Assalamu'alaikum Ustadz!

17.Tamu

Follow ige author @anitairwn

🌞🌞🌞

[Sibuk banget sih.]

"Besok ulangan, bang. Allya harus belajar giat, biar bisa nyusul abang."

[Yasudah, semangat belajarnya.]

"Abang ngga tidur?"

[Saya rindu sama kamu.]

"Nanti abang ngantuk loh pas dikampus, tidur aja ngga papa."

Miftah sudah seminggu berada diMesir, seminggu itu pula Allya sudah berada dipondok. Ia kesepian, jika dulu ada suami nya yang menyebalkan. Berbeda dengan kali ini, mereka hanya bisa melepas rindu lewat video call.

[Kamu tidur dikamar siapa, sayang?]

"Dikamar abang, ngga usah takut. Allya udah baca kok buku diary abang."

[Hah?! Apa maksud kamu, sayang?]

Allya menampilkan buku itu didepan layar handphonenya. "Abang masih cinta ya sama Naila?"

[Wallahi, Allya. Saya tidak pernah punya buku diary.]

"Tapi ini tu ada dibawah bantal abang, ngga mungkinkan punya orang lain."

Nampak di seberang sana Miftah begitu kebingungan. Sedangkan Allya merasa heran, jika ini bukan punya Miftah lalu punya siapa?

[Dengarkan saya, Allya. Wallahi, itu bukan punya saya. Saya tak pernah menulis diary.]

"Kalo bukan abang lalu punya siapa?"

🌞🌞🌞

"Assalamu'alaikum Allya," ucap perempuan itu.

"Waalaikumussalam, eh kak Naila. Ada apa, kak?" tanya Allya yang sedang berada didepan rumah.

"Ummi Hanum ada?"

"Oh ada, kak. Itu dibelakang."

"Makasih ya."

"Sama-sama, kak."

Naila berjalan menghampiri Hanum, ibunya Miftah. Allya hanya menatap sekilas Naila, mungkin ia ada perlu sana Hanum.

"Allya, mama mau kepasar dulu sebentar ya? Kamu jaga rumah," ucap Hanum bersama Naila keluar dari rumah.

"Iya, ma. Hati-hati dijalan," sahut Allya.

Hanum tersenyum begitu juga dengan Naila. Allya kembali masuk kerumahnya dan masuk kekamar milik Miftah.

"Heh?! Anda siapa?!" ucap Allya terkejut melihat laki-laki tengah tiduran dikasur milik Miftah. Laki-laki itu langsung menatap kearah Allya.

"Eh, astagfirullah. Maaf-maaf, gue tad..." laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ini kamar suami saya."

"Iya, gue tau. Lo istrinya Miftah kan?"

Allya menatap laki-laki itu intens.

[Sok akrab lu bambank.]

"Iya, saya istrinya Miftah. Anda siapa? Kok asal masuk kamar orang aja?!" ketus Allya.