" Tolong ajari aku cara melampiaskan rindu tanpa harus bertemu."
-🕊-
Marvel menghampiri Bintang yang masih terbaring di atas ranjang dengan menyunggingkan senyuman anehnya,Bintang masih meronta-ronta berharap ikatan yang melekat pada kedua tangan dan kakinya terlepas namun hasilnya tetap tak berubah selalu nihil.
"Lepasin gue,sialan! " bentak Bintang,sampai sekarang ia masih tak percaya jika yang di hadapannya itu Marvel. Sahabat baiknya di Amerika,namun mengapa semuanya seperti ini
Apa salah jika Bintang beranggapan bahwa keluarga Abraham adalah keturunan iblis? Mereka selalu menyiksa orang hanya untuk kepentingan perasaannya tanpa memikirkan perasaan yang disiksa dengan tidak berperikemanusiaan.
Marvel hanya menyeringai lebar kemudian tangannya bergerak untuk mengelus lembut puncak kepala Bintang dengan gerakan perlahan,matanya menatap Bintang nyalang, " gue pasti lepasin lo kalo lo mau ngelakuin beberapa hal buat gue " bisiknya tepat di kuping Bintang membuatnya bergidik ngeri,ia baru tahu sisi lain dari seorang Marvelano Abraham.
Bintang membalas menatap Marvel dengan sengit,ia menaikan dagunya memantang, " coba kita liat sejauh apa seorang Marvelano Abraham bertindak,gue gak akan pernah ngelakuin apapun yang lo mau. " jawabnya setelah itu ia kembali memberontak namun hasilnya tetap sama,
Marvel tertawa keras bahkan sampai mendongak ia kembali menatap Bintang meremehkan,ia kembali mendekatkan tubuhnya pada Bintang dan mendekatkan bibirnya pada telinga Bintang membisikan sesuatu yang mampu membuat pupil mata Bintang melebar bahkan hampir keluar dari tempatnya
" nyawa temen-temen lo ada di tangan lo,gue bisa bunuh siapapun untuk bisa dapetin apapun yang gue mau,pilihannya cukup mudah so... "
" yes or yes? "Marvel menjauhkan wajahnya ia memandang Bintang yang mulai menunjukkan raut cemas,panik dan sebagainya,intinya Bintang tidak bisa tenang ucapan Marvel terlalu membuat dirinya terasa serba salah,Bintang menunduk dan lagi ia hanya bisa menangis dalam diam
Marvel memandang heran Bintang yang menunduk berkali-kali bahunya naik turun,Marvel memiringkan kepalanya dan mendekat meraih bahu Bintang agar Bintang membalas menatapnya
Bintang mendongak menatap Marvel dengan air mata yang masih mengalir di pipinya,ia menatap Marvel memohon untuk tidak memaksanya melakukan hal yang ia benci dan akhirnya Marvel melemah ia tak bisa melihat Bintang menangis di hadapannya namun hatinya sudah menghitam apa yang ia mau harus ia dapatkan.
" menikahlah dengan gue " ujarnya dengan tatapan yang berubah menjadi sendu
Jantung Bintang kembali berdegub kencang ia memandang Marvel dengan rasa keterkejutannya,air matanya kembali keluar ia tak bisa menahan semuanya,ia benci hari ini.
Dan untuk pertama kalinya ia ingin mati di tempat saat kecelakaan pesawat itu menimpanya.
" menikah sama gue dan gue buat lo jadi perempuan terbahagia di dunia. cukup dengan gue,lo bisa dapetin hidup yang layak dan-- "
" lo pikir selama ini hidup gue gak layak? Lo yang gak layak! Lo gak layak untuk hidup,seharusnya lo mati,Marvel! " teriak Bintang,dadanya naik turun,emosinya meledak,ia tidak bisa menetralkan emosinya,kedua tangannya terkepal erat.
Marvel tersentak dengan ucapan Bintang,ia memundurkan badannya berjalan sambil mengepalkan kedua tangannya dan meninju tembok kokoh yang sudah berdebu tak peduli sudah sebanyak apa darah yang mengalir dari lengannya,ia berbalik menatap Bintang dari atas sampai bawah dan mempercepat langkahnya untuk mendekat, " gue bunuh Langit sekarang juga! " bisiknya dengan mata melotot ke arah Bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [✔]
Novela Juvenil[Beberapa Part Belum di Revisi] ❝ 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳, 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶. ❞ [LANGIT] - 𝘖𝘰𝘩 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯 & 𝘉�...