delapan belas

422 23 0
                                    

hai readers
duhh pas bikin chapt ini tuh author udah ngantuk pake banget, jadi kalo misalnya ada yang kurang di bagian chapt ini, maa[p] yakkkk

.....
"KENAPA KALIAN TERLAMBAT?!" tanya bu susi dengan nada tinggi

Senja dan langit terdiam, ia benar-benar terkejut dengan kehadiran bu susi dihadapan mereka.

"saya kira tadi ibu ga masuk" jawab langit
Senja dan seisi kelas terkejut mendengar jawaban langit, jawaban langit yang 'sangat jujur', mungkin kalo tidak ada bu susi dihadapannya, senja sangat ingin menjitak kepala langit yang berada di sampingnya.

"JADI KALO SAYA GA MASUK, KALIAN BISA SEMENA-MENA SEPERTI INI?!" bentak bu susi

Senja dan langit menunduk, "maaf bu" kata mereka hampir bersamaan

"SEKARANG, KALIAN LARI KELILING LAPANGAN 5X PUTARAN! CEPAT!"

Langit menghela napas, "bu, masa 5 putaran, saya abis makan lho bu, nanti kalo muntah gimana?"

"BUKAN URUSAN IBU, KARNA KAMU UDAH NGEBANTAH, MAKA HUKUMANNYA IBU TAMBAH JADI 8X PUTARAN, CEPAT SANA!"

Lagi-lagi jawaban langit membuat senja kesal, senja pun langsung mencubit tangan langit, menyuruh langit diam dan tidak berkomentar apa-apa, tapi lagi-lagi langit meminta keringanan pada bu susi, kali ini ia memasang wajah memelas, "bu, jangan gitu dong, emang ibu mau tanggung jawab kalo saya kenapa-napa? 3x puteran aja ya bu" pintanya

"UDAH, JANGAN ADA TAWAR-TAWARAN LAGI, SEKARANG PERGI KELAPANGAN DAN LARI 10 PUTERAN, CEPAT!"

Senja menghela napas, lalu menarik tangan langit, ia tak mau hukumannya ditambah lagi oleh bu susi, langit pasrah ia mengikuti senja ke arah lapangan.

Sesampainya dilapangan, mereka berdua lari mengelilingi lapangan, saat putaran ke-3, senja mulai letih dan kehausan, senja menepi dan duduk di pinggir lapangan, langit yang melihat hal itu, langsung menghampiri senja, "ja, lu cape?" tanyanya

Senja mengangguk, langit menerima anggukan itu sebagai sebuah jawaban, "ya udah lu istirahat aja, nanti sisa hukuman lu gua aja yang gantiin" kata langit

Senja menggelengkan kepalanya, ia tak mau langit melakukan hal itu, ia tak mau langit kecapean, "ga mau" katanya singkat

"ga papa, nanti lu kecapean kalo lari 10 puteran, 3 puteran aja udah ngos-ngosan" langit tetap berupaya menggantikan hukuman senja

"ga! Kalo lu tetep ngotot gantiin hukuman gua, gua bakal marah sama lu" ancam senja

Langit menghela napas, ia tak mau senja kecapean karna lari keliling lapangan, tapi ia juga tak mau senja marah padanya, akhirnya ia memutuskan untuk mengalah.

"ya udah deh terserah lu" jawab langit dengan nada pasrah

Senja tersenyum, ia benar-benar beruntung bisa memiliki sahabat sebaik langit, senja menyandarkan kepalanya di bahu langit, ia bisa mencium wangi parfum khas sahabatnya itu, entah mengapa senja merasa sangat nyaman berada di dekat langit.

...
Gimana? Seru ga ceritanya? Kalo kalian mau author update banyak lagi, klean-klean jangan lupa vote yak.
Untuk esok hari, kayaknya KAKEL vs DEKEL ga update dulu yaa.

KAKEL vs DEKELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang