3408 words => 2 Chaper // hope u like it!🖤
---
" akhirnya kita bertemu lagi,Bintang. " ucap suara berat dari sisi ranjang,Bintang membuka matanya perlahan ia masih belum bisa banyak gerak,badannya masih lemas bahkan darah yang sudah mengering di seluruh baju dan tubuhnya belum juga di bersihkan
Bintang memiringkan kepalanya dan sedikit memicingkan matanya untuk melihat siapa orang di balik kegelapan itu,yang hanya bisa ia lihat adalah lelaki berjas hitam dengan tubuh atletis menggunakan topeng di wajahnya,pria itu melangkah maju suara ketukan sepatunya menggema di ruangan,kedua mata Bintang mengikuti pergerakan orang itu hingga akhirnya terhenti tepat di sampingnya
Bintang melirik lelaki berjas dengan topeng yang ia kenakan berdiri di sampingnya,ia mulai sedikit ketakutan tanpa ia sadari kedua tangannya sudah terkepal di bawah selimut ia menyayangi kondisinya yang belum bisa banyak gerak sedangkan saat ini ia hanya ingin menendang wajah Mars.
Ya,Bintang yakin lelaki di balik topeng itu adalah Mars.
Lelaki itu menyeringai di balik topengnya melihat raut wajah Bintang yang menahan takut,saat tangannya bergerak menyentuh topeng yang ia gunakan bermaksud ingin membuka topengnya Bintang langsung mengalihkan pandangannya membut lelaki itu mengurungkan niatnya dan kembali menurunkan tangannya
" kenapa? Takut sama gue? Gue gak akan nyakitin lo " ujar lelaki misterius
Bintang menatap kedua kakinya yang terbalut selimut dan mencoba menggerakannya,kakinya mati rasa. Bintang memejamkan matanya,seolah di sihir Bintang tidak bisa melakukan apapun selain menangis dalam diam,suara isakan tangisnya menggema membuat lelaki yang berdiri di sampingnya mengepalkan kedua tangannya
" jangan nangis! " ucap lelaki itu dengan datar
Bintang semakin terisak dan terus-terusan terisak mau tidak mau lelaki itu maju selangkah dan meraih salah satu sisi besi ranjang dan menggoyangkannya membuat tangisan Bintang semakin pecah
" jangan nangis! Gue bilang jangan nangis! " bentaknya
Bintang menghentikan tangisannya bersama kepalanya yang sakit akibat terbentur besi ranjang,ia menetralkan deru napasnya sedangkan lelaki itu perlahan menggerakan lengannya untuk membuka topengnya,Bintang hanya meliriknya sejujurnya ia juga penasaran juga takut dengannya ia tak pernah tau apa orang ini baik atau bahkan sebaliknya?
Perlahan tapi pasti,lelaki itu mulai menunjukkan dagunya,hidungnya kemudian membuka seluruh topengnya,Bintang membelalak ketika melihat seseorang yang berdiri di sampingnya rasanya seperti ingin menghilang dari bumi,matanya mulai berkaca-kaca tak percaya dengan apa yang ia lihat
" M-Marvel... " cicitnya pelan
Marvel tersenyum manis,ia menatap Bintang dengan sorot mata yang tak bisa ia jelaskan
" kita ketemu lagi " ujar Marvel,nadanya sangatlah manis membuat Bintang semakin muak dengannya
" ke-kenapa harus lo? " tanya Bintang yang sudah tak bertenaga
Marvel mendekat ia meraih sebelah tangan Bintang dan mengecupnya lembut Bintang segera menyingkirkan lengannya dan menatap Marvel dengan tajam
" apa mau lo? " tanyanya sinis
Marvel menyeringai, " simple,jadilah pengantinku maka akan ku jadikan kau ratuku jika kalau tidak.. maaf,jika aku sudikit bermain dengan orang-orang terdekatmu " ujarnya masih dengan senyuman manis palsunya
Bintang meneteskan matanya,ternyata selama ini Marvel memendam rasa padanya dan entah bagaimana caranya ia bisa mengetahui keberadaannya dan menemukannya lalu berbuat nekat seperti ini
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [✔]
Teen Fiction[Beberapa Part Belum di Revisi] ❝ 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳, 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶. ❞ [LANGIT] - 𝘖𝘰𝘩 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯 & 𝘉�...