"Kamu udah punya pacar di Jakarta?" tanya Hanum ketika memasak.
"Ada tante, dia ganteng banget! Ketua osis lagi. Duh, sampe leleh Allya liat dia," ucap Allya histeris.
"Dosa aja dibangga-banggain," tiba-tiba saja laki-laki itu sudah ada disampingnya.
"Bapak iri kan gara-gara ngga punya pacar?" ejek Allya.
"Ngapain saya iri?"
"Karena ngga punya pasangan! Wleee!"
"Kamu pikir dengan kamu pacaran sudah pasti memiliki pasangan?"
Allya diam. Sudahlah ia tak mau mendengarkan ceramah dadakan dari Miftah.
"Aduh, kalian ini. Pusing mamah liat kalian bertengkar terus," dengus Hanum.
"Bapak glasses yang cari masalah sama Allya, tan," adu Allya.
"Ya bapak, iya," sahut Miftah, ia menjauh dari kedua perempuan yang ada didapur itu.
"Eh, ngambek tu," ceplos Hanum.
"Bapak glasses bisa ngambek juga, tan?" tanya Allya.
"Dia itu keturunan ayahnya. Ngomong judes, terkesan cuek, datar, diam-diam kalo dia udah kesel dia bisa ngga mau ngomong seminggu."
"Hah? Seminggu? Kaya kostan digembok aja tuh!"
"Makanya, kamu minta maaf gih."
"Ih! Malu tante, Allya kan anak cewe. Masa minta maaf duluan."
"Ya ngga papa kali, daripada abang Miftah dendam sama kamu gimana hayo?"
Allya menarik nafasnya dalam-dalam. "Oke, tan. Allya mau samperin bapak glasses dulu."
Hanum mengiyakan sambil menahan tawa. Setelah Allya pergi ia langsung tersenyum. Lucu sekali anak itu pikirnya.
"Kamu kenapa?" tanya Abdul yang tiba-tiba ada disampingnya. Tidak ayah tidak anak sama saja, sama-sama gaib!
"Tadi aku bilang sama Allya kalo bang Miftah lagi ngambek sama dia, gara-gara dipanggil bapak glasses," sahut Hanum tertawa.
"Sekarang umur sudah tua masih aja kelakuan kaya anak muda."
"Eh, mas! Aku ngga tua tau, aku ini awet muda! Kita aja nikah waktu aku masih duduk di SMA."
Abdul terkekeh melihat Hanum. Tak salah ia memilih Hanum sebagai istri, makmum, dan ibu dari anak-anaknya.
🌞🌞🌞
"Bapak ngambek ya? Merajuk ya? Marah ya? Saya minta maaf," ucap Allya disamping Miftah. Sekarang mereka berada ditaman belakang.
"Saya tidak ngambek, tidak merajuk apalagi marah," sahut Miftah datar. Mohon digaris bawahi.
"Masa sih? Ketauan tu dari hidung bapak glasses."
"Kenapa hidung saya?"
"Kembang kempis! Hahahahaha!" entah kenapa Allya tertawa puas setelah mengatakan hal itu.
Miftah menatap Allya dengan tatapan yang penurut Allya sulit diartikan. Allya langsung menutup mulutnya agar berhenti tertawa.
"Pak, saya minta maaf ya?" ucap Allya.
"Ada dua syarat kalo kamu mau saya maafkan," ucap Miftah tanpa menoleh kearah Allya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ustadz!
Romance#3-hijrahku, Rabu 22 Mei 2019 #2-hijrahku, Jum'at 24 Mei 2019 #1-hijrahku, Jum'at 7 Juni 2019 [UPDATE SESUAI MOOD!] ⚠⚠⚠ZONA BAPER! SEDIAIN GULING DISAMPING! KALI AJA PERLU PELUKAN TAPI PELUKANNYA TIDAK ADA!⚠⚠⚠ Kisah cinta yang dikemas dalam kisah r...