volume 3.4

1.4K 94 4
                                    

Setelah beberapa bulan Langit di rawat di rumah sakit yang seperti neraka dunia ketiga setelah rumah dan sekolah akhirnya ia bisa membebaskan dirinya,menghirup udara yang sudah sekian lama tak ia hirup

" Lan,gue nitip Bintang sebentar ya,gue ada urusan " ucap Langit sambil memakaikan jaket kulitnya kemudian ia mengambil kunci mobilnya

" tumben,Lang? Ada urusan apa? " tanya Bulan sambil melangkah mendekati Bintang yang sedang makan di ruang tamu rumah Bulan

Ya,sejak kejadian itu Langit tidak pernah pulang ke rumahnya ia lebih memilih untuk tinggal sementara di rumah Bulan setelah itu ia akan berusaha mencari tempat penginapan untuk dirinya sendiri agar tidak terus-terusan merepotkan sahabat kecilnya

" tolong jagain Bintang aja,gue duluan "

" Tang,duluan ya. Bulan jangan digigit, dagingnya gak ada ntar kalo lo gigit yang ada lo ga kenyang "

" SETAN! " bentak Bintang,murka.

Langit hanya memperlihatkan deretan gigi-giginya yang putih, " Lan,Bintang kasih apa aja deh biar kenyang lo kasih tulang juga gapapa " ucapnya kepada Bulan yang hanya di balas gelengan dari Bulan

Dikira Bintang itu anjing kali ya?

" BALIK LO KE HABITAT LO SEKARANG JUGAAAA! " teriak Bintang histeris

Sungguh,Bintang ingin Langit menghilang saat ini juga!!!

Melihat Bintang yang tanduknya mulai tumbuh Langit segera lari sekencang-kencangnya sambil terbahak melihat wajah Bintang yang memerah

" Lang "

Di sela-sela tawanya ia memutarkan badannya matanya berbinar melihat siapa yang datang menemuinya,sungguh saat ini Langit ingin menendang wajahnya hingga ke afrika setelah kejadian kemarin Langit tidak pernah melihat orang ini lagi

" woi,kemane aja lo! " sahut Langit sambil bersalaman ala cowok

" sorry,baru bisa jenguk lo hari ini btw gimana keadaan lo,bro? " tanya Dion sambil menatap Langit dari atas kebawah

" santai,udah baikan kok ini,kemana aja lo? " tanya Langit lagi

Dion tersenyum simpul, " biasa,nemenin bokap "

Langit mengangguk,ia mengerti bagaimana kondisi kesehatan Ayah Dion, " oh,sorry ya gue gatau "

" gapapa santai " balas Dion sambil menepuk bahu Langit sekali

" anak-anak gimana kabarnya? "

" lusa katanya sih pada mau jengukin lo,katanya mereka juga udah hubungin lo tapi handphone lo gak aktif ya? "

Langit tertawa kecil, " kebanyakan katanya lo ah "
" iya,gara-gara si Marsialan hape gue jadi kena imbasnya juga " tambahnya

" miris amat idup lo,bro " cibir Dion sambil menyunggingkan senyuman miring

Langit ikut tersenyum miring, " ya gitu lah kira-kira "

Dion mengernyitkan dahinya, " btw,mau kemana lo? Rapih bener " ia memperhatikan Langit dari atas hingga bawah yang terlihat sangat rapih

Langit menepuk pelan dahinya,ia baru teringat sesuatu, " oh iya astaga... gue lupa,ada yang harus gue urusin "

" tumben " heran Dion

" anjing amat ya,semuanya aja bilang gue tumben kaya gue ga pernah sibuk aja " ucap Langit sambil terkekeh

Dion ikut terkekeh, " lah kerjaan lo molor terus anying,baru sekarang gua liat lo sibuk sama urusan "

LANGIT [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang