"Ayo kita kemushala sayang," ucap Hanum mengajak Allya.
"Tante, Allya ngga mau ikut. Allya kan ngga bisa ngaji, malu tante," sahut Allya.
"Ngapain malu? Disana kita sama-sama belajar kok."
"Allya takut, tante."
"Gausah takut, ada tante dan Miftah yang bakal jaga kamu disana."
"Tante! Jangan bawa nama anak tante."
"Kenapa?"
"Allya garam kalo inget muka dia!"
"Geram sayang, garam mah bahan dapur."
Hanum menarik Allya untuk ikut bersamanya menuju mushala. Disana sudah banyak santriwati yang siap untuk mengaji.
"Tante? Allya pulang aja ya? Malu tu ditatap sama yang lain. Hehehe," kekeh Allya.
"Kalo belajar ngga ada kata malu, Allya. Ayo masuk," ucap Hanum.
Santriwati menatap kearah Allya.
"Inikan perempuan yang ga tau diri tadi."
"Ini cewe yang ngga sopan sama ustadz Miftah kan?"
"Iya-iya, kok dia sama ummi ya?"
"Wah! Trending topic ininih!"
Ya seperti itulah desas-desis santriwati yang melihat dirinya berjalan dengan Hanum, ibunya Miftah.
"Ummi," ucap seorang perempuan sambil menyalami Hanum.
"Nak Naila, apa kamu melihat Miftah?" tanya Hanum.
"Bang Miftah didepan, ummi. Biasa ngajar iqra."
"Oh, yasudah. Makasih ya."
Hanum menarik kembali tangan Allya untuk mengikutinya. Allya hanya pasrah, ia ikut kemana saja asalkan bersama Hanum.
"Bang," panggil Hanum.
Miftah yang tengah duduk diantara anak-anak kecil itupun bangkit dan menghampiri Hanum.
[Duh! Ni bapak ada terus ya? Disini ada, disana ada! Zebel gue!]
"Abang bisa ngga ngajarin Allya ngaji?" ucap Hanum. Spontan Allya membuka mulutnya. Daebak!
"Oh, bisa mah."
"Allya, kamu duduk didekat Miftah ya? Tante mau kesana dulu," ucap Hanum mencium kening Allya. Hanum meninggalkan Allya yang tengah berdiri mematung.
"Ayo duduk, jangan diem aja," sindir Miftah.
Allya mendengus sebal. Ia pun duduk disamping Miftah. Andai ia bisa pulang ke Jakarta detik itu juga mungkin akan dia lakukan. Tapi apalah daya, ini sudah keputusan bulat orangtuanya.
"Jangan dekat-dekat sama saya, geser dikit," ucap Miftah.
[Heh! Ni cowo bawel amat mulutnya!]
"Kamu mendengar tidak? Geser sedikit," ucap Miftah lagi.
"Iya pak glasses, iya. Selow aja dong, saya dengar kali," ucap Allya sebal. Ia geser sedikit menjauhi Miftah.
"Buka al-qur'an kamu."
Allya diam. Iqra saja ia belum selesai, ingin naik ke qur'an? Ish!
"Kenapa?" tanya Miftah.
"Ngga bisa ngaji, pak," bisik Allya.
Miftah menatap sekilas kearah Allya kemudian ia tersenyum. "Yasudah, kamu dengarkan anak-anak ini mengaji."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ustadz!
Romance#3-hijrahku, Rabu 22 Mei 2019 #2-hijrahku, Jum'at 24 Mei 2019 #1-hijrahku, Jum'at 7 Juni 2019 [UPDATE SESUAI MOOD!] ⚠⚠⚠ZONA BAPER! SEDIAIN GULING DISAMPING! KALI AJA PERLU PELUKAN TAPI PELUKANNYA TIDAK ADA!⚠⚠⚠ Kisah cinta yang dikemas dalam kisah r...