valume 4.8

1.2K 75 0
                                    

Request lagu untuk Chapter ini : Cokelat Biru - Giorgino.

🌻🌼🌻

" kamu tampan,jenaka pula. "

----

Beberapa tahun yang lalu...

Seorang gadis tengah sibuk menuliskan moment-momentnya dengan tinta hitam yang ia genggam,Bintang tersenyum setiap membaca setiap bait kata yang ia tuliskan seolah hari ini adalah hari yang sangat bahagia untuknya setelahnya ia memeluk buku Diarynya sambil memejamkan matanya

" sayang banget kayaknya jadi pengen deh jadi Diarynya hehe... " ujar seseorang yang reflek membuat Bintang membuka matanya dan di detik berikutnya ia terkejut melihat siapa yang baru saja datang menganggunya,Bintang memutarkan bola matanya jengah lagi dan lagi Langit yang menghampirinya apa lagi yang akan ia tunjukkan pada Bintang?

Langit tersenyum,menampilkan deretan gigi-gigirnya yang rapih melihat itu Bintang langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain,Langit benar-benar membuat hartinya marathonan

" gue bawa gitar " ujarnya sambil mengangkat gitarnya setinggi-tingginya Bintang hanya meliriknya tanpa minat dan kembali menulis di buku Diarynya mengabaikan Langit seolah Langit bukan manusia

Langit mengerucutkan bibirnya dan mengerutkan keningnya satu pikiran jahil mulai melintas di pikirannya ia menarik Diary Bintang dan mengangkatnya tinggi-tinggi membuat Bintang mau tak mau ikut berdiri dan berusaha meraih buku Diarynya yang masih di genggaman Langit

" dengerin gue dulu makannya " ujar Langit mencoba menawarkan,Bintang menghela napasnya kasar dan memutar bola matanya terlihat bahwa Bintang kesal setengah mati dengan Langit namun entah mengapa Langit justru terkihat bahagia melihat raut wajah Bintang yang memerah

" buku gue.. " rengek Bintang sambil mengangkat kedua tangannya mencoba meraih bukunya lagi namun Langit kembali menjauhkannya sejauh-jauhnya dari jangkauan Bintang membuat Bintang duduk dengan perasaan kesal

" dengerin dulu,gue mau nyanyi nih khusus buat lo " ujar Langit dengan rasa percaya dirinya ia mulai meraih gitarnya dan mengerutkan keningnya terlihat sedang berpikir

Bintang yang sadar Langit masih diam memutuskan untuk melirik malas, " kenapa diem? " tanyanya jutek

Langit nyengir, " lagi inget-inget kuncinya hehe... maklum baru belajar soalnya " jawab Langit,ia mulai memberi ancang-ancang memulai aktraksinya

Gitar mulai di petik,suara dari setiap kunci yang Langit petik seolah menarik perhatian Bintang,Bintang menoleh menatap Langit yang memainkan gitarnya dengan khidmat Langit mendongak membalas menatap Bintang sontak Bintang langsung mengalihkan tatapannya,Langit tersenyum dan kembali fokus pada gitarnya

" Kamu yang ada di depan mata
Aku ingin terus menatapmu
Karena senyum tawa
Yang terlalu lama kau simpan...

Aku terpana terbawa suasana
Yang ada di malam itu
Kau yang kulihat dari banyaknya
Kaum Hawa...

Cukup berdua dan kita tinggalkan dunia
Yang terasa hampa
Tanpa membawa segala rasa
Yang pernah ada di hatiku....

Kamu.... rotan yang dijadikan bangku
Ingin membuatku
Terduduk diam merasakan kenyamanan....
Bagai bara yang ada di dalam tungku
Tidak pernah mati seperti cintaku....

Langit melirik Bintang yang meliriknya dengan malu-malu,kedua sudut bibir Langit melengkung membentuk senyuman manis,ia kembali fokus dengan liriknya

LANGIT [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang