volume 3.8

1.3K 88 1
                                    

Aletta mempercepat langkahnya menuju garasi,setelah mendapat sederet pesan dari Bintang mampu membuat kecepatannya bertambah berkali lipat

Bintang Alana = sori mendadak,hari ini gue berangkat ke Amerika tepat jam 10 pagi,see u.

jantungnya bergemuruh takut jika saja ia telat barang semenit maka ia akan kehilangan Bintang,matanya tak pernah berhenti melirik arloji yang melingkar di tangan mungilnya sekarang jam setengah 10 bahkan ia belum sempat mengabari Maminya untuk mengejar Bintang yang kemungkinan besar sudah berada di bandara

Aletta Natasya = gue otw skrg jg.

Tiba-tiba tangannya berhenti mengetik,ia teringat seseorang

Langit tau gak,ya?

----

" acara mulai 5 menit lagi sedangkan kita belum dapet kabar apapun dari Bintang " ujar Widy frustasi,berkali-kali ia menghubungi Bintang namun tidak ada hasil,Bintang menghilang.

Tanpa ba-bi-bu Langit berdiri mengambil jaket jeans untuk menutupi jas yang ia kenakan kemudian berlari keluar beberapa suara melengking menyebut namanya ia hiraukan,masa bodoh dengan Bu Farah yang akan menghukumnya karna Bintang adalah prioritasnya.

Di ujung koridor matanya menangkap sosok Dion yang sedang bercakap dengan seorang gadis yang tidak Langit kenal namun ia yakin gadis itu adik kelas mereka,tanpa aba-aba ia menyambar kunci mobil Dion membuat Dion berdecak kesal namun enggan mengusul karna melihat wajah Langit yang sudah merah padam menahan emosi.

Di tenggah jalan menuju perkiran mobil,tangannya bergerak mengambil ponsel di balik jasnya untuk sekedar mengecek balasan atau pesan yang penting,berharap ada nama Bintang namun nihil,jari-jarinya mengetikkan sebuah pesan untuk seseorang kemudian ia mempercepat langkahnya menuju parkiran mobil

Langit Alvaro = Al,gue traktir lo ayam Mcd kalo lo kasih tau gue kabar Bintang.

Aletta Natasya = Bandara. Jam 10 dia berangkat ke Amerika.

Mata Langit melebar sempurna,jantungnya berdetak lebih kencang,kakinya mendadak lemas,apa maksudnya?

Ia mengumpat dalam hati karna kemacetan di daerah ibu kota,matanya terus melirik arloji di pergelangan tangannya,mulutnya melafalkan doa agar kemacetan ini segera berakhir dan akhirnya selang beberapa menit jalanan kembali normal namun tidak menutup kemungkinan tidak terjadi macet lagi,Langit mempercepat laju mobilnya sampai akhirnya ia berhenti di bandara Soekarno-Hatta.

Matanya menyapu keseluruh penjuru berharap sosok yang ia hatapkan ada di hadapannya,Langit berlari kesana-kemari untuk mencari keradaan Bintang maupun Aletta

Ya,Aletta

Langit Alvaro = gue udah di bandara,lo dimana?

Aletta Natasya = terlambat,Bintang udah pergi.

Mendadak seluruh badannya kehilangan energi,kaki Langit lemas,jantungnya berdetak lebih cepat,ia terlambat. Langit sudah kehilangan Bintang,ia melirik arlojinya yang menunjukkan tepat pukul 11 yang artinya Bintang sudah meninggalkannya dari satu jam yang lalu, Langit berbalik hendak meninggalkan bandara namun sekali lagi ia berbalik untuk memastikan Bintang sudah tak lagi di sisinya

Aletta Natasya = ke kafetaria,ada yang mau gue omongin.

----

" Bintang,kamu yakin sama pilihan kamu saat ini? " tanya Bunda yang sedari tadi melihat putri semata wayangnya melamun menatap jalanan di luar jendela dengan sorot mata sendu

LANGIT [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang