"Oke Miftah, apa harapan kamu terhadap Allya?" tanya Mariam.
"Saya berharap diumur dia yang bertambah dia bisa mandiri, menjadi lebih baik lagi, umurnya berkah dan..." Miftah menarik nafasnya dalam-dalam kemudian ia berkata lagi. "Saya ingin dia menjadi istri saya, melengkapi separuh agama saya, menjadi makmum dan meaamiinkan setiap baiat doa saya dan menjadi ibu dari anak-anak saya. Ullaya Nadzren Aurora, saya Muhammad Miftah Mubarak ingin mengajak mu menikah untuk menggapai ridho Allah. Apa kamu bersedia?"
Allya menarik nafasnya dalam-dalam. "Bismillah... Insya allah, jika Allah mengizinkan saya Ullaya Nadzren Aurora bersedia menjadi istri kamu Muhammad Miftah Mubarak."
Semua orang yang berada diruangan itu langsung mengucapkan hamdalah secara bersamaan.
"Kakak kenapa?" tanya Yusuf ketika acara sudah selesai.
"Apa papa tau tentang bapak glasses mau ngelamar kakak?" tanya Allya.
"Tau."
"Kapan bapak glasses memberi tau papa?"
Flashback on
"Ekhem..." deham laki-laki yang berada disampingnya.
"Ee--ee pah, anu ya..."
"Saya mau bicara," Miftah langsung mengambil handphonenya yang berada ditangan Allya.
"Assalamu'alaikum om? Ini saya Miftah."
[Waalaikumussalam, nak Miftah. Wah, sekarang kamu sudah besar ya? Maaf semalam waktu kedesa om cuma nganter anak om.]
"Haha... Iya ngga papa, om. Miftah mau bicara om."
[Bicara apa, nak?]
"Miftah suka sama anak, om. Miftah ngga mau ngajak Allya pacaran, jadi Miftah izin. Apa boleh Miftah menikahi Allya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ustadz!
Romansa#3-hijrahku, Rabu 22 Mei 2019 #2-hijrahku, Jum'at 24 Mei 2019 #1-hijrahku, Jum'at 7 Juni 2019 [UPDATE SESUAI MOOD!] ⚠⚠⚠ZONA BAPER! SEDIAIN GULING DISAMPING! KALI AJA PERLU PELUKAN TAPI PELUKANNYA TIDAK ADA!⚠⚠⚠ Kisah cinta yang dikemas dalam kisah r...