Bel pulang sekolah berdering,semua murid sibuk merapihkan alat tulisnya termasuk Bintang. Tak butuh waktu lama untuk Bintang merapihkan alat tulisnya karna yang ada di meja hanya buku tulis dan kotak pensil saja karna tadi tidak ada guru yang biasa mengajar.
Bintang menuruni tangga bersama murid yang lain dan tanpa ia sadari ia bersebelahan dengan Langit saat menuruni tangga,Langit melirik Bintang yang tampaknya tidak sadar kalau ia bersebelahan dengan Langit perlahan Langit menarik ujung bibirnya untuk tersenyum,betapa ia merindukan gadis yang di sebelahnya ini rasanya ingin sekali menggengam tangannya untuk waktu yang lebih lama lagi.
Langit kembali menatap lurus kedepan kini giliran Bintang yang menoleh ke arah Langit karna sadar ada yang memperhatikannya dari samping,Bintang tertegun saat melihat Langit ada di sebelahnya menuruni tangga dengan beriringan seketika jantung Bintang berdetak tak karuan,debaran ini... debaran yang sudah lama Bintang tidak merasakannya dan kini ia merasakannya lagi saat bersama dengan Langit.
Saat sampai di gerbang sekolah,Bintang melihat ke kanan dan kiri lagi-lagi abangnya telat menjemputnya dan lagi-lagi ia harus menunggu sendirian,ah menyebalkan
" hai,Bintang ya? "
Suara bariton menyadarkan Bintang dari lamunannya,Bintang menoleh dan melihat seorang gadis cantik yang berdiri di depannya,eh tunggu... gadis ini... Bintang sepertinya pernah melihatnya.. ah,ya. Ini gadis yang waktu itu bersama dengan Langit dan kalau tidak salah namanya adalah...
" gue,Bulan. " ucap gadis itu sambil mengukurkan tangannya,
Bintang menatapnya lumayan lama lalu membalas jabatan tangannya sambil mengangguk pelan
" Langit sering ngomongin lo katanya lo ya yang buat Langit bisa senyum lagi? " tanya Bulan sambil mengulum senyumannya
Bintang menaikan sebelah alisnya,lalu tersenyum canggung,gadis di hadapannya ini sangat ceria berbeda dengannya yang terlihat risih dengan keberadaannya.
" tadi Langit nganterin gue check up di rumah sakit yang deket sekolah ini,karna gue nunggu Langit lama yaudah gue kesini dan akhirnya gue ketemu lo,masih banyak yang mau gue tanyain ke lo ga enak kalo ngobrol disini,ikut gue yuk! " ucap Bulan panjang lebar
Bintang tidak menghiraukan ucapan Bulan,ia hanya menatap Bulan datar dan tiba-tiba Bulan menarik pergelangan tangannya Bintang menahannya, " gue mau pulang,bentar lagi di jemput " tolak Bintang
" nanti gue anter pulang deh "
Bintang menggeleng cepat sambil menarik bibir bawahnya dan mengerutkan keningnya,siapapun yang sedang melihat tingkah Bintang pasti akan mencubit pipinya karna tingkahnya yang menggemaskan seperti anak kecil yang sedang cemberut
Bulan tersenyum sambil melepaskan lengannya, " yaudah,tapi bisa kan kita jadi teman? " tanya Bulan
Kali ini,Bintang diam untuk waktu yang lama sambil memandangi Bulan lekat-lekat,apa ia harus berteman dengan Bulan?
" Bulan? " panggil seseorang sambil menepuk bahu Bulan dengan pelan dan.. lembut
Bulan menoleh sedangkan Bintang sudah membuang mukanya,Langit tersenyum tulus pada Bulan lalu melirik Bintang yang mengalihkan pandangan darinya sekolah sudah sepi dan mengapa Bintang masih ada di sini sendirian?
Langit menatap Bulan lalu menariknya untuk segera pulang,Bulan menepis tangan Langit lalu kembali menoleh pada Bintang
" Bintang? Mau kan jadi temen gue? " tanya Bulan sekali lagi. Bintang mengerutkan keningnya seperti sedang berpikir saat Bintang ingin menjawab mobil Vernon sudah berada di depan gerbang
" jemputan gue udah dateng,gue harus balik " ucap Bintang langsung melangkah menghampiri Vernon yang kini sudah keluar dari mobil. Langit melirik Vernon dengan kening berkerut begitu juga dengan Vernon yang menatapnya dari atas hingga bawah.
Saat Bintang ingin pergi meninggalkannya,Bulan menarik tangannya,Bintang menoleh lalu melirik Langit yang menatapnya dengan tajam kini tatapan mereka beradu sampai akhirnya Bintang memutuskan kontak matanya dan menatap Bulan yang tersenyum daritadi
heran senyum mulu daritadi ga pegel apa tu bibir.
" gue ga kenal sama lo " ucap Bintang yang secara tidak langsung kata-katanya seolah menolak berteman dengan Bulan,seketika bahu Bulan turun dan detik berikutnya Bintang menepis lengannya dengan pelan namun anehnya Bulan meringis kesakitan
Bintang menoleh dan terkejut dengan suara Bulan yang seperti kesakitan,apakah Bintang baru saja berbuat jahat kepada Bulan? Sepertinya tidak.
Melihat hal itu Langit mengepalkan kedua tangannya dan menghampiri Bintang, " kalo lo gamau berteman sama dia bisa tolak secara halus jangan nyakitin dia! Sekali lagi lo nyakitin dia,gue bisa lupa kalo kita pernah kenal. " ucap Langit dengan sedikit penekanan,
Bintang ternganga mendengarnya seketika mata Bintang berkaca-kaca mendengar Langit melontarkan kata-kata yang begitu menyayat hati.
" BINTANG,AYO! "
Seruan itu menyadarkan Bintang dari lamunannya,Bintang mengusap kedua matanya dan langsung menghampri Vernon sesekali ia melirik ke arah Langit yang menggenggam lengan Bulan begitu lembut dan mengusap puncak kepalanya.
Seperti rasa sakit yang benar-benar menyakitkan,Langit berubah karna gadis itu. Bintang memasuki mobilnya dengan perasaan yang hancur.
-🌻-
Update!!! Gimana volume yang ini? Kira-kira hadirnya Bulan membawa pengaruh apa ya buat hubungan Bintang dan Langit?
Hayooo!!!
See u next vol!🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [✔]
Teen Fiction[Beberapa Part Belum di Revisi] ❝ 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳, 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶. ❞ [LANGIT] - 𝘖𝘰𝘩 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯 & 𝘉�...