Bagaimanapun Felix takut bertemu Prince.
Ia menolak untuk pulang bahkan ketika shiftnya berakhir dan berlama-lama di rumah sakit sampai ia mencapai jam kerja maksimum yang diizinkan. Ia memilih menghabiskan waktunya diluar rumah, berkeliling mencari kedai kopi yang enak dan berlama-lama menghabiskan waktu di bioskop. Dengan begitu ia jarang berada di rumah dan goalsnya menghindari Prince tercapai.
Hari ini adalah hari keempat ia menghindari Prince, and he was miserable, as miserable as a thirsty man on a floating boat without fresh water. Ia adalah si pria di kapal dan Hyunjin adalah laut itu sendiri. Ia harus menahan diri agar tidak meminum air laut itu karena hal itu akan membuatnya lebih haus. The question was, would Felix be able to endure his thirst? Terkadang satu-satunya hal yang ingin ia lakukan adalah menenggelamkan dirinya dalam laut.
Tapi ia harus bertahan, jadi daripada pulang hari ini ia memilih menonton Seungmin dan Yireon melakukan transplantasi jantung untuk anak berusia sepuluh tahun. Ruang observasi tidak ramai, tetapi juga tidak sepenuhnya kosong. Tidak sulit untuk menghindari bertemu Prince di rumah sakit. Felix hanya harus memastikan dirinya dikelilingi oleh orang-orang.
Jantung baru telah ditempatkan dengan aman di dada si anak ketika Jaemin tiba-tiba membuka pintu ruang observasi.
"Dr. Lee, you’re here," seru dokter residen terbaik dalam timnya itu. "Seseorang menunggumu di lobi."
"Siapa?" Felix mengerutkan kening, ia tidak ingat membuat janji dengan pasien.
"Aku tidak tahu, tapi dia tampan," Jaemin mengedipkan sebelah
matanya.That broke the whole observation room into a chaos.
"Apa dia pengacara menggemaskan yang dibicarakan orang-orang?" Chuu, salah satu dokter residen pendiam dalam tim Jisung tiba-tiba menjerit kegirangan.
"Apa dia datang untuk menjemput Dr. Lee?" tanya suara lain.
"Aku harus tahu siapa yang akhirnya mengencani dokter paling kesepian disini," ujar Sunwoo, koas paling menyebalkan seantero rumah sakit berseru.
Suara mereka pasti sangat keras sehingga menembus ruang operasi. Interkom berdengung dan suara teriakan Yireon memenuhi ruangan, "Can you dunderheads be silent? Dengan volume seperti ini bahkan ayahku di Hangzhou bisa mendengar kalian. Be silent or go away!"
Itu adalah pilihan yang mudah bagi para intern ini. Sementara Yireon dan Seungmin adalah dokter kardio dan bedah anak terbaik di rumah sakit mereka, tetapi operasi seperti ini sering dilakukan. Meanwhile, a cute guy picking up their (rumored) virgin 27 year old trauma surgeon? Itu sekali seumur hidup!
Felix keluar dari ruang observasi dan menuju ke lobi, menunggu Yang Jeongin. Ia tidak tahu mengapa pengacara itu datang ke sini, mengingat Felix sudah menolaknya pada malam ketika mereka bertemu. Maybe he took Felix's words seriously and wanted to make an effort in a relationship?
Ia sedang memikirkan apa yang harus dikatakannya pada si pengacara ketika ia melihat siapa yang menemuinya.
Itu bukan Yang Jeongin. Instead, it was Prince, looking so effortlessly handsome while he sat on a bench. Ketika dia mendengar keributan yang dibawa Felix bersamanya, dia mendongak, dan setelah bertemu dengan tatapan Felix, dia tersenyum kecil sebuah gestur sederhana yang entah kenapa sangat ia rindukan.
Apakah ini benar-benar baru empat hari sejak terakhir kali mereka bertemu? Felix ingin berlari dan memeluknya.
Tetapi ia mengingatkan dirinya sendiri bahwa ia tidak seharusnya melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
whole life story || hyunlix
FanfictionFelix mempertaruhkan karirnya untuk menyelamatkan seorang pria misterius yang terluka parah, tapi kemudian ia sadar tindakan spontannya sebagai seorang dokter itu membawa konsekuensi jangka panjang bagi moral dan hatinya. © dreamchatter Start : 03/0...