Tentang Dendi Paramayoga yang mencoba menjalani hidup dengan luka yang masih terbuka dan masih menyimpan rasa pada mantannya yang sudah menikah.
Tentang Dyvette Pastika yang menyimpan rasa sejak lama pada Dendi.
Tentang keduanya yang mengisi hidup m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disaat orang-orang mengangumi Artis Hollywood, gue malah mengagumi sahabat gue. Catet, kagum, bukan cinta!
-Dendi-
Tadi pagi Dokter yang cukup tua datang dan menanyakan pertanyaan yang sama dengan yang kemarin dokter agak muda tanyakan. Dokter itu datang beramai-ramai dengan empat dokter muda lainnya. Membuat Dendi takut.
Oh iya, keadaanya hari ini sudah sangat membaik. Tangan dan kaki kirinya sudah bisa digerakkan semua, namun memang masih sangat lemah dan gemetar, tapi kata Dokter itu udah kemajuan yang bagus.
Kini sudah hari ketiga Dendi di rawat. Hari ini Alia dan Bintang yang datang menjenguk tanpa ditemani suami-suami mereka.
Dendi bingung, kakak-kakaknya ini mau menjenguk dia apa mau ngobrol sama tunangannya? Karena nanya pertanyaan yang basi banget ngga sampe lima menit terus mereka duduk dan ngobrol dengan asik sama Dyvette.
Dendi merasa diabaikan.
Kebetulan Caesar lagi pergi makan siang bareng Deana.
"Mba ngga bawa apa-apa?" Dendi akhirnya bertanya itu demi memecah rasa bosannya.
"Tadinya bawa, tapi Mba balikin ke mobil."
Dendi manyun. Iklas apa engga sih mau ngasih sesuatu kok malah ngga jadi. "Bawa apa?"
"Mekdi, tapi tadi Mba ketemu Caesar, katanya kamu ngga boleh makan selain yang dikasih dari rumah sakit, jadi Mba masukin mobil lagi."
Dendi sukses makin manyun. Padahal dia paling suka makan burger dari situ, ayamnya dia juga suka walaupun dia lebih suka merek satunya sih, terus es krimnya dia juga suka. Dia pecinta junk food.
"Bawa sini sih Mba, pelit banget." Dendi menggerutu.
"Ngga boleh, kamu tuh."
Dendi bersumpah dalam hatinya, nanti waktu Caesar datang, dia bakal marah-marah. Enak aja Caesar merampas kebahagiaan duniawinya.
Di kasurnya pun, Dendi mengetikkan pesan makian untuk sahabatnya. Yang didominasi dengan menggunakan tangan kanan.
Di tempatnya, Dendi bisa mendengar obrolan kakak dan tunangannya. Itu juga membuatnya ingin marah-marah.
"Kamu nungguin Yoga terus-terusan?" Itu Mba Alia yang nanya.
"Ngga Mba, yang nonstop jagain mah Mas Caesar, Avi cuma dateng jam makan siang sampe jam makan malem.
"Caesar baik amat sama dia." Dendi melihat Bintang tengah menunjuknya. "Mba mah males jagain Yoga, dia kan rewel kalo lagi sakit."
Dendi kesal. Rasanya ia ingin kedua kakaknya cepat pulang. Selain karena ngga ada faedahnya kakaknya datang selain mau buang uang buat beli bensin sama bayar tol, kehadiran kakaknya juga membuat perhatian Dyvette teralihkan dari dirinya. Udah gitu bukannya ngasih semangat, malah ngejulid lagi.