cinta sama lo"ucap Kanya

Elang yang sempat menunduk langsung menatap Kanya tanpa ekspresi,ia bingun harus apa karena dirinya juga bingun ia sekarang masih cinta sama Kanya atau cuma nyaman saja

"Maaf,gue ngak bisa balas perasaan lo,gue udah cinta sama cewek lain"

Deeg

Kanya diam lagi lagi air matanya mengalir tanpa diminta yah seharusnya ia sadar kalau sampai kapan pun Elang tidak akan mencintainya dan tak akan pernah

"Gue tau gue ngak minta kok lo balas perasaan gue Lang,cukup lo tau aja gue seneng"ucap Kanya lalu tersenyum

Elang tersenyum lalu kembali memeluk Kanya,sebaiknya seperti itu duluh,sebaiknya mereka bersahabatan saja dan mengubur rasa cinta itu dalam dalam

"Yaudah yuk kita ke rumah sakit nyusul anak anak lainnya"ucap Elang dan dianguki oleh Kanya

♡♡♡

Disinilah Kanya,Elang dan anak sparon lainnya didepan ruang rawat Leon

Kanya melirik merasah bersalah ke anak Sparon lainnya,karena dirinya Mereka menjadi bertarung dengan anak Graleox

Dan sekarang anak Graleox sedang didepan ruangan Daniel

"Semuanya,maafin gue yah karena gue kalian berantem lagi sama anak Graleox"ucap Kanya merasa bersalah

Aron beranjak berdiri lalu duduk disamping Kanya,ia tersenyum ke arah gadis itu

"Gue mewakili semuanya bilang kalau ini bukan salah lo,ini terjadi karena memang dari sanahnya kita musuhan"ucap Aron

"Makasih ya Ron"ucap Kanya

"Seharusnya kita yang berterimah kasih sama lo,karena lo Daniel di penjara dan Graleox bubar"ucap Galih yang kini juga ada disamping Kanya

Kanya tersenyum,Galih mendekat ingin memeluk Kanya namun sebuah suara membuatnya kembali ke posisi semula

"Lo mau mati,sana lo"ucap Elang lalu mengambil tempat duduk Galih disamping Kanya

Kanya menoleh ke arah Elang ia sedikit terkeke apalagi melihat ekspresi Galih yang tadi

"Lo belum makan kan?"ucap Elang

"Bentar aja deh"ucap Kanya membuat Elang kembali menatapnya tajam

"Ngak ini udah mau malam,lo harus makan duluh"ucap Elang

"Kalian juga kalau mau makan ke kantin sana biar gue yang jaga"lanjutnya kepada anak sparon lainnya

"Yaudah gue sama lainnya deluan yah pak bos"ucap Indro lalu pergi disusul oleh lainnya

"Sana lo juga pergi"ucap Elang

Kanya menghelakan nafasnya ia lupa kalau didepannya ini adalah lelaki keras kepala

"Yaudah nanti kita gantian jaga terus lo yang makan"ucap Kanya dan dianguki oleh Elang

Setelah Kanya pergi kini tersisa Elang sendirian menatap kosong ke arah pintu ruangan yang ICU didepannya

"bertahan Yon,kita harus perbaiki semua ini,kita harus bersahabat seperti duluh walaupun kita cuma bertiga"gumam Elang sambil memejamkan matanya

♡♡♡

Dokter dan suster kini masih memeriksa Leon,bukan cuma satu suster tapi ada lima suster diruangan ini

"Dok,denyut nadinya menurun"ucap salah satu suster

"Siapkan alatnya"ucap dokter tersebut

♡♡♡

Elang kini masih sendiri menunggu hasil,ia menoleh ke arah depan lagi dan ternyata belum ada perkembangan,namun saat ia memejamkan matanya suara eskalator terdengar begitu nyaring

Tubuhnya tiba tiba melemas ia langsung berdiri dan mengintip di cela kecil yang kaca transparan,ia hanya harap kalau pendengarannya itu salah

Ckleek

Pintu terbuka dan keluarlah seorang dokter sambil membuka masker yang ia pakai

"Bagaimana keadaan pasien Dok?dia baik baik aja kan"ucap Elang cemas

Dokter itu terlihat menghelakan nafasnya berat,membuat Elang sangat penasaran menunggu ucapan dokter tersebut

"Maaf kami semua sudah berusaha dengan sekuat tenaga,tapi semuanya kehendak Allah,saudara Leon sudah kembali ke jalannya"ucap Dokter membuat Elang membeku ditempatnya

Tanpa mereka sadari Kanya mendengar semuanya,awalnya dirinya hanya ingin mengambil ponsel di Elang namun sebuah fakta membuatnya mematung dan sulit berkata kata

Bruuk

Elang menoleh dan terkejut saat mendapatkan Kanya pingsang,dengan cepat ia pun membawa Kanya ke ruangan yang ditujukan oleh dokter dan suster yang merawat Leon tadi

"Maaf mohon menunggu diluar saya harus memeriksa pasien"ucap dokter tersebut lalu Elang pun juga keluar

Elang kini hanya berharap Kanya baik baik saja, rasanya sulit menerima semua ini Kanya pingsang dan Leon?meninggal

Bhuug

Bhuug

Bhuug

Elang tak henti hentinya keninju tembok membuat telapak tangannya memerah dan sedikit berdarah,mata Elang terlihat memerah

"Kenapa lo pergi sebelum kita baikan,Leon"

Saat Elang ingin kembali memukul tembok tiba tiba saja seseorang menahan lengannya

"STOP ELANG"bentak Raffa

Sedangkan anak sparon lainnya berada disamping Raffa menunggu Raffa menahan amarah Elang

"Kalian ngak tau jadi gue"lirih Elang lalu merosotkan tubuhnya ke bawah

Kaki kirinya ia luruskn sedangkan kaki kanannya ia gunakan menumpuh kepalanya dan tangan kananya

"Gue tau jadi lo,gue juga pernah kehilangan Lang"ucap Aron yang sudah berada disamping Elang sambil memegang bahunya

"Kita semua ada buat lo,jadi plis jangan lukain diri lo sendiri"ucap Galih yang kini berjongkok di didepan Aron

"Kita semua ada buat lo"ucap semuanya serempak

Elang mendongak lalu tersenyum ia tak menyangka jika dirinya bisa mempunyai sahabat yang baik seperti mereka,sahabat yang pengertian

"Thanks"ucap Elang

Jangan lupa vote☀

BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang