SAVANA#14

113 55 0
                                    

-Sesuatu yang membekas tak akan bisa termaafkan hanya dengan perlakuan baik-

Derap kaki itu semakin terasa dekat, Dana was was mencerna apa yang akan segera terjadi dan...

"DOOOOOR"

Seseorang refleks membuat ia melotot, untung saja jantungnya tidak copot. Jika kalian mengira dia adalah Sava maka kalian salah besar dia adalah Derren, adik tiri Dana yang selama ini tinggal di Singapore. Dana mendengkus sebal, di saat ini mengapa ia malah bertemu dengan orang itu.

"Ngapain lo?"

Dana melirik sinis cowok di depannya, menatapnya dengan datar seolah cowok itu adalah seekor hama yang membuat mata sakit. Sementara yang di tatap hanya cengengesan seolah tak punya salah.

"Ayo pulang bang, papa sama mama nyariin lo." Derren memohon kepada Dana, kakak tirinya yang selama ini tak menganggapnya ada.

Dana menghela nafas panjang, cowok di depannya selalu saja bertingkah sok baik ia heran terbuat dari apasih mimik wajah Derren hingga bisa berubah-ubah sok manis begitu.

"Gue bukan abang lo! Dan gue ingetin sekali lagi mama gue sudah di surga gausah bertingkah seperti lo adalah adik gue!"

Dana sadar ia sekarang menjadi pusat perhatian. Dan ia benci itu, ia mendengkus kasar.

"gue akan balik saat gue mau, permisi gue sibuk"

Ia meninggalkan Derren. Derren menghela nafas ia harus bertemu dengan kekasih Dana eh ralat calon maksudnya ia akan menuju ke alamat yang diberitahu papanya.

###

Derren menatap rumah sederhana bernuansa peach di depannya, ia membayangkan bagaimana gadis yang disukai Dana apakah seperti mamanya yang cerewet? Tidak ia menggeleng mungkin seperti almarhumah mama Dana yang kalem. Ia menyemangati diri mengetuk pintu jingga di depannya.

Pintu itu terbuka tampak seorang cewek manis di depannya, ternyata bagus selera Dana namun kenapa sepertinya galak tampang cewek ini.

"Mas, siapa ya?" Tanya cewek itu.

"Eh, anu mbak saya Derren, mbak namanya Sava kan?" Derren mengulurkan tangan ke depan cewek itu.

Namun dibalas dengan decakan "Heh mas, saya ini Cinta C-I-N-T-A bukan Sava orangnya lagi ke minimarket." Ia bersedekap.

Derren merengut, "Eh salah ya mbak?"

Cinta menyentil dahi cowok itu "Iyalah cowok selalu salah dan cewek selalu benar." Ia menatap angkuh.

"Yaudah mbak saya pulang dulu, sulit ngomong sama cewek bar-bar kayak mba. Gue ramal pasti mba jomblo ya hahaha." Derren kabur dengan motornya takut disambit oleh cewek bar-bar itu.

"HEH BALIK LO SINI WOOY GUE TAMPOL LU." Cinta misuh misuh ia mimpi apa semalam.

###

Sava kembali ke rumahnya ia bingung, lihatlah sekarang ada gadis yang sedang misuh-misuh sambil mengunyah keripik kentang, Sava tersenyum geli.

"Kenapa lo cin?" Cinta melirik Sava.

Nafasnya mulai tak beraturan ia bersiap-siap menceritakan kejadian kampret kepada sang pemilik rumah "Lo tahu nggak Sav?" mata bulatnya melotot di balas dengan gelengan Sava.

Cinta menceritakan tentang Derren kepada Sava, ia menggunakan tangannya untuk memperagakan visual Derren. Cerita itu membuat dahi Sava bergelombang kepala kecilnya bertanya-tanya siapa itu Derren? Mengapa cowok itu kerumahnya?

###

Hai semua! Gimana sama part ini? Semoga suka ya, gimana nih sama liburannya? Mendem diri di kasur kayak author*lah curhat atau ke pantai, ndaki? Wkwk. Jangan lupa pencet tomol bintang&tinggalin jejak bila berkenan, jangan di read doing ya soalnya itu nggak enak*bucin lo thor.
Savana aku update 2 hari sekali, sekian terimakasih

Salam jari kelingking:*

Savana (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang