part depan epilog ya hihihi
1000+ votes lagi? wkwkwk
Yang banyak orang ngga tau impian terbesar gue itu menikah. Dan banyak juga yang ngga tau kalo ketakutan terbesar gue pun menikah.
-Dendi-
Taman belakang salah satu hotel mewah di Jakarta malam itu begitu ramai dan indah. Taman itu di dekor dengan banyak lampu berwarna warmwhite.♪ I met you in the dark, you lit me up, You made me feel as though I was enough, We danced the night away, we drank too much, I held your hair back when You were throwing up. ♪
Antrian panjang menuju pelaminan buatan di iringi lagu Say You Won't Let Go. Iya, pernikahan Dendi dan Dyvette. Tadi pagi mereka melangsungkan pemberkatan nikah dan malamnya dilanjutkan resepsi.
Dendi mah enak ngga nyiapin apa-apa buat pernikahannya yang cepat ini. Dendi baru dua belas hari yang lalu keluar dari rumah sakit, kata dokter musti bedrest selama satu minggu – tapi dia udah kepengen nikah banget. Jadi, ketiga kakaknya yang menyiapkan bareng sama Dyvette.
Dendi ngebet nikah karena dia takut kehilangan orang yang dia cinta lagi, mungkin awalnya dia sempet takut buat nikahih Dyvette. Takut kalo tunangannya itu sekedar pelariannya, takut kalo hatinya sebenernya masih buat Dinda, takut kalo suatu saat nanti tunangannya – yang sekarang udah jadi istrinya – itu ninggalin dia.
Tapi, kesabaran, kerelaan hati, dan ketelatenan Dyvette bikin Dendi yakin kalo segala ketakutannya ya emang sekedar ketakutan aja. Buktinya, waktu dia ketemu sama Dinda – yang dia kuatirin itu perasaan Dyvette dan hal yang bikin dia salut sama Dyvette adalah perempuan itu ngga ninggalin disaat titik terendah.
Simpelnya, kalo Dendi di posisi Dyvette waktu itu, belum nikah terus musti nungguin, ngejagain dan ngerawat orang yang sakit stroke yang beberapa hari cuma bisa tiduran di kasur, dia mungkin ngga kuat dan memilih buat pergi.
Tapi Dyvette ngga pergi. Dia tetep setia. Itu yang bikin Dendi terharu sekaligus bahagia karena diperemukan sama perempuan sebaik Dyvette.
"Lo brengsek sih kalo cewek sebaik Avi ngga lo nikahin." Itu kata Caesar waktu boy's talk di rumah sakit.
♪ I knew I loved you then, but you'd never know 'cause I played it cool when I was scared of letting go, I know I needed you, but I never showed, but I wanna stay with you until we're grey and old, just say you won't let go, just say you won't let go. ♪
Senyum bahagia di wajah Dendi dan Dyvette sejak resepsi di mulai – dua jam yang lalu - belum hilang. Membuat semua tamu yang datang pun merasakan kebahagiaan pasangan ini.
"Cie akhirnya kawin." Jason cengengesan sambil menjabat tangan Dendi.
"Nikah Son," koreksi Elvi – istri Jason yang lagi hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PFS [1] : Double "D" ✅
General FictionTentang Dendi Paramayoga yang mencoba menjalani hidup dengan luka yang masih terbuka dan masih menyimpan rasa pada mantannya yang sudah menikah. Tentang Dyvette Pastika yang menyimpan rasa sejak lama pada Dendi. Tentang keduanya yang mengisi hidup m...