14.Kakak Ipar

7K 337 2
                                    

Nb : Kayanya author up 1 kali dalam sehari aja ya? Kecuali nanti pembaca nya sudah banyak baru double up😘

🌞🌞🌞

"Assalamu'alaikum," ucap Miftah dan Allya bersamaan.

"Waalaikumussalam," ucap anak laki-laki itu membuka pintu. "Eh om Miftah, silahkan masuk."

Miftah dan Allya tersenyum, kemudian mereka memasuki rumah yang notabenya adalah rumah milik kakanya Miftah.

"Eh Miftah? Allya? Kok ngga bilang-bilang kesini sama kakak," ucap Dini yang datang dari dapur.

"Sudah bilang sama bang Shaufi, kak," ucap Miftah tersenyum.

"OM MIFTAHHHH!!!!" teriak anak laki-laki itu berlari menuju kearah Miftah.

"Nino, suara kamu itu loh," tegur Dini.

"Tau, kaya kaya ngga pernah ketemu sama om Miftah aja," ucap anak laki-laki yang satunya.

"Bang," bisik Allya.

"Apa, sayang?" sahut Miftah.

"Bedain Nino sama Nuno gimana?"

"Nino wajahnya lebih lonjong dibanding Nuno, sifat mereka juga beda. Nino orangnya pecicilan kaya kamu, Nuno pendiam, terkesan cuek."

"Kaya abang!"

Shaufi keluar dari kamarnya dengan gamis berwarna hitam. "Eh Miftah."

"Bang," ucap Miftah tersenyum. "Jadikan hari ini nemenin Miftah ngurus surat keberangkatan?"

"Iya, ayo langsung aja."

"Sayang," ucap Miftah menangkup kedua pipi Allya. "Saya mau ngurus keberangkatan saya, kamu disini ya temenin ka Dini, Nino sama Nuno."

Allya menganggukkan kepalanya. Kenapa sih harus sama bang Shaufi? Kenapa ngga sama Allya coba?

"Kak Dini, nitip pawang harimau dulu disini. Assalamu'alaikum," kekeh Miftah, ia langsung berlari meninggalkan Allya yang sudah siap mencakarnya.

"HEH! AWAS AJA YA BANG! ALLYA GOROK LEHER ABANGGGGG!!!!" teriak Allya. Dini tertawa melihat sikap Allya.

"Allya, Allya. Kamu sama ya seperti aku," kekeh Dini.

"Sama? Sama apanya, kak?" tanya Allya.

Nino dan Nuno duduk didepan Allya dan Dini. Mereka tengah menonton tv bersama.

"Aku juga sama kaya kamu. Aku juga pecicilan, bahkan aku nakal banget waktu dulu. Sampai mama mau nyerah ngurusin aku," kekeh Dini.

"Masa sih, kak? Kayanya ngga mungkin deh," ucap Allya.

"Iya beneran deh. Aku dulu sekolah SMA biasa, ngga kaya Miftah ikut ayah di pesantren. Aku ini primadona sekolah loh, karena apa? Karena aku dulu suka gonta-ganti pacar. Gila ngga?! Hahaha! Aku ngakak sendiri kalo inget masa SMA aku."

Allya tertawa mendengar kisah dari Dini. Ia kira Dini orangnya baik dari lahir tapi ternyata ia memiliki masa lalu. Ya ngga papa, yang penting masa depan sudah lebih baik.

"Miftah itu juga sampai mau dijadiin temen aku pacar tau," kekeh Dini. "Tapi dia nolak mentah-mentah."

"Miftah pernah pacaran kan, kak?" tanya Allya.

"Iya, sama si Naila, kakak kelasnya. Itupun waktu SMP, biasa masa labil."

"Waktu SMA ngga ada gitu yang deket sama bang Miftah?"

Assalamu'alaikum Ustadz! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang