JANGAN LUPA TINGGALIN KOMEN SAMA VOTE YAA
Follow instagramku: chocodelette.
Thankyou😘Hati gue belom siap buat nerima orang baru, luka lama aja belom sembuh.
-Dendi
Dangerous Woman: Yogaaa, besok Ucil nikah!
Udah berkali-kali Dendi bilang, nama temen kecilnya itu Ucok-bukan Ucil. Si Mama mah ngga ngerti-ngerti.
Dangerous Woman: Kamu musti pulang ke rumah nanti malem
Dangerous Woman: Bawa calon mantu
Dendi ngga konsen kerja, getaran ponsel karena SMS masuk dari Mamanya ngga berhenti. Dia baca, tapi males buat ngebalesnya. Udah seminggu terakhir Mamanya nanya-nagih pake maksa dia buat bawa calon mantu buat Mamanya. Bikin sebel sendiri, emangnya ngga cukup apa punya tiga anak perempuan? Buat apa tuh punya mantu perempuan lagi.
Ponselnya bergetar lagi, kali ini bukan SMS lagi. Telpon masuk dari Dangerous Woman membuatnya mau ngga mau musti angkat.
"Yes, My Queen?"
"My Queen-My Queen," sewot Mamanya diujung telpon. "Kamu udah baca SMS dari Mama belom?"
"Mana? Ngga ada SMS masuk, salah nomer kali," jawab Dendi asal.
Tiba-tiba suara tangisan kecil terdengar oleh Dendi. Mamanya menangis-walaupun ia tau ini cuma drama ala ibu-ibu yang udah ngebet buat nikahin anaknya-tapi dia masih ngerasa ngga enak.
"Kamu mau Mama mati dulu baru nyesel ngga nikah?"
"Meninggal, Ma, bukan mati."
"Den ... Mama serius," nafasnya mamanya terdengar memanjang. "BAWA PACAR KAMU, ATAU NGGA KAMU MAMA KEBIRI," teriak Mamanya.
"Buset!"
Telpon dimatikan secara sepihak, Dendi memegangi kupingnya yang langung pengang setelah diteriakki sang Mama. Setelahnya, ia memijat pelipisnya, bingung harus gimana. Gebetan aja ngga punya, apalagi pacar. Terus besok harus bawa siapa ke nikahan Ucok?
KAMU SEDANG MEMBACA
PFS [1] : Double "D" ✅
Fiction généraleTentang Dendi Paramayoga yang mencoba menjalani hidup dengan luka yang masih terbuka dan masih menyimpan rasa pada mantannya yang sudah menikah. Tentang Dyvette Pastika yang menyimpan rasa sejak lama pada Dendi. Tentang keduanya yang mengisi hidup m...