Will you be My Valentine?
-Dendi-
Dyvette dan Dendi menjalankan aksi diam selama dua hari. Tugas yang dikasih sama Dendi pun dikerjakan Dyvette dengan bantuan Jason. Dyvette ngga mau ngomong sama Dendi.
Dan selama dua hari ini hati Dendi ngga tenang, kepengen ngobrol sebenernya, tapi bingung musti mulai duluannya gimana.
Bukan gengsi loh ya, bingung.
Sampai pagi ini, waktu Dyvette sampai di kantor, seisi kantor lagi heboh karena senang mendapat coklat di mejanya. Hari ini tanggal 14 februari. Orang bilang, ini hari kasih sayang.
Jason menghampiri kubikal Dendi sambil makan coklat. "Den, coklatnya ada lagi ngga?"
Dyvette melirik sedikit, lalu memperhatikan mejanya yang rapih dengan tumpukan berkas. Ngga ada coklat di mejanya. Membuatnya manyun. Misalkan dikasih pun kemungkinan dia ngga makan karena takut gemuk, tapi kan yang ngasih dan momennya yang bikin berkesan.
"Abis lah."
Jason menggerutu. "Pilih kasih, yang lain dikasih coklat mahal, gue cuma dikasih black thunder, yang kecil terus cuma sebiji lagi."
Dendi tertawa.
Yang Jason maksud mahal itu coklat yang harganya di atas 15.000 ya. Sebenernya untuk Jason dan Dendi itu ukurannya murah. Tapi kalo dibandingin sama coklat yang Jason terima, coklat yang lainnya terhitung mahal.
Buat yang belum tau, coklat black thunder itu keluaran dari Delfi tapi harganya cocok sama kantong yang kaya martabak hits, tipis kering. Yang ukuran kecil harganya 2000 doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PFS [1] : Double "D" ✅
General FictionTentang Dendi Paramayoga yang mencoba menjalani hidup dengan luka yang masih terbuka dan masih menyimpan rasa pada mantannya yang sudah menikah. Tentang Dyvette Pastika yang menyimpan rasa sejak lama pada Dendi. Tentang keduanya yang mengisi hidup m...