SAVANA#12

114 58 2
                                    

-lo itu unik mangkannya gue suka-

Hari minggu, Dana mengajak Sava untuk jogging bareng. Ia tak memberitahu gadis itu bermaksud untuk memberi kejutan. Ia membayangkan asyiknya jogging bareng Sava berlarian berdua lalu makan sarapan berdua.

“Bi, Dana mau keluar bentar ya?” ia pamit pada wanita yang selama ini mengurusnya. Dana mencium tangan wanita itu.

“Den, jangan cium tangan nanti saya dimarahin nyonya besar.” Ada rasa resah dalam perkataan beliau, bi Sumi menatap Dana takut takut.

“Apasih bi, bibi udah Dana anggap kayak orang tua Dana sendiri udah ya Dana pamit dulu assalamualaikum.” Ia berjalan keluar orang tuanya sedang pergi ke luar negri mengunjungi adiknya.
Sementara Dana ditinggal di sini bersama para pembantunya. Tak masalah ia lebih senang bila papa dan ibu tirinya taka da di rumah ia lebih merasa bebas.

***
“Eh, ada Manurios kw kasep mau ajak jalan anak bunda?” bunda Sava yang gaul langsung menyambut Dana.

“Dana bunda, iya nih Dana mau ajak jogging bareng Sava. Boleh bunda?” ia menatap iris teduh wanita itu, ada kerinduan saat Dana menatap bunda Sava.

“Ya boleh dong cogan masa ditolak.” Beliau menepuk pundak Dana.

“Bunda tau cogan?”

“Yataulah cogan itu cowok ganteng kan? Oh iya bunda panggilin dulu ya. Ayuk duduk dulu anggap saja rumah sendiri.” Beliau nyelonong masuk berteriak memanggil Sava.

Dana geleng geleng kepala, untung saja Sava tipe cewek pendiam Dana melihat lihat isi rumah Sava. Ada sebuah potret keluarga di sana, lengkap ada ayahnya, bundanya lalu anak perempuan kecil berbaju merah jambu, lucu sekali giginya bolong tengah. Dana yakin ini pasti foto gadis yang ia temui pertama kali di sekolah barunya.

Ia terkekeh, Sava muncul dengan piyama doraemon wajahnya acak acakan dia masih memakai sandal tidur.”Dan, gue males bisa ditunda dulu ngga?” ia masih ngantuk semalam habis marathon drakor.

“Gapapa deh, jalan jalan aja cari sarapan.” Dana mengernyit.

“Bentar ya.” Sava duduk di sofa, ia menyenderkan kepalanya.Sava bergumam “nonton aja yuk males keluar nih.” Ia menyalakan tv dengan remot sambil masih terpejam lalu muncul kartun kesukaannya.
DORAEMON, NOBITA PETUALANGAN DI NEGRI BAWAH LAUT

Mata Sava terbuka lebar, ia duduk sangat tegak senyumnya tampak sejuta watt. Dana mendengkus, bisa bisanya ia diabaikan sementara kartun rakun itu di prioritaskan, astaga lihatlah Sava bahkan sekarang menggoyang goyangkan kepalanya membuat rambutnya yang dikuncir satu berayun lucu.

Sava bersenandung

Aku ingin begini aku ingin begitu
Ingin ini ingin itu banyak sekali
Semua semua semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib
La.. la… la…
Aku sayang sekali doraemon

Sava terkekeh, ia mulai serius menonton tv sementara Dana diabaikan.

”Va?”

“Ssst Dan diem, nobita lagi pdkt.” Ia menaruh telunjuknya di depan bibir Dana.

Dana lagi lagi mendengkus, ia hanya bisa pasrah

***
Hai hai gimana ?
Sorry ya aku gabisa rutin update soalnya akhir akhir ini lagi sibuk ngurus ppdb
Mungkin aku bakal up seminggu sekali
Aku usahain banget buat update
Jangan lupa tinggalkan jejak jika berkenan terimakasih
Sekali lagi sorry ya guys

Salam jari kelingking

Savana (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang