Ketika Felix kembali ke rumah sakit ia disambut oleh situasi aneh dimana Seungmin dan Jisung saling menghindari satu sama lain, padahal biasanya kedua manusia menjijikkan itu bertingkah seperti lintah yang tidak terpisahkan.
"Apa yang terjadi?" tanyanya pada Sohye yang sedang melimpahkan berkas pasien pada Felix.
"Kau tahu Jeno dari Asan Medical Center?" jawab Sohye yang bahkan tidak menatap mata Felix saat dia memilah-milah grafik pasien.
"Orang yang tergila-gila pada bokong Seungmin?" tanya Felix, menatap Seungmin yang sedang berbicara dengan perawat tentang sesuatu, bibir yang lebih muda membentuk lengkungan cantik. Felix harus mengakui (although would never out loud) bahwa Seungmin memang menawan.
"Ya, jadi suatu malam mereka bertemu di bar, dia merayu Seungmin, dan Seungmin balas merayunya, dan Jisung kebetulan lewat," jelas Sohye, gadis ini benar-benar tahu segala macam gosip panas rumah sakit.
"Si bodoh itu tidak pernah belajar bahwa rayuan bukan satu-satunya cara menunjukkan kasih sayang sepertinya," Felix menggelengkan kepala. "Apa Jisung tersinggung? He should know that Seungmin flirted with everything that moves, but they were all platonic. Itu cara Seungmin menunjukkan kasih sayang -- he’s messed up like that."
"Oh, emosinya benar-benar tak terkendali sejak hari itu, tetapi dia melakukannya secara pasif-agresif dan membuat Seungmin kehilangan kesabarannya."
"Jisung? Pasif agresif? Maksudmu Jisung mencoba menghindari Seungmin sehingga nantinya Seungmin yang gantian akan mengejar-ngejarnya? Sejak kapan?" tuntut Felix. Sedikit aneh karena pasif agresif itu strategi Seungmin ketika Jisung membuatnya kesal. Tapi Jisung?
"Sejak Seungmin. Kau pastinya tahu kalau Jisung tidak pernah bisa marah pada Seungmin, jadi kurasa dia mencoba mengubah strateginya."
"Kedua idiot itu," geram Felix, karena situasi ini benar-benar konyol. "Aku akan mengunci mereka berdua di kamar mayat malam ini."
Felix mengakui bahwa ia sangat tertarik pada hubungan mereka berdua. Dua orang yang saling jatuh cinta membuatnya bahagia, mereka mengingatkannya pada Woojin dan Chan. Tapi Woojin dan Chan gagal karena itu Felix bertekad akan menyatukan Seungmin dan Jisung.
"Sebelum itu selesaikan pekerjaanmu," Sohye akhirnya menumpukkan semua berkas yang dia bawa pada Felix, membuat si ahli bedah kehilangan keseimbangan dan mempermalukan dirinya.
*
*
*Rencana Felix untuk memperbaiki akal sehat Seungmin harus tertunda bahkan sebelum dijalankan.
Felix sedang berbaris di kafetaria, menunggu gilirannya untuk mengambil bibimbab di meja saji ketika ia melihat Seungmin berdiri di depan pintu masuk. Dia hanya berdiri di sana, dengan cara yang aneh, seolah-olah dia tidak yakin mengapa dia ada disini, seolah-olah dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya.
Felix memberikan nampannya kepada seseorang di belakangnya sebelum meninggalkan barisan, jelas sekali ada sesuatu yang salah.
"Minnie," panggil Felix lembut, jemari menyentuh bahu Seungmin yang sedikit bergetar.
"Lix," yang lebih muda menatapnya, tapi Felix tahu fokus Seungmin belum sepenuhnya kembali.
"Ada apa?" Felix bertanya perlahan, suaranya nyaris berbisik. Seungmin berkedip, matanya tidak fokus.
"Aera died on me," jawab Seungmin, Felix merasakan jantungnya untuk sejenak berhenti.
"Oh, Minnie."
KAMU SEDANG MEMBACA
whole life story || hyunlix
FanfictionFelix mempertaruhkan karirnya untuk menyelamatkan seorang pria misterius yang terluka parah, tapi kemudian ia sadar tindakan spontannya sebagai seorang dokter itu membawa konsekuensi jangka panjang bagi moral dan hatinya. © dreamchatter Start : 03/0...