Dua puluh Empat

2K 85 5
                                    

Kanya senang setidaknya setiap malam ia tidak tinggal sendiri dirumahnya,karena ada Vio yang menemaninya karena sahabatnya itu juga sendirian dirumahnya sebenarnya Vio menyuruh Kanya kerumahnya namun Kanya ingin dirumahnya saja

"Gila cakep bener"ucap Vio sambil melihat layar ponselnya

Kanya memutar bola matanya jengah ia tak habis pikir kenapa sahabatnya ini tak bosan bosannya melijat foto Aron yang ada di sosmed?

"Sampai kapan lo,mau jadi secret admirer"ucap Kanya terkeke

Vio melusuhkan bahunya lalu memajukan bibirnya,dan menatap foto Aron yang tanpa ekspresi di sosmed pria itu

"Sampai dia ngelirik gue"gumamnya

"Udah ah jangan sedih,lo kan mau nemenin gue,bukan malah sedih kayak gini"ucap Kanya membuat Vio cengengesan sambil menatapnya

"Iya deh,oh iya kita nonton drakor yuk A-teen ada season duanya lo"ucap Vio sambil mengeluarkan leptopnya dari tasnya

"Oh ya?keren dong gue juga kangen sama acting nya Do Hana"ucap Kanya antusius

"Oke tapi gue lebih kangen sama Kim Hana"ucap Vio yang masih fokus mencari ke web site

"Udah buruan"ucap Kanya membuat Vio memutar bola matanya kesal

Lalu tak lama vidio di layar leptopnya pun mulai dan memunculkan anak sekolahan di Dufan di bagian prolognya

"Gue mau banget ke Dufan"batin Kanya

♡♡♡

Malam sudah larut,Kanya menoleh ke sampingnya ternyata Vio sudah tertidur,lalu Kanya kembali melihat ponselnya

Kanya menghelakan nafasnya biasanya kalau jam 12 malam gini,Elang selalu mengiriminya pesan selamat malam atau selamat tidur

Sekarang?kosong

"Apa nanti Elang akan pergi dari hidup gue?dan lebih milih pacarnya itu?boleh ngak sih gue egois?gue cuma mau punya seseorang yang cinta sama gue,Leon gue kangen kalau lo bisa jemput gue yah,gue udah capek sakit hati ngeliat Elang udah jarang sama gue,tapi gue sadar diri kok gue emangnya siapa?"

Tak sadar air mata Kanya menetes,ia tak bisa apa apa selain menangis dalam diam tampa suara,dirinya benar benar rindu Elang yang duluh,Elang yang playboy namun selalu memetingkan dirinya

"Apa perlu gue ke Paris?"

Kanya menarik nafasnya sekejap dan menghembuskannya pasrah,ia harus berusaha lagi demi beasiswa itu,itu harus

♡♡♡

Ke esokan harinya ini adalah hari ujian kedua,setelah bersiap siap Elang pun menyambar kunci motor,tas dan juga jaketnya

"BANG GUE NEBENG"Teriakan itu membuat Elang menoleh ke samping,disana berdiri Nesya sambil cengengesan

"Ogah,mending suruh jemput Davin sana"ucap Elang

"Mau sama lo berangkatnya"rengek Nesya

Elang berhenti dan merasa aneh ia menatap penuh intimidasi ke adiknya itu

"Lo marahan yah sama Davin?"ucap Elang namun Nesya hanya diam ditempatnya tak berani menatap Elang

"Ayo gue anter,gue juga mau ketemu sama Davin"tegas Elang membuat Nesya memplototkan matanya

"Lo mau apa?mau berantem sama Davin lagi?mau gebukin dia?"cerocoh Nesya

"Sedikit permainan aja kok,yuk"ucap Elang sambil merangkul Nesya sedangkan Nesya kini sudah harap harap cemas

Inilah Elang siapa yang berani membuat orang yang ia sayang sakit hati atau ada yang menggangu orang yang ia sayang,mati lo ditangan Elang!

♡♡♡

Terlihat kini semua siswa sedang fokus mengerjakan soal ujian,terlihat Kanya sedang sangat serius,lagian dirinya sudah bertekad agar mendapatkan nilai agar masui ke lima besar,dan dirinya bisa ikut seleksi beasiswa ke paris

"Ma?kak?doain Kanya semoga Kanya bisa ikut seleksi dan segera ke Paris"

Kring...kring...kring...

Jam istirahat pun berbunyi semua siswa pun langsung memberhentikan menulisnya dan kembali memgambil posisi tegap

"Kanya,kumpulin lembaran seisi kelas lalu bawah ke ruangan ibu"ucap bu Mega lalu berlalu keluar

Kanya pun berdiri dari tempatnya dan meminta semua lembaran semua siswa

"Mau kita bantuin ngak nih?"celetuk Galih dibelakang sana disampingnya ada Aron

"Boleh,bantuin gih ini juga banyak banget"ucap Kanya sambil berjalan ke arah dua pria itu

"Sana gih lo yang bantuin gue mau nagpelin Agatha duluh"ucap Galih sambil berdiri

"Kok gue?kita berdua lah"ucap Aron

"Udah sana"ucap Galih lalu pergi membuat Aron menghelakan nafasnya

"Jadi bantuin ngak nih"ucap Kanya kesal

"Sini"ucap Aron sambip mengambil setengah dari lembaran jawaban ditangan Kanya

Sepanjang berjalan di koridor hanya ada keheningan yah karena memang dasarnya Aron itu adalah pria dingin,Kanya memutar bola matanya jengah disaat separuh siswa melihat ke arahnya dan berbisik bisik,apa salahnya coba jalan beriringan?kayak ngak pernah lihat aja,norak!

"KANYA"

Kanya dan Aron serempak berhenti disaat suara cempreng seorang gadis begitu menggelar dikoridor memanggil nama Kanya

"Lo dicariin sama Elang di lapangan"ucap Vio

"Ngapain di lapangan?"ucap Kanya bingun namun Vio hanya mengedihkan bahunya

"Yaudah nih Lo terusin,mumpung ada Aron,bay"ucap Kanya pelan lalu tersenyum jahil dan pergi sedangkan Vio kini menatap horor Kanya lalu menunduk malu dan berjalan disamping Aron menuju ke ruangan guru

♡♡♡

Kanya kini berjalan dikoridor dengan dongkol ia lupa menanyakan ke Vio kalau Elang berada di lapangan mana?

"Hei"

Kanya terlonjar kaget disaat tiba tiba seseorang merangkul pundaknya secara tiba tiba

"Elang,ngagetin tau ngak"cibir Kanya sedangkan Elang cuma cengengesan

"Jalan yuk bentar,kan lumayan lama kita ngak jalan"ucap Elang

"Iyalah kan lo sibuk tuh sama cewek lo"ucap Kanya ketus membuat Elang langsung tersenyum jahil ke arahnya

"Cie,cembobor ya"goda Elang membuat Kanya langsung berjalan lebih duluh dengan menghentak hentakan kakinya sedangkan Elang cuma tertawa lalu mengejar Kanya

Kanya yang digoda langsung berlari dan jadilah mereka berdua kejar kejaran dikoridor sekolah sambil tertawa dengan dipandangi oleh sebagian siswa yang berada dikoridor

"Semoga lo terus tertawa seperti ini ya,walaupun nanti bukan gue yang buat lo tertawa,gue sayang sama lo sebagai adik sekaligus sahabat"

Jangan lupa vote☀

BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang