04
------------------------
"Arghhh malu malu malu!!" Pekik Regita kesal sambil menghentak hentakan kakinya.
Bundo cekikikan melihat Regita. Sangat menyenangkan ketika dia berhasil mempermalukan sahabatnya. Terlebih lagi melihat muka Regita yang merah bak kepiting rebus. Ahh, sangat menggemaskan.
Bundo menaiki scoopy kuning milik Regita yang terparkir tak jauh dari tempat tadi. Bundo membawa motor tersebut keluar parkiran. Sedangkan Regita menunggu didepan parkiran dengan wajah yang masih kesal.
Kalau kalian bertanya mengapa bukan Regita yang membawa motor tersebut. Jawabannya adalah dia hanya bisa mengendarai motor ditempat yang luas seperti jalan raya. Maklum Regita baru bisa membawa motor sekitar dua sampai tiga bulanan. Kalau di jalan kecil seperti ini, entah mengapa motor yang dia bawa jadi oleng. Seperti otaknya, oleng.
Bundo kini sudah ada dihadapannya dengan cengirnya kuda. "Bund, kalau mau kerasukan jangan ajak aku dong!" Protes Regita,"malu tahu."
"Biasanya juga malu maluin!" Bundo bersedekap diatas motor, kaki cukup kuat untuk menopang motor tersebut.
Bundo masih setia cengengesan mengingat kejadian tadi. Dimana Regita yang terpaksa naik panggung dan berjoget diatas sana.Melihat Bundo nya cengengesan Regita semakin kesal. "Sekarang mau apa?" Tanyanya ketus.
"Mau jual loe!" Dengan refleks Regita memukul pundak Bundo. "Tadi banyak om om yang tertarik sama loe, git!" Bundo menaik turunkan alisnya.
"Ihhh Bundo, sekarang mau jadi mucikari?" Tanyanya asal.
"Boleh deh boleh. Biar gue dapet du.." Saat bunda akan mengeluarkan suara kembali Regita memotongnya.
"Bundo jam satu kan ada kelas!" Mengingat itu Bundo menegang dan melirik jam tangannya. Sekarang pukul 12.30. perjalanannya menuju kampusnya sekitar 25 menit. Dengan waktu tersebut dipastikan Bundo akan datang tepat waktu. Dia menepuk jidatnya. Saat mengingat dia belum shalat, ditambah perutnya yang tiba tiba mules.
Gawat! Pekiknya dalam hati.
Bundo menyalakan mesin motornya, "naik, Git!"
Regita memakai celana sehingga saat menaiki motor dia tidak mengalami kesulitan. Tanpa disuruh Regita memeluk Bundo. Dia takut kalau nanti Bundo mengebut karena dia tidak berpegangan dia bisa terjengkang kebelakang.
Bundo tak memperdulikan Regita yang memeluknya. Walau dia akui itu sangat membuatnya geli. Dia menancapkan gas, berlalu meninggalkan tempat tersebut.
"Giiiaaaaaaaaa..."
Bundo melihat di kaca spion. Mas ganteng. Dia yang tadi berada didepan Regita saat makan. Bundo melihat pinggangnya yang kini tak dipeluk lagi. Bundo kembali melihat ke kaca spion melihat Regita yang menunduk dengan wajahnya yang pucat.
Nama itu...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Non Invitato
Teen FictionRegita, anak kos yang memiliki kebiasaan unik yaitu datang ke acara orang tanpa di undang. Menurutnya itu tidak jadi masalah asal si empunya acara tak mempersoalkan. Dan, untungnya dia selalu diterima secara terbuka. Tapi berbeda dengan malam ini. D...