Selamat malam! Ayo sebelom bobo baca Dendi-Dyvette dulu, siapa tau mimpi indah😁😁
Jangan lupa jejaknya💕
Follow instagramku: chocodelette.
Thankyou😘Anjrit! Bisa luntur iman gue kalo dapet godaan kaya gini terus.
-Dendi-
Dendi berjalan cepat meninggalkan Dyvette dan Jason. Tubuhnya menggigil karena ia baru menceburkan dirinya ke kolam renang hampir jam dua belas malam. Ia sendiri ngga habis pikir dengan jalan pikiran perempuan yang akhir-akhir ini sering mengganggu harinya di kantor.
"Mas Dendi, tunggu."
Dendi menoleh sebentar, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamarnya yang terletak di lantai dua. Sedangkan kamar perempuan terletak di lantai bawah.
"Mas, aku mau ngomong."
"Iya." Dendi tetap melanjutkan langkahnya, kali ini lebih cepat. Sampai ia di depan kamarnya, kamarnya terkunci membuatnya menggeram.
"Mas, aku mau ngomong dong."
Lengan Dendi dipegang oleh Dyvette, membuatnya ngga bisa menghindar. Sedangkan hatinya lagi dongkol melihat Jason yang jalannya lama banget karena sambil main handphone.
"Iya, nanti ya." Dendi mencoba memberi pengertian. "Son, buruan dong jalannya."
"Kenapa sih buru-buru amat?" tanya Jason dengan santainya. "Itu Dyvette mau ngomong kali, dengerin dulu."
Dendi benar-benar kesal. Pada ngga tau apa kalau dia gampang sakit. Kalau dia sakit pas lagi jalan-jalan gini kan ngga enak. Udah jauh dari rumah, ngga bisa istirahat dengan tenang. Mana besok dia musti ketemu sama Caesar sama Deana.
"Kunci Son, buru!"
"Mas, aku cuma mau ngomong bentar aja kok."
"Iya, nanti ya." Dendi mengulang pernyataan. "Saya kedinginan banget ini, mau ganti baju."
KAMU SEDANG MEMBACA
PFS [1] : Double "D" ✅
Ficción GeneralTentang Dendi Paramayoga yang mencoba menjalani hidup dengan luka yang masih terbuka dan masih menyimpan rasa pada mantannya yang sudah menikah. Tentang Dyvette Pastika yang menyimpan rasa sejak lama pada Dendi. Tentang keduanya yang mengisi hidup m...