18.Oh Gitu

6K 341 5
                                    

Jgn lupa kasih 'star' dan comment biar saya semangat buat up😋

🌞🌞🌞

"Kenapa kak Naila nolak lamaran kak Reza?" tanya Allya ketika ia berdua bersama Naila di mushala.

"Karena saya tak mencintainya," sahut Naila.

[Kalo alasannya gitu, gue juga gitu kali. Lo pikir aja di jodohin waktu umur 17, baru putus juga sama pacar. Tapi makin kesini gue udah bisa nerima bang Miftah jadi suami gue kok. Alasan lo? Ga bermutu zeyeng.]

"Kalo alasannya itu, sama dong kak kaya Allya. Allya dulu awalnya juga ngga cinta sama bang Miftah, tapi ini hati ka bukan batu. Jadi alhamdulillah, sekarang Allya sudah bisa mencintai bang Miftah," ucap Allya.

"Asal kamu tau, Allya. Saya hanya mencintai suami kamu! Bukan Reza, bukan orang lain!" bentak Naila. Ia kemudian pergi meninggalkan Allya didalam mushala.

Allya menghembuskan nafas beratnya. Sabar-sabar. Jika Allya masih nakal seperti dulu, orang seperti Naila itu mungkin sudah ia jambak!

"Allya sayang? Kok kamu disini?" ucap Hanum yang lewat didepan mushala.

"Eh, mama," ucap Allya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Mama mau kemana?"

"Mama mau ke pengajian ibu-ibu desa, kamu mau ikut?"

"Ikut, ma!"

Hanum dan Allya berjalan bersama menuju acara pengajian. Banyak yang tersenyum kearah Allya, wajar saja. Miftah sudah terkenal didesa itu karena kesholahan dan ketampanannya.

Banyak perempuan yang seumuran dengan Hanum disini. Yang seperti Allya? Bahkan hampir tiada, wajar sajalah. Allya kan juga calon ibu. Eh?

Seorang ustadzah memulai ceramahnya tentang sosok istri sholehah. Allya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh ustadzah tersebut.

"Istri sholehah mencintai laki-laki yang menikahinya.
Istri sholehah berhias dan berdandan demi suaminya dengan perbuatan dan perkataannya.
Istri sholehah adalah orang yang cerdas dan bodoh sekaligus. Cerdas sehingga dapat menemukan kejeniusan suaminya, dan bodoh sehingga tidak mengetahui kekurangan dan kesalahan suaminya," ucap ustadzah itu. Allya bertanya didalam hatinya, apa ia sudah mencintai Miftah? Apa ia juga sosok istri yang shalihah?

"Airmata istri sholehah lebih berharga daripada darah istri yang menyusahkan.
Istri sholehah melakukan apapun yang membahagiakan suaminya dan bersabar atas tindakan suaminya yang tidak menyenangkan.
Istri sholehah adalah tatakan bunga-bunga rumah tangga yang menebar aroma semerbak. Rumah tangga tanpanya seperti jambangan dan botol parfum yang kosong."

"Istri sholehah memberi gula pada setiap ucapannya pada suami dan menghilangkan sedikit garam dari setiap ucapan suaminya padanya.
Istri sholehah dicintai suami, karena keanggunannya adalah sumber ketentraman suami, kelembutannya adalah sumber ketenangan suami, dan senyumannya adalah ganjaran bagi jerih payah suami."

Assalamu'alaikum Ustadz! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang