Sava sedang membaca novel di kamar ia selalu memakai earphone saat sedang tak ingin di ganggu namun….. “Sava…ada cinta nih yuk turun.” bunda Sava berteriak dari bawah astaga Sava memakai earphone saja bisa mendengarnya apalagi jika tidak? Namun Sava mengabaikan pertanyaan konyol itu, ia bergegas ke bawah.
“Iya bunda sebentar.” Namun yang dilihatnya saat ini adalah seorang gadis yang berambut berantakan, matanya sembab seperti habis menangis.
“Cinta lo kenapa?” Sava melotot lalu buru buru menarik Cinta ke kamarnya. Cinta ini cewek cengeng namun kali ini ia sangat heran tubuh sahabatnya ini… rambut yang kusut dan berantakan lalu hidung yang memerah juga mata sembab.
“Arya Sav….” Cinta masih sesenggukan, astaga tak habis pikir mereka berdua ini iya Arya dan Cinta mereka ini sudah putus hey bahkan menyandang gelar mantan biar heboh kita perjelas MANTAN. Astaga Sava tidak pernah mengerti dengan mereka sebenarnya Arya dan Cinta ini masih saling saying kenapa coba harus putus?
“Iya kenapa Arya?” Sava mengambil tisu, sebab Cinta mulai menangis lagi. Ia geleng geleng kepala melihat sahabatnya seperti ini, astaga Sava bergidik ngeri apa ia juga akan seperti Cinta bila sakit hati? Tidak tidak boleh.
“Arya jalan sama cewek lain Sav, dia katanya ngga pacaran habis putus sama gue dia bohong Sav dia bohong.” Cinta meninju ninju
bantal doraemon Sava.Tiba tiba Vigo datang tanpa permisi “HEH KALIAN INI KALO ADA MASALAH HATI NGGAK PERNAH KONTAK GUE, WOY INI LAGI SATU NANGIS KOK SAMBIL GIGITIN BANTAL, KAN KASIAN TUH DORAEMON.” Vigo datang sambil berkacak pinggang seperti ibu kosan yang sedang marah marah.
“Kenapa Arya lagi?”Kini ia mulai melembut.” Coba cerita pelan pelan.” Vigo memang paling bisa menenangkan Cinta.
“Jadi kan tadi gue ke mall sama abang gue terus gue mau beli boneka terus gue ngeliat dia lagi jalan sama cewek, dia beliin tuh boneka buat cewek itu. Pasti itu cewek barunya kan Sav, Vig.” Tangisnya semakin menjadi Cinta memang selalu seperti ini jika menceritakan kembali kejadian yang membuatnya sedih.
“Kali aja cewek itu sodaranya yakan Sav?” Vigo mencoba meyakinkan.
“Iya, mungkin aja Cuma saudaranya udah ya lo tenang.” Sava mengusap punggung bergetar Cinta, berusaha membujuk.
“Apa iya?”
“Iya udah jangan di pikirin, dedek nginep aja dulu di rumahnya kakak Sava abang Vigo mau pulang ya udah malem. Kakak Sava jagain dedek Cinta ya?” Vigo selalu merusak suasana ia malah pamit pulang jika saja Sava boleh mengumpat Sava akan bicara seperti ini “Dasar jelangkung tiba tiba ada tiba tiba ngilang.” Namun bundanya melarangnya berkata kasar jadi yasudah tidak jadi.
Cinta dan Sava menimpukki Vigo dengan bantal “Kabur….. di serang bocah bocah galau.” Ia ngeciprat keluar tak mau menjadi bulan- bulanan mereka.
“Yaudah gue pulang juga ya Sav, besok masih sekolah.” Suasana hatinya membaik, ia tak mau menginap di rumah Sava takut merepotkan.
“Loh kok balik nginep disini aja.” Sava menahan Cinta dengan menarik kaki Cinta astaga seperti orang yang di tagih hutang saja.
“Nggak ah ngerepotin gue pulang ya Sav… Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam.” Pungkas Sava, ia mulai mengantuk.
***
“Sava…. Ini ada yang jemput kamu ayo sayang cepet turun.” Bunda Sava geleng geleng melihat anaknya yang masih merapikan buku itu.
“LOH BUNDA.” Ia memekik kaget Sava tidak pernah menyuruh orang untuk menjemputnya apa jangan jangan….
Flashback*
“Sav, gue balik ya oh gue lupa besok gue jemput.” Ujar cowok itu sambil memasang helmnya.
“Eh, ngga usah.” Ia menggeleng Sava tak mau merepotkan.
Namun gagal cowok itu sudah pergi mengendarai sepeda motornya sambil mengucap salam, “Huh” gumam Sava.
###Astaga Sava langsung Langsung berlari menuju ruang tamu.
"Udah siap? Yuk berangkat." Dana berdiri dari duduknya. Tapi demi melihat Sava yang masih cengo. Re:mulut terbuka, mata melotot dan hidung mancungya yang melebar."Oy! Malah bengong." untung cake batin Dana.
"Oh iya gue tadi udah pamitan sma bunda lo, kuy berangkat." Tanpa ba bi bu ia menarik tangan Sava.
Selama perjalanan mereka saling diam. Tak ada yang membuka percakapan. Sava yang masih deg-degan karena baru pertama kalk di bonceng oleh cowok sementara Dana yang sibuk memikirkan cacing dibperutnya yang lagi demo.
Sesampai di sekolah mereka dihadiahi berbagai macam tatapan oleh murid Sma Pelita Jaya. Sebagian menatap terpesona sebagian lagi menatap iri, Sava yang bisa di bonceng oleh 'cowok terganteng se Sma Pelita Jaya'
Sava buru buru masuk ke kelasnya bodo amat dengan Dana ia sudah tak tahan lagi melihat tatapan itu.
***
Dana berjalan menuju kelas dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya, ia sesekali menyapa seseorang yang lewat. Entah kenapa bersekolah di sini rasanya membuat suasana hatinya membaik.
Tapi seseorang tiba tiba memukulnya dari belakang membuatnya mencium lantai dingin itu.
"Eh, AN....." belum sempat melanjutkan perkataannya perut Dana di tendang oleh lelaki itu. Ia mengingat ingat sepertinya 'familiar' ah iya ia ingat ternyata cowok itu ialah......BERSAMBUNG
*******************
Hai semua gimana nih ceritanya? Semoga suka ya.Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.Jangan lupa tinggalkan jejak jika berkenan, terimakasih.
Cerita ini aku publish 2 hari sekali.
Happy reading!Salam jari kelingking
KAMU SEDANG MEMBACA
Savana (Lengkap)
Teen FictionIni kisah tentang Sava dan Dana, dua orang insan yang mempunyai luka. Namun memilih menggunakan topeng dusta untuk menyembunyikan luka tersebut Lewat luka mereka dipertemukan, dengan adanya lara terdapat rasa yang timbul diantara keduanya...