26.Buah Kesabaran

6.5K 327 13
                                    

Happy reading guys! Don't forget to vote, coment and follow! Salam sayang dari Miftah dan Allya🌠🌞💖

🌞🌞🌞

[Banyakin sholat, ngaji, baca sholawat. Jangan joget-joget atau nyanyi korea mulu.]

"Eh, mas. Penyakit kpopers Allya udah berkurang ya!"

[Masa sih? Coba cek handphone kamu, seberapa banyak foto idola kamu dibanding saya yang notabenya adalah suami kamu? Coba seberapa banyak?]

Allya memutar bola matanya jengah. Ia tengah video call dengan suaminya, Miftah. Melepas rindu lewat layar handphone, bersenda gurau lewat layar handphone, semoga lekas bertemu!

[Memang banyakan foto idola kamu kan dibanding saya?]

"Alololo, jadi suami ku ini cemburu? Marah ya?"

[Siapa yang marah? Saya hanya mengingatkan kamu.]

"Iya deh, mas. All--"

"Eh lo lagi telphonan ya? Sorry!" ucap Zahir cengengesan tak jelas di ambang pintu kamar Allya.

[Siapa, sayang?]

"Om nya Allya datang kesini, mas. Tapi dia ngga datang waktu kita nikah kemarin."

[Oh, salam buat dia.]

"Yaudah, mas. Allya mau urus kakek gorila dulu."

[Jangan ngejek orang, nanti anak kamu kaya gorila. Emang mau? Saya ngga mau. Saring kata-kata kamu.]

"Hehe, iya deh mas. Bye bye, mas. Jangan lupa makan ya? Assalamu'alaikum!"

Setelah Miftah menjawab salam dari Allya. Telphon itu pun terputus. Allya menatap sinis kearah Zahir.

"Ngapa lu kesini? Mau nanya tentang cewek itu kan?" tebak Allya.

"Lah lo tau. Udah ayo sini keluar," ajak Zahir.

"Ngga mau! Kalo lo mau gue keluar, ada syaratnya."

"Apa?"

🌞🌞🌞

"Yang itu yang itu!" teriak Allya menunjuk kearah mangga muda yang berada didekat Zahir.

"Yang mana? Cepetan! Banyak santri liatin gue!" decak Zahir.

"Gue ngakak dodol!!!"

Assalamu'alaikum Ustadz! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang